"Iya kak Aldo kapan sampainya?"

"Barusan, kalian sih terlalu fokus sama Rey, kakaknya datang aja nggak sadar,"

"Gimana keadaan lo? Makin parah nggak? Gue doain sih makin parah," ucap Aldo pada Rey.

"Lo gimana sih, temennya sakit bukannya di doain cepat sehat malah di doain yang nggak nggak,"

"Loh ini siapa? Pacar lo? Gue nggak percaya kalau dia pacar lo, secarakan lo itu nggak mau kenal sama cewek," tanya Aldo saat melihat Vania yang duduk di dekat Rey.

"Ehh iya bunda baru sadar kalau ada cewek disini, ini siapa kamu Rey? Pacarnya ya?" ucap bunda juga.

"Ini nih bun cewek yang tadi ada disini juga, Bella mau intipin tapi malah ketauan sama tante Rina, nggak jadi deh acara intip mengintip," ucap bella dan di akhiri dengan kekehan.

"Kamu mau ngintipin kakak Bell?"

"Rencananya iya kak tapi ketahuan tante Rina, nggak jadi deh,"

"Dia siapa Do?" tanya Rey saat melihat Nara.

"Ohh ini, dia adek gue kembarannya Bella."

"Bella punya kembaran? Dari kapan?"

"Dari bayi lah, udah lo jangan alihin pembicaraan, cewe ini siapa?"

"Bentar, gue mau kenalan dulu sama adek lo,"

"Sejak kapan kak Rey mau kenalan sama cewe?" ucap Bella tiba-tiba.

"Sejak kamu punya kembaran."

"Hai namanya siapa? Kenalin nama kakak Reyvan panggil kak Rey aja,"

"Sok lembut lo," ucap Aldo.

"Iya ya kak, kenapa kak Rey berubah gini? Kepalanya kebentur batu waktu kecelakaan kak?" tanya Bella.

"Nggak Bell, kalian kenapa sih? Salah mulu gue,"

"Ya kita heran aja kak,"

"Nama aku Nara kak,"

"Ohh Nara,"

"Udah kan? Sekarang lo jelasin sama kita dia siapa?" ucap Aldo dan menunjuk Vania.

"Jadi gini nama dia Vania, dia nggak pacar gue, tapi kakak dari orang yang nabrak gue. Dia mau tanggung jawab karna kejadian itu jadi dia mau ngerawat gue sampai sembuh."

"Kenapa nggak adeknya aja?" tanya Aldo.

"Lo tau nggak adeknya judes banget, sebelum dia datang kesini adeknya lebih dulu datang kesini, tapi ya dia nyebelin, gue nggak mau lah dirawat sama dia."

"Gue doain lo jodoh sama adeknya," ucap Aldo yang membuat Nara dan Rey membelalakkan matanya tapi secepat mungkin Nara kembali menetralkan dirinya supaya orang-orang tidak mencurigainya.

"Lah kok jadi kaya gitu kak? Harusnya kak Aldo doain semoga kak Rey jodoh sama kakak ini,"

"Paling juga kak Aldo suka sama kak Vania, Vania kan nama kakak?" ucap Nara dan di angguki oleh Vania.

"Enak aja, jangan sembarangan ngomong kamu Ra,"

"Ya mungkin aja kan Bell?"

"Iya aku juga setuju sama kamu Ra,"

"Memangnya kenapa sampai kamu ketabrak Rey?" tanya bunda tiba tiba.

"Gini tan, kemaren itu Rey buru-buru jadi Rey nggak liat-liat dulu buat nyebrang, mungkin adek Vania ini juga bawa mobilnya nggak hati-hati, Jadi gak sepenuhnya salah dia tan."

"Ohh gitu, terus adek kamu mana? Gak kesini juga?" tanya bunda pada Vania, sebenarnya bunda sudah tau Vania itu kakaknya Nara, tapi ia pengen tau jawaban Vania kemana adeknya.

Sebelum Vania menjawab, Lasti-mama Vania lebih dulu menjawab.

"Reina kami pindahkan ke rumah neneknya buk, di bandung," ucap Lasti dan di angguki oleh bunda, bunda tau ia berbohong, karna Reina ada disana juga sekarang.

"Udah jangan bahas dia, oh iya Bella sama Nara mau kuliah dimana?"

"Bella mau di London tan,"

"Kalau Nara?"

Nara hanya diam, ia tidak tau menjawab apa, Nara belum kepikiran sekarang mau kuliah dimana. Karena Nara tidak menjawab, akhirnya bunda lah yang menjawab pertanyaan dari Rina.

"Ya pasti sama sama Bella Rin, Nara kesini kan karna mau kuliah bareng sama Bella."

"Ohh gitu, jadi Aldo tinggal disini sendiri?"

"Nggak tante, Aldo tinggal sama bunda sama ayah," ucap Aldo yang membuat semua orang tertawa kecuali ayah, papa Rey dan Papa Vania.

"Bukan itu maksud tante,"

"Aldo paham kok tan,"

"Bell kamu jangan dandan kaya nerd lagi kalau udah kuliah. Kasian kamunya di bully terus," ucap Rina, Rina memang mengetahui kalau Bella jadi Nerd di SMA.

"Nggak kok tan, Bella gak jadi nerd lagi,"

"Nara kenapa pakai kaca mata? matanya  minus?" tanya Rina.

"Enggak tan, sebenarnya mata Nara baik-baik aja. Tapi Nara nyaman aja pakai kaca mata, apalah Nara sering baca buku,"

"Kamu suka baca buku? Sama dong sama Rey," ucap Rina dan di angguki oleh Nara.

"Kamu lebih sering baca buku apa?" tanya Rina lagi.

"Nara lebih tertarik ke buku tentang bisnis sih Tan, kalau nggak ya baca Novel," ucap Nara.

Sebenarnya saat menjadi Reina, Nara paling anti sama yang namanya Buku. Mau buku pelajaran atau buku apapun. Prinsip Nara saat ini, udah pintar ngapain belajar.

"Udah malam nih, kita pulang dulu ya Rin. Rey kamu cepat sembuh, kan udah ada yang rawat," pamit bunda.

Setelah pamit, Nara dan keluarga langsung pulang karena tidak mau berlama lama disana.

Bunda, Ayah, Aldo dan Bella tau sedari tadi Nara gelisah karna ada kedua orang tuanya dan juga ada kakaknya.

TBC

Salam manis:)

@cahyarmdntii

Kinara (Completed)Where stories live. Discover now