09 || Rasa Penasaran

110 8 0
                                    

Setelah Jack mengusir Alendra untuk masuk ke dalam kamar, Alendra tidak langsung pergi begitu saja. Ia menguping dibalik pintu yang tak jauh dari tempat Jack dan lainnya duduk. Jiwa keponya mulai meronta-ronta, rasa penasarannya dan berbagai pertanyaan masih bercabang memenuhi isi kepala Alendra mengenai perempuan yang bernama Clara itu.

Bukannya apa-apa, hanya saja tadi Ketika Alendra melihat wajah Papahnya. Entah mengapa menampilkan wajah tak senang. Jack bukan tipikal orang yang suka meneliti penampilan orang lain, tapi kali ini Jack berbeda. Alendra yakin pasti sesuatu terjadi pada mereka, maka dari itu Alendra memutuskan untuk menguping.

“Lo, nggak salah?” pertanyaan Jack menarik atensi Alendra, ia sontak menajamkan pendengarannya menguping pembicaraan keempat orang dewasa itu.

“Nggak salah apa?” tanya Roni tak paham.

Jack melirik Clara singkat, bagaimana bisa Roni terpincut dengan perempuan ular seperti Clara. Jack cukup mengenal Clara, ia dulu pernah bekerja sama dengan seorang agen mafia musuh Jack untuk membunuh Puppy istrinya. Sekian lama Jack tak pernah lagi melihat atau bahkan mendengar tentang Clara. Namun, kini ia muncul di hadapannya Bersama dengan Roni dan satu bocah lelaki yang katanya anak Clara hasil dari pernikahan sebelumnya.
Jack merutuki Roni didalam hati, bisa-bisanya ia mau dengan janda beranak satu.

“Ya, nggak salah karena lo bisa sama Clara? Sebelumnya kalian udah saling kenal?” tanya Jack lagi.

“Gue sama Clara baru kenal beberapa bulan ini, pertemuan kami pun karena sebuah ketidaksengajaan.”

“Baru kenal? Lo, sama dia baru kenal tapi udah seberani ini buat memutuskan menikah?” sinis Jack “Dia itu wanita ular.”

“Jack,” tegur Puppy.

Clara mulai gelisah, ia meremas punggung tangan Roni. Clara memang menyadari, perbuatannya dulu memang salah, dan Jack pantas berkata seperti itu. Sudah bertahun-tahun berlalu, apakah Jack belum bisa memaafkannya? Padahal, dulu Clara tidak bermaksud untuk membunuh Puppy. Yang gencar mengincar Puppy adalah Alvaro.

“Jack, lo bisa kan jangan sangkut pautin sama masa lalu? Lagian, setiap orang pasti berbuat salah. Contohnya lo, apa lo nggak inget dulu lo gimana?” cecar Roni terpancing emosi.

Roni tidak terima jika Clara harus di pojokkan seperti itu, Roni tahu memang Clara salah. Tapi, bukankah Jack pun pernah melakukan kesalahan? Lantas, mengapa sulit bagi Jack untuk memaafkan Clara? Jack memojokkan Clara seakan-akan Clara seseorang yang sangat berdosa, sedangkan Jack tidak bercermin pada dirinya sendiri di masa lalu.

“Kenapa lo malah bawa-bawa masa lalu gue?!” sentak Jack.

“Dan kenapa lo juga malah nyebut Clara wanita ular?” balas Roni menyentak.

“Ron, tenang. Aku gapapa kok kalau Jack ngomong gitu, lagian yang di omongin Jack bener. Aku salah dulu bekerja sama dengan Alvaro untuk membunuh Jack dan Puppy,” ujar Clara dengan suara bergetar.

Mendengar itu, mata Alendra langsung mendelik tak percaya. Pembicaraan macam apa ini? Masa lalu apa yang ia tidak ketahui tentang Jack papahnya? Rasa penasaran Alendra semakin menggebug-gebu. Alendra semakin ingin tahu lebih jauh lagi.

“Bukan nggak mungkin lo bisa Kerjasama lagi sama Alvaro. Bukan begitu Clara?” Sinis Jack.

Clara menerima tunduhan Jack padanya yang tak berdasar itu. Tapi, dalam hal apa Clara akan bekerja sama Kembali dengan Alvaro? Bahkan, Clara saja tidak tahu keberadaan Alvaro sekarang.

“Gue udah punya anak, Jack. Gue juga bakalan nikah sama Roni, jadi gue juga nggak bakalan jahat kayak dulu,” ujar Clara.

“Jack, kamu nggak boleh nuduh Clara kayak gitu. Mau gimana pun Clara dulu, sekarang dia udah berubah. Dan setiap manusia pun bisa berubah kan?” ceramah Puppy.

AlendraWhere stories live. Discover now