Part 6

524 51 7
                                    

Indonesia, 2020

Suasana Bandara Soekarno Hatta kadatangan Internasional selalu padat setiap harinya. Tidak terkecuali hari ini, saat Joanne akhirnya kembali menginjakan kaki di Indonesia setelah sekian lama. Di luar gedung Terminal Kedatangan, Joanne menghirup napas dalam kemudian menghembuskannya perlahan. Satu tangannya memegang koper berukuran sedang sementara satu tangannya membawa tas. Ia mengedarkan pandangannya hingga seorang lelaki paruh baya yang memakai seragam sebuah perusahaan taxi menghampirinya.

"Mari saya bantu bawa, mbak."

Joanne memberikan kopernya seraya tersenyum ramah, "Terima kasih pak."

***

Di depan pintu rumah dua lantai yang sangat besar dan mewah dengan dominasi warna putih, Joanne berdiri sambil menunggu respon dari dalam setelah ia menekan tombol intercom. Tak lama kemudian pintu terbuka dan Joanne melihat seorang perempuan berpakaian Petugas rumah tangga muncul dari balik pintu rumah tersebut.

"Maaf mbak, cari siapa?" Tanya perempuan yang sepertinya berumur pertengahan tiga puluhan.

Joanne terdiam, benar juga, ia sudah pergi terlalu lama dan pastinya sudah banyak hal yang berubah. Termasuk petugas rumah yang tidak mengenalinya.

"Saya mau ketemu Bapak Bima Sanjaya."

"Maaf, tapi ada keperluan apa ya mbak?"

Joanne menggaruk pelipisnya yang tak gatal, ia bingung harus berbicara bagaimana, jika Joanne langsung memberitahunya bahwa ia adalah anaknya Bima Sanjaya pasti petugas itu akan kebingungan atau bahkan tak percaya.

"Ada siapa Tir?" Terdengar suara perempuan paruh baya dari dalam sana.

Petugas rumah itu menoleh, "Ini Bu, ada yang cari Tuan—"

"Mbak Joanne?!!" Wanita paruh baya yang tiba-tiba muncul itu langsung terkejut kala melihat Joanne berdiri di hadapannya.

Perlahan senyum Joanne mengembang, wanita itu masih belum berubah terkecuali fisiknya yang semakin tua termakan usia.

"Halo Bu Manda.."

"Astaga, ini beneran Mbak Joanne?!"

Joanne mengangguk dan setelah itu wanita yang sering disapa Bu Manda itu langsung memeluknya erat.

"Mbak.. Akhirnya Mbak Joanne pulang.."

Joanne terkekeh, ia melepaskan pelukannya, "Gimana kabar Bu Manda?"

"Baik Mbak, sangat baik, ayo kita masuk dulu."

Bu Manda merangkul tubuh Joanne, "Tir, bawa koper mbak Joanne ke dalam."

Pelayan yang sedari tadi terbengong-bengong bingung akan keadaan yang saat ini sedang terjadi akhirnya tersadar, "I-iya bu."

"Mari mbak." Bu Manda mengajak Joanne masuk ke dalam.

Sambil berjalan menuju Ruang Tamu, Joanne mengedarkan pandangannya ke sekeliling bagian dalam rumah tersebut. Joanne sedikit merasa asing, meskipun Rumah ini masih sama seperti dulu, namun ada banyak bagian yang berubah. Seperti foto keluarga tanpa dirinya yang terpajang di tembok dan interior rumah yang sudah digantikan dengan yang baru. Joanne menunduk, ia hanya tersenyum miris melihatnya. Joanne sadar bahwa sepertinya ia datang di tempat yang asing meskipun ini adalah milik orang tuanya.

Day to RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang