perhatian kecil

135K 602 5
                                    

aku sedang mengamati sepasang kekasih yang berada di luar sana, mataku tertuju pada gadis cantik yang tak asing untukku
"gue kira adek lo masih bocah ga tau nya udah gede juga dia, udah bisa main" ucapku pada seorang pria yang sedang duduk di depan laptop nya, dia Edwin sahabatku namun mataku masih enggan untuk meninggalkan wajah gadis itu

" apa maksud lo" Edwin menatapku sinis
" liat aja" ucapku sambil menunjuk ke luar jendela
Edwin pun mendekat ke arah ku berjalan menghampiri jendela dan mesejajariku
mata kami sama sama tertuju pada pemandangan di bawah sana seorang gadis yang sedang beciuman dengan pria sebayanya, bukan ciuman panas tentunya itu hanya ciuman seorang amatir menutuku.
tanpa bicara sepatah katapun ku lihat sosok di sebelahku telah menghilang di gantikan suara langkah kaki menuruni anak tangga yang terdengar tergesa, aku memang sering ke sini malah kadang menginap di rumah sahabat ku SMAku,

****

" eh ada bang Arga, bang Edwin ga di rumah bang" sapa stella setelah membukakan pintu pager ber cat hitam untukku

" lama banget buka nya ampe keriting nih jari neken bel kelamaan" goda ku pada gadis yang berkulit putih itu,
" ada yang mau gue ambil di kamar abang lo gue dah bilang kata Edwin ambil aja sendiri" gadis itu hanya be oh ria dengan terus melangkahkan kakinya
" mau aku buatin minum bang, ibu ga ada jadi kalo mau aku bikinin bang" tawar Stella padaku
" boleh, apa aja yang penting manis dan dingin yah" aku berlalu meninggalkannya untuk mendapatkan tujuanku.

ku lihat di sofa ruang tengah sudah ada Stella dan minuman buatannya tanpa meminta izin aku langsung menenggaknya, terasa menyagarkan tenggorokanku setelah memindahkan cairan berwana kuning jeruk itu, ku dudukan bokongku di sofa yang bersebrangan dengan Stella,sudah sebulan sejak hari itu aku tak datang kerumah ini lagi.

" pada kemana stel ko sepi banget"
" ibu lagi ke tempat bude ada acara, aku males di suruh ikut bang"
" emang ga bete di tinggal sendirian, apa jangan jangan lagi nungguin pacar lo ya"
" ga bang, stella dah ga punya pacar"
" jangan nakal kalo rumah lagi sepi"
" ih, abang apa sih" jawabnya cepat ada nada tidak Terima di sana
" mau jalan ga sama gue, males gue mau pulang masih sore" tawarku,
" ok bang,tunggu sebentar ya aku siap siap dulu" jawabnya sambil lalu

sejak hari itu gue emang jadi sering berfantasi tentang Stella rambut panjang sebahu, mata bulatnya hidung kecil namun tinggi dan bibir ceri itu aku jadi ingin menlumatnya kadang akal sehatku masih menyadarkanku boleh siapa saja tapi bukan Stella adik dari sahat karibku seharusnya aku pun ikut menjaganya selayaknya adiku, adik entahlah aku anak tunggal jadi tidak tau bagaimana menjaga seorang adik.

Stella keluar dengan menggunakan kaos putih tidak terlalu ketat tapi aku bisa menerawang besarnya gunung kembar itu, di padukan celana panjang yang tentu nyaman untuknya

"ayo bang" ucapnya menggusir pikiran nakalku.

kami berjalan bersisian di salah satu mall besar di kota ini, kami pergi ke wahana permainan dan mencoba beberapa wahana permainan yang lebih layak di mainkan anak anak dan kami sangat menikmatinya
" bang.. aku ke toilet dulu ya "
" hmm.." jawabku tanpa menoleh ke arahnya
sudah 10 menit stella ke toilet tapi dia masih belum terlihat, hingga kuputuakan untuk menyusulnya aku sedikit khawatir tentangnya

aku mengetuk pintu toilet wanita dan ada seorang petugas kebersihan membuka pintu
" mba tolong panggilin yang namanya stella y dari tadi ga keluar keluar "
" iya kak " jawabnya ramah

tak berapa lama stella keluar dengan raut wajah yang tegang aku makin khawatir
"lo ga kenapa kenapa?"
" ______ "
" kenapa?"
stella tetap tak menjawab ragu ragu stella membalikan tubunya dan aku mulai memindai tubuhnya dan mendapatkan noda di bagian pantannya " sial sial" aku mengumpat bodoh dalam hati

Tikungan TajamHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin