Kinara|| 16

72.8K 6.3K 129
                                    

Setelah membereskan barang-barangnya dan juga istirahat di kamar, Nara memutuskan untuk ke dapur karena ia merasa sangat lapar.

Sebelum ke dapur, Nara ke kamar Bella terlebih dahulu karena ia yakin tidak ada stok makanan di kulkas.

Setelah membangunkan Bella, Nara dan Bella menuju dapur, untuk melihat keperluan apa saja yang akan mereka beli dan untuk makan sekarang, mereka hanya memesannya lewat ponsel.

Tapi saat sampai di ruang makan, Nara dan Bella terkejut karena sudah ada makanan yang tersedia disana.

Nara juga melihat isi kulkas dan ternyata kulkasnya sudah terisi penuh oleh bahan makanan dan juga beberapa cemilan.

"Ini siapa yang siapin ya Ra?"

"Aku juga nggak tau Bell, kalau aku tau udah ada makanan ngapain aku susah-susah bangunin kamu tadi,"

"Terus ini siapa yang siapin?"

"Kita yang siapin," ucap seseorang.

"Nesya, kak Naufal," ucap Bella dan berhamburan kepelukan Nesya.

Nara hanya melihat interaksi mereka saja, maklum sudah lama tidak bertemu.

Sedangkan Naufal langsung duduk di kursi yang ada di sana sambil melihat Nesya dan Bella yang sedang berpelukan dengan senyum yang tidak pudar di wajahnya.

Katanya kejam, tapi nggak ada keliatan kejam sedikitpun, sama seperti kak Aldo - batin Nara saat melihat kearah Naufal.

"Kak Naufal, Bella kangen banget sama kakak," ucap Bella dan merentangkan tangannya dan langsung berhamburan ke pelukan Naufal.

"Kakak juga kangen banget sama kamu sayang," ucap Naufal dan membalas pelukan Bella.

"Oh iya kak, Sya ini Nara yang pernah di ceritain bunda sama kalian,"

Bunda memang sudah menceritakan tantang Nara kepada keluarga besar dan mereka setuju kalau ayah dan bunda mengangkat Nara menjadi anak mereka.

"Hai Nara, kenalin aku Nesya Alnaira Biantara sepupu kamu," ucap Nesya dan menjulurkan tangannya

"Aku Nara, Alicya Nara Biantara," ucap Nara menerima uluran tangan Nesya.

"Aku kakaknya Nesya, Naufal Aldino Biantara,"

"Hai kak aku Nara,"

"Tanpa kamu bilang pun kita tau nama kamu Nara," ucap Naufal dan mengacak-acak rambut Nara.

"Kak, rambut Nara jangan di berantakin," ucap Nara dan merapikan rambutnya lagi

"Di rumah juga ngapain harus rapi-rapi, ya nggak Sya," ucap Naufal dan Nesya mengangguk.

"Kak Naufal nggak ada niatan ngajakin kita jalan-jalan?" tanya Nara polos.

"Oh jadi adik kakak ini mau jalan-jalan?"

"Ya mau lah kak, Nara belum pernah kesini sebelumnya,"

"Yaudah Nara sama Bella siap siap sana, kita jalan-jalan,"

"Nesya yang cantik ini nggak di ajak kak?"

"Kamu nggak perlu siap-siap, udah cantik juga," ucap Naufal dan membawa Nesya kepelukannya.

Ya begitulah mereka, sangat saling sayang. Nesya bagi Naufal adalah separuh dari nyawanya, saat Nesya berubah karena tidak bisa menerima kematian papa dan mamanya yang berturut-turut dan saat itulah kebahagiaan Nesya adalah tujuan hidupnya sekarang.

Lebih dari satu tahun Naufal berusaha untuk mengembalikan Nesya yang pendiam menjadi periang kembali.

Sampai saat ini, Nesya sudah menjadi Nesya yang periang lagi tidak Nesya yang pendiam lagi. Walaupun Naufal masih sering melihat Nesya melamun kadang juga sampai menangis dalam diam.

Naufal sangat tau bahwa adeknya ini sangat rapuh, walaupun ia sudah ceria lagi dan selalu tersenyum tapi di balik itu semua ada sisi dimana ia sangat rapuh.

"Uwu banget sih kalian, untung masih adek kakak kalau pacaran udah aku usir dari sini,"

"Biasa aja kali Ra, kaya nggak pernah aja,"

"Iya tau Bell, aku nggak pernah kaya gitu sebelumnya,"

"Yang sama kak Aldo?"

"Oh iya pernah sama kak Aldo,"

Sementara yang diomongin hanya diam tidak menanggapi omongan Nara dan Bella. Nesya masih setia di dekapan Naufal dan Naufal masih setia mengelus lembut rambut Nesya.

"Udah sana cepetan siap-siap jangan lupa mandi,"

"Kita makan dulu kak, lapar banget nih," ucap Bella dan langsung menyantap makanannya begitupun dengan Nara.

Setelah selesai makan, Nara dan Bella segera bersiap-siap untuk pergi bersama Nesya dan Naufal.

TBC

Salam manis:)

@cahyarmdntii

Kinara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang