35 || Gombal Sayang

58 4 0
                                    


"Lo suka?"

"Suka banget, lo juga suka sosisnya?"

"Suka kok, malah gue lebih suka sama orang yang lagi makan sosisnya."

"Apaan sih, gembel mulu heran."

"Gombal sayang."

Leviana tertawa lepas dengan pipi merona kala Alendra terus saja melancarkan aksi menggombal nya.

Ternyata ajakan Alendra pergi membawa Leviana ketempat festival makanan tentu saja menjadi kesempatan agar keduanya tetap dekat. Sudah banyak makanan yang Leviana dan Alendra coba. Namun, keduaunya belum juga merasa kenyang.

"Disini rame ya, terus makanannya enak-enak. Kapan-kapan ajak gue kesini lagi ya, Dev." Leviana mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru tempat mengamati banyaknya orang berlalu-lalang.

"Boleh aja, kapan pun lo minta gue bakalan anterin," ujar Alendra tersenyum tipis.

"Dev." Panggil Leviana pelan.

"Iya."

Leviana membuang sosisnya yang masih tersisa sedikit ke tong sampah. Kali ini Leviana ingin membahas hal serius mengenai informasi yang dia dapat dari Freya.

"Lo mau tawuran lagi?" tanya Leviana.

Alendra mengerutkan dahinya bingung. Terlalu tiba-tiba untuk Leviana menanyakan hal seperti ini padanya.

"Dev, jawab. Lo mau tawuran lagi?"

Alendra menggeleng singkat "Nggak, lagi pula lagi nggak ada yang ngusik geng gue. Dan lagi gue mau tawuran sama geng mana?"

Leviana menghela napas legas, "Gue pikir lo mau tawuran sama anak Thor. Soalnya gue denger anak Thor bakalan tawuran lagi, gue kira lawan sekolah lo."

"Lo khawatir sama gue ya, Na?" tanya Alendra menggoda mencolek-colek pipi Leviana.

Leviana mengulum bibir bawahnya seraya memalingkan wajahnya salah tingkah.

"Na, kalau bener lo khawatir sama gue. Gue seneng tau, itu tandanya lo udah ada rasa sama gue." Tutur Alendra percaya diri. "Jadi, tinggal sisa berapa hari perjanjian itu?"

Leviana menatap lurus mata Alendra. Kenapa Ketika Alendra bertanya seperti itu sudut hati Leviana sedikit merasakan gelenyar aneh.

"Berapa hari lagi Na?" tanya Alendra.

"4 hari lagi."

Alendra memiringkan kepalanya sedikit ke kanan, bibirnya menyunggingkan senyuman tipis "Na, aka nada saatnya gue bakalan minta jawaban dari lo. Gue harap lo udah mantepin hati lo ya, kalau pun emang lo udah punya rasa sama gue lo bisa terima gue kan? Tapi, kalau emang lo nggak bisa terima gue. Biar gue yang terima keputusan lo, lo jangan sampai menyesal karena pernah kenal sama gue ya Na. anggap aja gue cuman bahan pembelajaran dikehidupan lo." Alendra menepuk pucuk kepala Leviana pelan. "Lo nggak perlu mikir terlalu keras dan dibikin ribet ya. Apapun jawaban lo nanti, gue pasti akan menerima itu dengan lapang dada."

"Dev, gu_"

"Udah jam setengah 6, ayo gue anterin lo pulang." Potong Alendra menyela ucapan Leviana.

Leviana mengatupkan bibirnya rapat, mengapa Alendra tidak mau mendengarkan ucapannya terlebih dahulu?

***

"Na, gue berharap 15 tahun mendatang gue hidup Bahagia sama orang yang gue cintai. Gue pengen bentuk keluarga kecil dan pastinya bisa hebat kayak Papah," ujar Alendra bercerita dengan senyuman tipis menghiasi wajah tampannya.

AlendraWhere stories live. Discover now