Kinara|| 39

49.8K 5.1K 467
                                    

Sampainya di kantor Aldo, Nara langsung keluar dari mobil Rey tanpa mengucapkan satu kata pun.

"Udah di antarin bukannya bilang terimakasih tapi malah nyelonong aja keluar,"

"Terimakasih kak Reyvan yang ganteng,"

"Sama-sama pacar Reyvan,"

"Aku nggak mau ya jadi pacar kakak,"

"Siapa juga yang bilang kamu pacar kakak,"

"Itu barusan,"

"Ngarep banget kamu jadi pacar kakak,"

"Enggak kak enggak, ya ampun kak lama-lama ngomong sama kakak aku bisa gila tau nggak, mendingan sekarang kakak pergi dari sini aku mau masuk," usir Nara dan pergi dari hadapan Rey tapi bukannya Rey pergi dari sana malah ia mengikuti Nara.

"Kak Rey ngapain ngikutin aku?"

"Mau pastiin pacar kakak sampai ketempat kakak ipar dengan selamat,"

"Gak perlu kak, terimakasih tawarannya, mendingan sekarang kakak pulang,"

Nara pergi meninggalkan Rey, tapi Rey tetap mengikuti Nara dari belakang.

"Aku udah suruh kakak pulang loh, ngapain masih ngikutin aku?"

"Siapa juga yang ngikutin kamu,"

"Kalau nggak ngikutin aku terus apa namanya sekarang? Mau pastiin pacar sampai dengan selamat? Nggak perlu kak nggak perlu, aku nggak pacar kak Rey,"

"Oh jadi kamu yang ngarep jadi pacar kakak?"

"Enggak kak amit-amit,"

"Terus?"

"Iya terus ngapain masih ngikutin aku?"

"Kakak mau ketemu Aldo,"

Setelah itu Nara melanjutkan perjalanannya untuk keruangan Aldo tanpa memperdulikan Rey yang masih tetap mengikutinya.

Sampainya di depan ruangan Aldo, Nara melihat ada Vania disana yang sedang bekerja.

"Selamat siang kakak ipar Vania, kak Aldo ada?"

"Eh Nara, ada kok, pak Aldo ada di ruangannya,"

"Aku masuk dulu ya kak, tolong ini kak Rey usir aja,"

"Enak aja usir pacar sendiri,"

"Kalian pacaran?"

"Enggak kak, enak aja, amit amit kak aku enggak mau sama dia,"

"Ada apa ini ribut-ribut," ucap Aldo yang keluar dari ruangannya karena mendengar keributan.

"Kak Aldo, nih usir dong kak Rey, capek aku di ikutin mulu,"

"Lo ngapain kesini?"

"Nganter pacar gue sampai ketempat kakaknya dengan selamat,"

"Kalian pacaran?"

"Enggak kak, kak Rey aja tuh yang ngarep jadi pacar aku, aku sih amit-amit kak, sampai meja ini berubah jadi buku pun aku nggak bakal mau,"

"Kak Vania dulu kenapa nggak pacarannya sama kak Rey aja sih, kenapa harus sama kak Aldo, kalau kak Vania pacaran sama kak Rey, aku nggak bakal kek gini kak, ya ampun ini hidup aku kenapa bisa kek gini sih, ketemu sama orang kek kak Rey,"

"Ya ampun aku udah berapa kali ngomong amit-amit dari tadi," ucap Nara frustasi karena kelakuan Rey yang mengaku menjadi pacarnya.

"Rey lo kenapa jadi aneh? Setau gue dulu lo ga pernah kaya gini sama cewek,"

"Bukan urusan lo,"

"Kamu bawel juga ya Ra, sama seperti adek kakak Reina, dia juga selalu bawel kalau ada yang ganggu dia, jadi kangen dia,"

"Memang adek kak Vania kemana?" tanya Nara, Vania hanya tersenyum menanggapinya.

"Aku masuk dulu kak," ucap Nara dan menarik tangan Aldo untuk masuk kedalam ruangannya dan jangan lupakan Rey yang juga ikutan masuk.

"Kak Rey ngapain masuk?"

"Capek, mau istirahat,"

"Lo pikir ruangan gue tempat penginapan? Pergi lo," usir Aldo.

"Usir aja kak, sana pergi nggak usah balik lagi atau aku panggil scurity,"

"Nggak adek nggak kakak sama aja, sama-sama suka ngusir orang,"

"Siapa suruh ngikutin aku,"

"Suruhan hati," ucap Rey dan pergi dari ruangan Aldo.

"Beneran gila kak Rey," ucap Nara dan duduk di sofa yang ada di ruangan Aldo untuk menghilangkan rasa capeknya.

"Mau ngomong apa Ra?"

"Bentar kak, aku masih capek,"

"Mau minum?"

"Mau kak, jus alpukat aja deh,"ucap Nara dan Aldo langsung menyuruh orang untuk membelinya.

Tidak lama setelah itu, minuman Nara datang di antar oleh orang suruhan Aldo. Nara langsung menghabiskan setengah jus alpukat nya.

"Jadi mau ngomongin apa?"

"Masalah kak Nathan,"

"Kenapa Nathan?"

"Kak Nathan itu anak dari aunty Via kan kak? Queenzavia Biantara Arjackson, aku yakin kak Aldo pasti tau semuanya, kasih tau aku kak, aku nggak mau lama-lama seperti orang bodoh yang nggak tau masalah keluarga kita,"

"Nesya anak pungut maksudnya apa kak? Kak Nathan balas dendam sama Nesya karena aunty Via meninggal karena ulah Nesya maksudnya apa kak? Terus kak Nathan punya adek? Siapa adeknya? Dan Billa, kembarannya Bella, kemana hilangnya Billa kak? Kak Aldo tau semuanya kan?"

"Jawab aku kak, aku nggak mau jadi orang bodoh yang selalu takut Bella sama Nesya dalam bahaya, aku nggak mau di saat aku nggak sama mereka kak Nathan celakain mereka, aku nggak mau gagal jadi kembaran dan sepupu buat mereka kak, aku tau diri aku cuma anak angkat, karena itu aku mau tau semuanya, supaya aku tau aku harus berbuat apa kak, aku harus lakuin apa supaya Bella dan Nesya baik baik aja,"

"Kamu yakin mau tau semuanya sekarang?"

"Aku yakin kak, kalau bukan sekarang kapan lagi?"

"Rencananya kakak mau bongkar semuanya saat keluarga kita ada di rumah semua dan juga keluarga Nathan, tapi kalau kamu mau tau semuanya sekarang kakak akan kasih tau kamu,"

"Tapi ini nggak hanya menyangkut Bella, Billa, dan Nesya aja, tapi ini semua lebih menyangkut sama kamu Ra, semua ini terjadi karena aunty Via meninggal dan juga karena kamu,"

"Aku? Kenapa aku kak?"

"Masalah ini dimulai karena aunty Via meninggal dan juga karena kamu, dan akan selesai kalau Nathan nggak salah paham lagi atas kematian aunty Via dan dia tau kalau Nesya adalah adek kandungnya bukan anak pungut yang menyebabkan kematian aunty Via dan juga akan selesai kalau kamu bisa menerima kenyataannya"

"Kak Nathan kakak kandung Nesya? kenyataan? Kenyataan apa kak? Aku harus terima kenyataan apa? Aku siapa? Kenapa masalah ini terjadi karena aku? Dan kenapa selesai karena aku?"

TBC

Salam manis:)

@cahyarmdntii

Kinara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang