tepat sasaran

18.4K 239 2
                                    


stella keluar dari kamarnya dia mengenakan gaun sederhana berwarna kuning muda membuat kulit putih nya nampak lebih bersinar
rambut yang di ikat tinggi keatas memperlihatkan leher jenjangnya dan juga sebagian pundaknya dengan make up tipis membuat gadis itu tampak segar

ia berjalan kebagian bawah rumahnya hendak berpamitan pada sang ibu namun terlambat wanita paruh baya itu sudah lebih dulu menyapanya "mau pergi kemana, anak gadis ibu sudah cantik"

"mau jalan jalan ke mall bu boleh ya"

"ada barengannya?"

"ada nanti ketemuan disana, aku pergi dulu ya bu, taksi on line yang ku pesan sudah datang" di hampinya wanita tua itu dan ia mencium pipinya

" hati hati yah" jelas sang ibu sambil mengamati anak gadisnya keluar dari dalam rumah

di tempat lain Arga mulai membereskan meja kerjanya di sambar nya kunci mobil dan ponsel ia memasukanaya ke dalam saku

"mau kabur kemana lo" Edwin bingung dengan kelakuan sahabatnya yang sudah bersiap siap pergi padahal jam di tangannya masih menunjukan angka 2

" gue mau ngajarin bocah gue ngabisin duit" Edwin menjawab dengan mengabaikan tatap jengah Edward

" tenang aja ga akan ada yang berani mecat gue"

"lagian beberapa hari lagi kan mau keluar kota jadi gue perlu memuaskan bocah gue dulu" tambahnya dengan sedikit senyum

" bangke lo"maki Edwin jengah

Arga memsuki salah satu cafe di dekat kantornya dia mencari kebedaan sosok yang ia kenal, Arga memang meminta stella untuk datang ke cafe tarsebut setelah ia dapat memastikan Edwin tak akan menampakan batang hidungnya

di dekatinya gadis itu, gadis yang lima tahun lebih muda darinya gadis itu nampak terlalu sibuk dengan ponselnya hingga dia tak menyadari ada sosok yang telah duduk di hadapannya

Arga langsung menyambar benda pipih di tangan stella setelah ia mendudukkan bokongnya di bangku, stella nampak kaget dan hendak melayangkan protes tapi ia ganti dengan senyuman yang ia buat semanis mungkin setelah mengetahui siapa pelakunya

"sibuk banget sih langi chat sama siap"Arga memusatkan matanya pada ponsel hasil rampasannya

" cuman sama temen doang abisan lo lama bang" balas stella

"ada yang udah ga sabar pengen ketemu gue rupanya" ucap Arga dengan senyum mengembang tangannya mendaratkan ponsel stella di meja

stella hanya membungkukan bibinya keatas

"udah pesen makanan"

mereka berbincang ringan sambil menghabiskan pesanan mereka walau pada akhirnya tidak semua habis itu karena Arga memesan makan mulai dari makan pembuka sampai hidangan penutup,

" bebe bayar sanah tagihannya" ujar Arga
stella nampak ragu ragu tapi kemudian suara suara dari meja lain mulai menyapa telinganya

" kasian banget cewenya punya cowo cuma modal tampang doang"

"kalo ga punya duit ga usah kegayaan ngajak makan di tempat enak mending makan di warteg tapi kuat bayar"

" cowo sekarang tampang doang cakep tapi ga punya modal ga tau malu"

stella mulai risih mendengar suara suara yang menghampiri indra pendengarannya

sedang Arga yang menjadi topik pembicaraan serasa tak terganggu sedikit pun ia malah terlihat santai memainkan ponselnya

stella mulai berdiri dan melangkah meninggalkan suara bising yang jelas sedang menggunjingnya

langkah kakinya berdiri di meja kasir dia mulai menanyakan tagihan atas pesanannya,

Tikungan TajamWhere stories live. Discover now