hari yang cerah

6.5K 179 18
                                    

tok tok tok
bunyi ketukan pintu yang entah sudah keberapa kali sedikit lelah menghadapi sikap anak gadisnya yang selalu ia manjakan
tangan dengan kulit yang berkeriput itu mengetuk kembali hingga terbuka

" kenapa gak sarapan ayo makan dulu udah jam 10 loh"cerca sangat ibu sedikit memaksa suaranya tetap lembut

"entar aja ya bu, bu nanti aku mau keluar sekalian makan di luar mungkin pulang malem boleh ya bu" tangan stella bergelayut manja pada ibunya

sang ibu hanya mengangguk dan tersenyum tanda setuju"jangan lupa makan"imbuhnya meninggalkan kamar anak gadisnya

di dalam kamarnya sang gadis sibuk mempersiapkan diri ia sungguh berencana mempersembahkan dirinya, stella selalu ingat bagaimana prianya memperlakukan setiap inci tubuhnya membayangkan saja membuat sesuatu mengalir di bawah sana

hari yang sudah di nanti nantikan oleh dua insan untuk memadu kasih tiba setelah lebih dari 2 bulan tak bertemu seperti biasanya stella mendatangi cafe dekat tempat Arga bekerja mereka memang kerap bertemu di sana, mereka berniat makan siang bersama di sana

sampainya di persimpangan jalan Arga sudah dapat mengenali gadisnya jarak mereka tidak lebih puluhan meter dekatnya

tubuh stella oleng dan dahinya terbentur aspal setelah seorang pesepeda motor tanpa sengaja menyenggolnya ia terjatuh dan tak sadarkan diri

Arga segera berlari dan pikirannya penuh dengan adegan stella yang tiba tiba terjatuh beberapa orang tanpa sengaja tertabrak Arga

tubuh stella ambruk di tepi jalan  mulai di kerumuni orang ada yang hanya sekedar ingin tau ada juga yang berniat ingin membantu beberapa orang mengangkat tubuh nya ke sebuah mobil  yang di berhentikan secara acak dan melarikanya ke rumah sakit terdekat di ikuti oleh si penabrak dengan sepeda motornya
sementara Arga dengan panik berusaha menghentikan taxi yang sedang melintas untuk mengikuti arah mobil yang membawa stella

di antara ranjang rumah sakit yang hanya di sekat tirai satu dengan yang lain tampak stella yang terlelap lemah Arga meminta kepada salah seorang perawat guna memindahkan stella kekamar rawat inap berlebihan memang tapi Arga hanya tak mau aktifitasnya dan stella kelak banyak terganggu

ia duduk menghadap wanitanya mencium dalam dalam punggung tangan stella aroma yang entah sejak kapan menjadi candu bagi nya
stella mengerjapkan matanya sedikit pusing ia menatap langit langit sekitar dan merasakan tempat yang asing tapi ia yakin ia terbangun di rumah sakit sedikit merasa lega sekaligus bingung mengapa ia disini

pandangannya jatuh pada sosok laki laki yang dengan telaten menciumi punggung tangannya ia berniat menarik tangannya namun gerakanya malah membuat fokus si pria kini
mengarah pada wajah cantiknya

" lo udah bangun" sapa Arga dengan perasaan lega tangannya mengusap pucuk kepala stella

" gue ga papa ko" stella tersenyum sedikit malu ia di tatap seintens itu

"gue gak papa, gue baik baik aja" stella meyakinkan

" diem jangan gerak dokter bentar lagi dateng " Arga menekan tombol untuk  memberi tanda ia butuh para medis

tak berapa lama seorang pria masuk dan memeriksa keadaan stella
dokter dengan rambut yang mulai beruban itu memberi tahu bahwa stella tak mengalami masalah yang serius badannya terlalu lemah ia butuh istirahat dan asupan nutrisi yang cukup

"gimana ga papa dok itu dia bahkan ga bisa merakan dahinya yang luka  dok" sanggah arga setelah mendengar dari mulut stella bahwa ia tak merasa ada keluhan yang serius

sang dokter mengeleng kan kepalanya merasa konyol dengan sikap Arga

" dok trimakasih yah nanti kalo ada apa apa kami panggil lagi" stella menampilkan senyum terbaiknya ia tau kondisi yang di hadapi saat ini Arga sangat menyebalkan gumamnya dalam hati

tak berselang berapa lama setelah pada medis meninggalkan kamar stella seorang pria dengan wajah pucat masuk kedalam pria itu sadar bukan orang sembarangan yang tak sengaja ia serempet walau ia yakin bukan sepenuhnya salahannya

" mba mas saya minta maaf banget ya sudah bikin mbanya celaka"pria itu meminta maaf dengan sungguh sungguh ia tarus berfikir berapa banyak kerugian yang akan ia tanggung

" kalo belom bisa naik motor gak usah sok sokan liat cewek gue jadi celaka" mata Arga penuh emosi ia pasti akan melarikan tangannya penuh kekuatan pada pria itu jika stella tidak menahan lenganya 

"saya juga minta maaf mas karena ceroboh jalan gak pada tempatnya, maaf ya udah bikin repot"

Arga menatap stella seolah berbicara ko bisa stella yang minta maaf kan dia korban apa benturan itu bikin otaknya gak berfungsi dengan baik

" aku tadi terlalu semangat sampe gak merhatiin kalo aku jalan gak di tempat pejalan kaki terus sambil main handphone jadi gak merhatiin kalo ada motor di belakang" stella menundukkan kepalanya merasa bersalah

Arga  tersenyum kali ini ia tak menutupi betapa kata kata sederhana itu membuatnya melayang

ia membuka dompetnya dan memeberikan beberapa lembar uang nya kepada pria deng dalih untuk makan siang padahal dari raut wajahnya seolah sudah menjelaskan  semuanya dan tak lupa menyuruhnya pulang sisanya biar ia yang mengurus terkesan mengusir memang

Arga mendekatkan wajahnya ke wajah stella di pandangnya lamat lamat wajah yang entah mulai kapan membuat dunianya berbeda hembusan nafas Arga dapat stella rasakan di wajahnya tanpa sadar stella sudah menutup matanya

"pengen banget ya gue cium" arga sengaja menggodanya ia tak tahan betapa menggemaskan nya stella

stella membuka matanya tak percaya ia dipermainkan, ia membuka mulut guna melayangkan protes tapi terlambat bibir Arga sudah menyapu bibirnya dan bergerak lembut meluluh lantahkan pertahanan stella

" idenya siapa coba makan siang di rumah sakit" Arga berceloteh setelah menarik diri dari bersilat lidah

" kalo kamu gak bilang jangan telat semenitpun aku juga gak bakalan ceroboh"

seketika itu ia ingat ia berpesan" jangan  telat semenit aja gue udah gak saran nih" padahan ini bukan pertama kalinya ia melewatkan sarapannya kenapa ia berlebihan
"terus lo juga ikut gak sarapan"

stella hanya mengangguk merasa terintimidasi oleh tatapan Arga.
di ciumnya pucuk kepala stell dengan sentuhan sehalus bulu pada rambutnya sukses membuai stella, ia membalas dengan melingkarkan tangannya di tubuh Arga mencium wangi maskulin nan lembut

tanpa kedua insan itu sadari pintu sudah terbuka dan seseorang telah menyaksikan semuanya

***
-sorry kalo part nya aga aneh efek udah kelamaan libur
- trimakasih juga yang udah baca dan dukung gue dari awal percaya deh gue lanjut karena kalian

Tikungan TajamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang