53 || Singa Dirgoun

41 3 0
                                    

Suasana di depan ruang operasi terasa begitu tegang setelah Aksa berhasil ditangani oleh pihak rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suasana di depan ruang operasi terasa begitu tegang setelah Aksa berhasil ditangani oleh pihak rumah sakit. Semua orang menunggu dan berharap cemas, berdoa yang terbaik untuk Aksa agar bisa bertahan.

“Gue mau kita semua balas perbuatan anak Thor! Dia udah bikin Aksa sampe begini! Dan gue pastikan mereka juga harus mendapatkan balasan yang setimpal. Darah di balas dengan darah, dan nyawa harus di balas dengan nyawa!” desis Alendra. Nada suaranya terdengar begitu dingin dan tajam, membuat sorang disekitarnya terdiam tidak ada yang berani untuk mengeluarkan suara.

Kali ini anak Thor berhasil menyulut api kemarahan pemimpin Dirgoun. Api penuh kedendaman berkobar di diri Alendra. “Gue bersumpah akan habisi mereka yang sudah terlibat di dalam penyerangan anak Thor. Dan ingat, jika terbukti salah satu anak Dirgoun yang berkhianat. Gue nggak segan-segan buat hidupnya menderita dan gue akan keluarin dia dari Dirgoun dengan tidak terhormat,” ujar Alendra penuh ancaman.

Semua orang yang mendengar perkatan Alendra sontak menunduk. Alendra memang orang yang humoris, tapi Ketika sedang marah maka Alendra akan lebih menyeramkan dari pada singa yang sedang kelaparan. Alendra adalah seseorang yang begitu temperamental, siapapun akan di hajar jika sudah berani mengusik ketenangan Alendra.

“Bang, gue yakin di antara kita semua nggak mungkin ada yang berani untuk berkhianat. Lagi pula sebelum kita masuk Dirgoun, kita juga harus disumpah dulu kan.”

“Lo kira yang tau basecamp selain anak-anak Dirgoun sendiri itu siapa hah?” sambar Alendra cepat seketika membuat Azkan bungkam. “Lo pikir gue ini bego hah?! Nggak bisa ngerti situasi? Gue tau kalau diantara kalian ada yang berusaha jatuhin gue.”

“Al, lo tenang. Ini rumah sakit.” Peringat Raka.

Alendra menelengkan kepalanya sembari memasang senyum miring, “Lo pergi kemana waktu basecamp diserang, Rak? Kenapa lo tiba-tiba bisa ada di rumah sakit? Padahal gue atau anak-anak belum ada yang kasih tau lo tentang Aksa karena kita sendiri aja masih pada panik.”

“Gue yang kasih tau Raka, Al.” sahut Dino. “Karena gue tau lo lagi kacau makannya gue yang kasih tau dia, dan lo nggak usah pikir yang macam-macam. Di antara anak-anak Dirgoun, gue yakin nggak ada yang berani untuk berkhianat. Bisa jadi, ada salah satu anak Thor yang diam-dima selalu mantau kita dan ngikutin kita diam-diam ke basecamp.” Sambung Dino melanjutkan ucapannya.

Alendra mengusap wajahnya gusar. Pikiran nya kini tertuju pada satu orang, yaitu Arthur. Entah mengapa ia berpikiran bahwa ini adalah ulah Arthur akibat ia tidak terima di keluarkan dari Dirgoun dengan cara tidak terhormat. Tapi, Arthur kan masih belum sadar diri. Lantas siapa pelaku nya? Apakah perasaan gelisah yang melanda nya selama ini adalah tentang kejadian ini? Kini perasaan was-was selalu menghantui Alendra.

“Al, nih pake jaket gue. Nggak enak lo dari tadi jadi pusat perhatian setiap orang.” Raka menyampirkan jaket Dirgoun miliknya di bahu Alendra. Seragam Alendra tadi digunakan untuk menutupi luka Aksa, sehingga sepanjang perjalanan ke rumah sakit Alendra bertelanjang dada. Jelas sekali itu mengundang perhatian orang-orang yang berada di rumah sakit.

AlendraWhere stories live. Discover now