cemas

8.3K 214 0
                                    

mata coklat stella mengerjap tidurnya terusik oleh gerakan lembut arga yang menggesek gesekan hidungnya ke pipi stella dan beberapa detik kemudian mata mereka saling beradu

tanpa aba aba arga mendekatkan bibirnya menciumnya lembut stella tak membalas membuat arga menghentikan aksinya dan menatap stella seolah olah bertanya "kenapa"

"boleh minta minum" stella yang sadar dengan tatapan arga bersuara serak khas bangun tidur

arga tersenyum kikuk tanpa menjawab ia mengambil interkom yang menghubungkan dengan pelayanan 

setelah mendapat apa yang ia mau stella menatap arga yang berdiri menghadap jendela memindai setiap inci wajahnya stella berfikir ada yang tidak biasa dengan wajah tampan itu

stella memberanikan diri mengulur tangannya memeluk pinggang arga dari belakang ia dapat mencium aroma tubuh yang ia rindukan

seolah tersadar dari lamunannya arga menyentuh telapak tangan stella dan mendekatkan punggung tangan stella di bibirnya ia mengecupnya

arga membalikan tubuhnya sehingga berhadapan dengan stella entah siapa yang memulai namun dua orang itu kini sudah saling memanggut, membelitkan lidah dan bertukar rasa satu dengan yang lainnya tangan arga sudah berpindah ke dada stella meremasnya lembut, memutar dan mencubit puting stella

satu erangan lolos dari mulut stella kala tangan arga mulai bergerak kasar di dada stella arga yang mendengarnya makin terampil memainkan tangannya

stella membusungkan dadanya seolah meminta lebih arga meloloskan baju stella ke atas dan seketika nampaklah dua gunung kembar yang meronta ingin segera di bebaskan dari penahannya

dengan cekatan arga membuka pengait bra stella tangan dan matanya berlomba menggapai benda kenyal itu

tangan arga meremas remas dan berputar mulutnya menyunggingkan senyum membuat stella sedikit heran dan stella menyentuh rahang arga agar ia mau menatapnya" kenapa"

"gue rasa ukuranya berbeda dari pertama kali gue pegang" ia tersenyum bangga

"ia sedikit gue rasa bra gue aneh sekarang"

"kalo mau ketemu gue gak usah pake yah" ucap arga tanpa menghentikan gerakan tangannya

mulut arga kini menempel sempurna di puting stella setelah puas menjilatinya

tangannya mulai bergerak di kewanitaan stella yang telah lembab ia mengusapnya dan kemudian menyibakkan celana dalam nya kesamping agar jarinya dapat bergerak bebas maju mundur dan memutar

stella tak tahan dengan jari jemari arga ia mengerang tak tertahankan arga berbisik di bibir stella "jangan kenceng kenceng orang luar bisa denger" stella tak jelas dengan ucapan arga yang ia tau arga hanya menggodanya

bukannya membalas ucapan arga stella malah menarik tengkuk arga ia tak kuasa menahan gairahnya ia mengulum bibir arga rakus ia menjejalkan lidahnya ke mulut arga

arga tak membalas permainan bibir stella ia membiarkan gadisnya mendominasi merasa tak tahan stella pun akhirnya menggigit bibir arga dan menegangkan tubuhnya

jari telunjuk dan jari tengah arga basah karena di banjiri cairan cinta stella, stella orgasme karena permainan jari arga

arga membiarkan stella merasakan orgasmenya sesaat ia menjilat bibirnya yang terasa kebas akibat gigitan stella

arga membuka celananya sendiri dan menatap stella tepat di iris matanya "manjain dia"

stella tau tatapan itu adalah tatapan tak terbantahkan ia merekam tatapan itu di memorinya ketika arga melecehkan nya
stella berlutut dan menatap arga sesaat sebelum ia mengeluarkan lidahnya dan menyapu seluruh permukaan penis arga stella dapat mendengar arga mengerang

stella mulai membuka mulutnya lebar sehingga penis arga kini penuh di mulutnya stella menggerakkan kepalanya maju mundur dengan ritme sedang tangan arga kini memegangi rambut nya keatas

erangan demi erangan keluar dari mulut arga lama kelamaan arga mulai tidak sabar ia menggerakkan  kepala stella cepat ia sudah sangat dekat dengan pelepasannya

mata stella berair merasakan mulutnya penuh dan gerakan arga yang  berubah kasar ia semakin yakin arga tidak baik baik saja

mulut stella penuh oleh cairan arga beberapa bahkan sudah tertelan ia berusaha menelan habis meski terasa aneh karena arga melarangnya memuntahkan cairannya

arga menyerahkan segelas air untuk stella ia tau gadisnya belum terbiasa untuk itu

"ada apa bang lo gak keliatan baik baik aja"stella duduk bersandar di dada arga

" apa yang lo rasain"

"entahlah mungkin ada yang lo pikirin"

dalam hati arga bersyukur kali ini ia menemukan gadis yang peka dapat merasakan seluruh perubahan emosinya

"bang "

"hmm"

" kenapa lo ngomong sama mommy lo buat gak nilai gue karena gue bukan menantunya" hati stella ter remas ketika mengatakan itu

" emang apa yang lo pikir"

" itu artinya lo gak serius sama gue bang dan gak bakalan nikahin gue" stella tak mampu menatap arga

arga merasa lucu dengan ucapan stella " kalo gue harus nikahin semua cewe yang udah gue tidurin gue yakin rumah ini gak akan cukup"

"lo pikir dari mana kemapuan gue buat muasin lo kalo gue gak rajin berlatih" arga terus saja menggodanya

seketika stella merasa lemas kakinya seolah tak bertulang ia kini merasa benar benar murahan

"gak usah di pikirin nikmatin aja yang gue tau selama sama lo gue gak pernah berhubungan lagi dengan cewek manapun dan ini pertama dalam hidup gue, gue gak mampu move on dari lubang perawan lo" sambung arga dalam hati

"asal lo ngerasa nyaman gak masalah kan" tambah arga ia memang bukan tipe pria yang pandai berkata manis

"gue emang bodoh banget" tutur stella pelan tiba tiba ia berdiri  dan tanpa menoleh ia berjalan ke arah pintu" gue pulang" air matanya kini sudah tak mampu ia tahan

arga segera menghampiri stella ia mengurung tubuh stella dengan tubuhnya tangan kanan nya terkepal dan ia hantamkan di tembok tepat beberapa inchi dari wajah stella

"gue gak sesederhana  yang lo sama edwin tau, gue cuma anak tiri dari bram samudra " suara serak arga yang berusaha menahan luapan emosinya

"pada saatnya nanti mungkin  gue gak punya apa apa gue gak punya materi buat manjain lo atau kedudukan  kaya yang edwin harapin ke lo" mata arga memancarkan emosi ia meluapkan  segala kegundahan hatinya

stella semakin di buat bingung antara takut akan luapan emosi arga atau kenyataan yang baru saja ia dapati

nafas arga masih menderu jantungnya masih berpacu ia menutup matanya berusaha menetralkan gejolak di hatinya" selama ini ayah gue berusaha menutupi kenyataan tapi lo tau ini bukan hal yang mudah bahkan mulut paman tiri gue kian rakus dan terus terusan minta di sumpal"

kini stella tau benar tebakannya pia itu tidak baik baik saja ia melingkarkan tangannya dipinggang arga merasakan tubuh yang menegang di penuhi emosi

arga membuka matanya dan mendapati wajah stella yang ketakutan ia membalas pelukan stella dan menaruh kepalanya di ceruk leher stella ia butuh menenangkan diri




Tikungan TajamWhere stories live. Discover now