Kinara|| 37

51.8K 4.7K 484
                                    

Hari ini Nara, Bella, dan Nesya akan pergi ke makam orang tua Nesya yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah, mungkin mereka hanya menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit saja.

Sampainya di pemakaman, mereka langsung keluar dari mobilnya dan menuju makam kedua orang tua Nesya.

Nara melihat ada Ziro juga disana yang mungkin sedang berdoa di salah makam dan setelah itu ia pergi dari sana.

"Yaudah kita ke makam mama sama papa aku sekarang, jangan lama-lama disini aku udah nggak sabar,"

Mereka langsung pergi menuju makam orang tua Nesya, tapi saat menuju ke sana Nara, Bella, dan Nesya berpapasan dengan Ziro yang hendak pergi dari sana.

"Kak Ziro kuman kan?" ucap Nesya saat bertemu dengan Ziro.

"Kalian ngapain disini?" tanya Ziro kaget.

"Aku mau ziarah ke makam orang tua aku kak, kak kuman ngapain? Siapa yang meninggal?"

"Nyokap gue,"

"Aku turut berdukacita ya kak," ucap Nesya dan hanya dia balas senyuman oleh Ziro.

Nyokap gue meninggal karna lo bangsat-batin Ziro.

"Kita pergi dulu ya kak, kak kuman hati hati,"

"Hati-hati kak kuman," ucap Bella juga.

Setelah itu Nesya, Nara, dan Bella menuju makam kedua orang tua Nesya, dan Ziro pergi dari pemakaman tersebut.

"Hai ma, pa, Nesya balik lagi," ucap Nesya dan duduk di antara makam mama dan papanya.

Bukannya tadi kak Ziro juga ke makam ini juga ya? Atau memang makam nyokapnya deket sini? Atau kak Ziro ada masalah sama almarhum orang tua Nesya dan akan balas dendamnya pada Nesya-batin Nara.

Karena tidak mau penasaran, Nara berniat menanyakan langsung pada Ziro.

Kak Ziro kuman

Kuman dimana?

Gue mau balik kantor, kenapa?

Bisa ketemu sekarang?

Bisa, dimana?

Cafe xx

Otw

Nara melihat Nesya masih sibuk ngomong sendiri di samping makam orang tuanya, Nara hanya memperhatikan dan tersenyum saja, setidaknya Nesya bisa melupakan kepergian orang tuanya setelah ini.

Setelah itu, Bella juga ikut duduk di sebelah Nesya dan juga mulai bicara seperti Nesya tadi. Setelah Bella, Nara juga ikut duduk disana.

"Hai aunty uncle, aku Nara, pasti aunty sama uncle udah kenal aku ya? Semoga tenang ya di sana, biar Nesya juga nggak selalu sedih kalau kepikiran uncle sama aunty," ucap Nara.

"Oh ya Ra, kamu nggak kenal kan sama aunty Via, anak bungsu di keluarga Biantara, tapi sayangnya aunty Via udah meninggal saat melahirkan anak pertamanya," ucap Bella dan pergi ke makam Via yang ada di sebelah makam Kevin papanya Nesya.

Nara melihat nama yang tertulis di batu nisan tersebut Queenzavia Biantara arjackson.

"Aku baru tau kalau ayah punya adek perempuan,"

"Kalau dipikir-pikir anak aunty Via udah besar juga ya Bell, udah sebesar kita sepertinya,"

"Anaknya kemana Sya,?

"Anak aunty Via tinggal sama keluarga papanya Ra, aku sama Bella aja nggak pernah ketemu, jangankan sama anaknya, sama uncle apa ya namanya aku lupa, kita belum pernah ketemu ya Bell,"

"Iya Ra, waktu aunty Via meninggal, setelah pemakamannya suami sama anak aunty Via pergi menghilang gitu aja, mungkin ayah, bunda, kak Aldo, almarhum uncle Kevin sama aunty Syasya pernah ketemu karna urusan bisnis, tapi kita yang nggak pernah ketemu sama sekali,"

"Iya papa sama mama aku juga nggak pernah cerita soal anak aunty Via,"

"Ayah sama bunda juga nggak pernah, aku tau ini semua aja karna pernah liat foto aunty di ponsel ayah, banyak banget,"

"Di ponsel papa aku juga banyak banget, aku sih maklum aja karena itu adek satu satunya papa, perempuan lagi, tapi kalau aku perhatiin banget aunty Via lebih mirip sama ayah kamu Bell, dari pada papa aku,"

Nara hanya mendengar semua obrolan Bella dan Nesya tentang anak bungsu di keluarga Biantara, ia juga memikirkan tentang Ziro yang pergi makam dekat makam orang tua Nesya.

Apa mungkin anak dari aunty via itu Ziro?-batin Nara bertanya-tanya.

"Anak aunty Via laki-laki atau perempuan?"

"Laki-laki atau perempuan ya, aku lupa Ra, kamu ingat nggak Sya? Kalau aku nggak salah sih perempuan,"

"Aku juga lupa Bell, mungkin perempuan, tapi aku nggak tau deh, bisa jadi laki-laki juga, aku engak ingat, mama cerita tentang aunty Via udah lama banget,"

"Sama sepupu sendiri bisa lupa,"

"Namanya juga nggak pernah ketemu Ra,"

"Kita pulang sekarang aja gimana Sya? Aku nggak mau ikut-ikutan Bella ghibahin orang dekat makamnya sendiri nanti di datangin di mimpi, takut ih,"

"Enak aja, siapa juga yang ghibahin, aku cuma kasih tau kamu aja, yaudah yuk pulang,"ucap Bella.

"Pa, ma, aku pulang dulu ya, nanti aku balik lagi kok, papa sama mama yang tenang di sana, aku janji nggak akan sedih lagi," ucap Nesya pamit pada orang tuanya.

"Bye aunty Via, Nara yang cantik mau pulang dulu, nanti aku balik lagi deh, maafin Bella sama Nesya ya aunty, mereka udah ghibahin aunty, jangan di datangin nanti mereka nggak mau tidur di kamarnya lagi, malah ngungsi di kamar aku, nggak mau ahh, canda aunty. Aunty yang tenang ya di sana, aku yakin anak aunty pasti sering kesini, Aku pamit ya aunty,"

"Kok kamu ngomong kaya gitu sih, aku nggak ghibahin aunty Via Ra,"

"Ya kalian bukannya di doain, tapi di ghibahin, karna aku baik yaudah aku yang doain sama ngomong bentar, ya walaupun ngomong sendiri, yang penting aunty Via seneng di sana,"

"Iya orang Baik,"

"Yaudah yuk pulang," ucap Nesya dan mereka pergi dari pemakaman tersebut, tapi saat sampai di dekat mobil dan ingin masuk Nara tidak ikutan masuk.

"Kalian duluan aja, aku ada janji ketemu dulu sama orang, nanti aku pulang pesan taxi online aja,"

"Kita temenin aja ya?"

"Nggak usah Bell, kalian pulang aja duluan,"

"Kita antarin aja gimana Ra?" usul Nesya.

"Nggak usah Sya, kalian duluan aja,"

"Yaudah kita pulang duluan, nanti aku izinin sama bunda, tapi jangan lama lama,"

"Iya, kalian hati-hati,"

"Kamu juga,"

Setelah Nesya dan Bella pergi, Nara langsung pergi ke Cafe tempat janjinya bersama Ziro, ia yakin ia sudah sangat terlambat.

TBC

Salam manis:)

@cahyarmdntii

Kinara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang