Epilog

15.8K 850 33
                                    

Setelah lama menunggu akhirnya makanan yang mereka pesan pun sudah sampai. Tetapi Nara juga belum datang menemui mereka. Mereka memaklumi mungkin saja Nara sibuk.

"Permisi, selama siang, selamat menikmati makanan di restoran kami. Maaf menunggu lama" ucap seseorang saat memasuki private room yang di tempati oleh keluarga Biantara dan Arjackson.

Ya dia adalah Nara, Nara sedikit menunduk dan tidak melihat siapa yang ada di dalam private room tersebut.

"Naraaa," panggil Bella, Billa, dan juga Nesya yang membuat Nara terkejut dan menatap siapa yang di depannya sekarang.

Kaget, itulah yang Nara rasakan sekarang. Jantung nya berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Belum-belum, belum saatnya mereka bertemu sekarang.

Bella, Billa, dan Nesya langsung berhamburan untuk memeluk Nara.

"Kita kangen banget sama kamu," ucap Nesya. Tapi tidak ada respon dari Nara sedikitpun.

"Iya kita kangen banget sama kamu, kenapa kamu tiba-tiba pergi gitu aja Ra," ucap Bella.

"Iya kenapa kamu pergi lama banget Ra?" ucap Billa juga.

Setelah kesadaran Nara terkumpul semuanya. Nara juga ikut membalas pelukan dari ketiga sepupunya.

"Maaf, aku sibuk akhir-akhir ini jadi belum bisa pulang, aku juga kangen banget sama kalian" ucap Nara.

Setelah melepas pelukan ketiga sepupunya, Nara beranjak untuk memeluk ayah dan bundanya.

"Maafin Nara ayah bunda," ucap Nara di sela-sela pelukannya.

"Nggak apa-apa, Nara nggak salah kok. Sekarang hati Nara udah tenang nak?" tanya bunda.

"Nara udah sukses ya sekarang. Ayah bangga sama Nara," ucap Ayah juga.

"Udah bun. Iya Alhamdulillah ayah, tapi belum sesukses ayah hehe," ucap Nara dan tersenyum kepada ayah dan bundanya tersebut.

Setelah itu Nara beranjak memeluk Aldo. "Maafin Nara kak, kak Aldo apa kabar? Nara kangen," Ucap Nara.

"Baik, sangat baik. Apalagi udah ketemu sama adik kakak yang suka kabur-kaburan ini, kakak juga kangen banget sama kamu," ucap Aldo.

"Heheh maafin Nara kak. Janji nggak ulangi lagi," ucap Nara.

Setelah itu Nara beralih pada Naufal. "Kak Naufal Nara kangen. Kakak apa kabar? Sekarang kak Naufal udah terlihat dewasa ya," ucap Nara.

"Kakak juga kangen sama kamu, kangen banget sayang," ucap Naufal dan membalas pelukan Nara untuk melepas kerinduannya.

"Kak Nathan nggak kangen sama Nara?" ucap Nara kepada Nathan yang tengah menatapnya.

Mendengar itu, Nathan langsung memeluk Nara. "Maaf, maafin kakak. Karena kakak kamu harus hidup sendiri di luar sana. Maafin kakak Nara. Maaf maaf sayang," ucap Nathan yang tidak berhenti-hentinya mengucapkan kata maaf.

"Kak Nathan nggak salah, ini udah pilihan Nara kak, kak Nathan jangan merasa bersalah gitu dong," ucap Nara.

Setelah sesi berpelukan melepas kerinduan dengan keluarganya. Sekarang Nara menatap Daffy yang juga tengah menatapnya.

Sebenarnya Nara sudah dari tadi memperhatikan Daffy yang terus saja menatapnya dan melihat interaksi nya dengan ayah, bunda, dan juga sepupu-sepupunya dengan sesekali tersenyum kecil.

Nggak ada niatan peluk gue juga ni bapak tua - batin Nara saat melihat Daffy tidak bergerak sedikitpun dari tempat duduknya.

"Daddy nggak mau peluk Nara juga nih? Nggak kangen sama anaknya yang cantik, manis ini? Pertama kali bertemu loh dad," ucap Nara tetapi tetap tidak ada pergerakan dari Daffy. Daffy tetap diam dan terpaku dengan ucapan Nara barusan kepadanya.

Kinara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang