LTS - 2

593 16 0
                                    

Nomor tak di kenal*

Tanpa menunggu waktu panjang aku pun mengangkatnya.

Hello miss?

🌸🌸🌸

"Hallo, siapa ya? " tanya ku hati hati.

Saya Givan, orang yang nabrak anda tadi siang.

"Oh ada apa ya?" tanya ku lagi. Kalo masalah ganti rugi sih aku gak masalah karna cuman kesiram kopi doang kok. Itu bisa di cuci.

Saya mau ganti rugi.

"Hmm kalo ganti rugi gak usah pak. Lagian baju gak kenapa kenapa kok." ucapku kembali untuk meyakin laki laki itu.

Uhmm begitu yaa.. Baiklah. Kalo anda butuh bantuan bole cari saya ya. Saya masih gak enak sama anda.

"Baiklah. "

Oh ya satu lagi

Apaan sih ni orang? Banyak minta deh. Nyebelin. Batinku tiba tiba berteriak.

"Apa? "

Jangan panggil aku pak, aku belum setua itu nona. Panggil saja Givan.

"Baiklah Givan. Kalo tidak ada kepentingan lagi saya tutup. Selamat malam. " aku langsung memutuskan sambungan telepon dari laki laki yag bernama Givan itu.

Author pov

Disisi lain Givan merasakan keunikan dari cewe yang bernama Brianna itu. Pertama kalinya ada perempuan lain yang menutup telepon nya duluan. Biasa Givan lah yang akan memutuskan sambungannya.

Ku akui Givan memiliki Wajah yang tampan dan langkah. Givan merupakan blasteran America-Korea-Indonesia.  Ayah Givan orang Indonesia asli sedangkan Ibunya korea dan Neneknya Amerika. Givan mewariskan semua itu di wajahnya. Alhasil banyak sekali cewe cewe centil yang mau dan berusaha mendapat hati Givan. Tapi tidak lah semudah itu.

🌸🌸🌸

Semenjak hari itu, mereka tidak pernah lagi berhubungan layak nya seperti orang asing. Ya memang orang asing sih. Rutinitas oun kembali seperti biasa. Anna sibuk dengan urusan kedai cofenya namun beda dengan Givan.

Givan juga sibuk dengan urusan bisnisnya. Tapi lebih sibuk otaknya yang terus memikirkan perempuan itu. Brianna.

Givan memijat pelipisnya pelan. Rasa penat tiba tiba berkumpul di kepalanya rasanya seperti mau meledak.

Givan menghentikan pekerjaan nya dan keluar dari kantornya sebentar untuk mencari udara segar. Pas sekali ini jam istirahat. Ia pun berjalan menuju jembatan yang tepat berada di samping gedung tempat ia bekerja.

Ia memang sering mencari udara segar di sana tapi berhubung akhir akhir ini kantornya sedang sibuk maka Givan mengurungkan niat dan lebih berfokus pada pekerjaannya.

Givan mendapati seorang wanita yang sedang berjongkong di pinggir jembatan itu. Apakah dia mau bunuh diri? Tanya Givan pada dirinya. Givan langsung menghampiri bermaksud mencegah aksinya itu.

"Nona ngapain disini? " tanya Givan. Wanita itu menoleh. "Brianna?" ucap Givan tak percaya.

"Ka- kamu jangan lompat ok?  Plis ada masalah apa kita selesai baik ya? Jangan bunuh diri kek gitu. Plisss." ucapan Givan mebuat Anna bingung total.

BRIANNA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang