Ia melangkahkan kakinya sedikit lebih cepat matanya melihat setiap angka yang terpasang di pintu memastikan tak terlewat satu pun ketika ia mendapatkan seseorang memberinya kabar sang adik kesayangan di larikan ke rumah sakit Edwin bergegas menemuinya
Setelah membuka pintu yang di yakini itu adalah kamar stell ia ragu ragu karena yang tersaji di hadapannya adalah dua sejoli yang saling melumat
Mungkin ini lah yang di lakukan orang orang untuk memenuhi fantasi liar mereka edwin berniat menarik kembali kakinya dari ruangan saat yakin ia salah kamar tapi tiba tiba ia mendengar suara yang tak asing seketika jiwanya seolah di hadirkan kembali rasa was was khawatir akan stella berganti rasa penasaran ia terus melangkah masuk suaranya hilang ia hanya fokus akan adegan yang tersaji di depannyaTangan stella menarik lengan arga hatinya berdebar hebat ketika menyadari kakanya edwin sudah berdiri di sisi ruangan "ada yang bisa jelasin ke gue apa yang terjadi" edwin masih berharap ini tak nyata
Suara edwin menyita perhatian arga "gue rasa gak ada yang perlu di jelasin semua yang lo liat udah cukup jelas" tanpa rasa bersalah arga membalas
Edwin melangkah mendekati stella dan arga pikirannya kalut "apa aja yang udah lo lakuin ke ade gue" suaranya tegas matanya manatap mantap tepat ke iris mata arga"Lo udah bisa tebak" suara menjengkelkan itu datang dari tenggorokan arga stella mengumpat kesal dalam hati ia tak tau harus menaruh di mana mukanya di hadapan edwin
" lo dapet keuntungan apa stell dari dia" suaranya lirih edwin menyimpan dalam rasa kecewanya mata terus mengintai air muka stella, gadis itu tak mampu berkata kata ia memang tak pintar tapi kali ini ia mampu menangkap maksud edwin seberapa murahankan ia
Air mata stella sudah meluncur tak tertahan rasa bersalah memenuhi dadanya " sialan lo pikir stella apa" arga tak habis fikir bukankah edwin tau bagaimana ia mendidik stella
"Terus gimana apa lo berniat buat nikahin dia" mata Edwin berpindah dari menatap Arga ke arah stella ia sudah menebak jawaban apa yang akan keluar ia hanya membiarkan stella mendengarnya sendiri "sejak kapan gue harus nikahin setiap cewe yang gue tidurin"
Tak tahan dengan semuanya Edwin melarikan kepalan tangannya kencang ke arga tak cukup sekali arga yang terhuyung kembali menegakkan badannya, stella yang menyaksikan tak mampu berbuat apa apa ia ngeri dengan sikap kakanya yang tak pernah ia lihat ia juga semakin tau betapa brengsek argaSemakin kesal karena nyatanya arga tak menghidar ataupun membalas satupun pukulan " jadi lo samain stella sama jalang jalang lo sialan" Edwin terus memberikan tinju terbaiknya kepada sahabat sekaligus anak tiri bos besarnya adrenalin arga berpacu ketika mendengar stella direndahkan arga mulai membalas Edwin" sialan lo pukul gue,gue terima. jangan pernah rendahin stella" keduanya sibuk dengan perkelahian mereka sampai stella yang tak sanggup menerima semua kebenaran memilih melangkah turun dari tempat tidurnya dan meninggalkan ruangan dengan pintu terbuka
Beberapa orang datang dan mulai memisahkan keduanya ada yang terheran heran kenapa ada yang berkelahi di dalam ruang rawat inap ada juga yang beranggapan mungkin keduanya sudah hilang akal
Setelah keduanya bisa menguasai diri arga melirik tempat tidur yang kosong tak tau sejak kapan ia tak mendengar isak tangis stella Edwin melangkah kekamar kecil dan mengetuk pintunya beberapa kali setelah memastikan tak ada jawaban buru buru ia membukanya sambil terus mengulang memanggil adik perempuan satu satunya keduanya melangkah keluar dengan tujuan yang sama mencari stella mereka berpencar berharap stella hanya butuh udara segar karena tas kecilnya berwarna hijau masih apik di atas nakas
kecemasan memenuhi dada keduanya setelah mencari namun tak ada hasil
"Gue biarin lo tumpahin semua amarah lo ke gua kenapa lo masih singgung stella" arga kesal hampir frustasi di luar sana langit sudah mulai gelap di gantikan temaram lampu jalanan ibu kota " lo pikir gampang terima kenyataan adek gue yang polos masuk perangkap setan kaya lo, gue bahkan gak tau harus ngomong apa ke ibu gue" Edwin menghembuskan nafas dalam otaknya tumpul mendadak,Rasa lelah ternyata dapat mendamaikan keduanya kini sepakat untuk menyembunyikan kepergian stella dari ibunya selain itu arga juga akan berusaha mencari stella dengan sumber daya yang ia miliki kini keduanya benar benar mengkhawatirkan stella
*****
Jangan lupa vote and commen
Typo bertebaran
Masihkah ada yang nungguin??
YOU ARE READING
Tikungan Tajam
Romancebijaklah dalam memilih bacaan kita tak pernah tau dimana jodoh kita berada bisa saja itu orang terdekat kita