Sally

4 2 0
                                    

Sally melangkah mundur dan menutupu kedua matanya untuk menghalau pasir yang berterbangan. Dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk masuk kedalam pertempuran antara kedua dewa itu.

"Sudah kubilang bukan?" Hojosa terbang diudara, kelima ekornya berkibar bersemangat. "Target mudah". Sally mesti mengakui bahwa saran Hojosa mengenai apa yang mesti Horus lakukan dengan kekuatannya itu benar, membuat tubuh sebesar itu, meskipun cepat dan kuat, andaikan kekuatan lawannya setara dan bertubuh lebih kecil. Maka jelas siapa yang memiliki keunggulan pada pertarungan tersebut.

Horus yang terjatuh segera bangun dan berbalik lalu menendang Hojosa dengan kaki kirinya. Suara retak nyaring terdengar ketika tendangan Horus menyentuh tubuh Hojosa. Sesaat Sally merasa optimis bahwa serangan itu berhasil menembus pertahanan sang rubah, tapi segera saja perasaan optimis itu berubah menjadi sedikit rasa putus asa. Horus berteriak kesakitan dengan suara Carter, kaki sang avatar bengkok dengan sudut yang aneh.

Tapi berkat serangan itu, Hojosa terdiam selama lima detik dan itu dimanfaatkan kedua rekan Sally. Tujuh ular muncul dari dalam pasir dan mengikat bagian bawah tubuh Hojosa, masing masing satu ditiap ekor, kemudian satu dimasing masing kaki. Tak berselang satu detik, sebuah kepala ular yang jauh lebih besar dibandingkan ketujuh kepala ular itu muncul dari dalam pasir dengan mulut terbuka. Sally menaksir kepala ular kedelapan itu memiliki diameter kira kira 10 meter, dan dalam sekali gigit, bagian bawah tubuh Hojosa tergigit.

Teriakan perang dari Sun bergema dan Hojosa yang tergigit diudara dibanting kepasir oleh kepala ular itu. Sekali, dua kali, tiga kali, hingga lima kali barulah Hojosa mengambil tindakan dengan menghancurkan kedelapan kepala ular dengan ledakan api.

Tapi putra Ares yang bersenjatakan tongkat batu melayang jauh dihadapan sang rubah. Tongkat Fadil dilempar keudara dan seketika membesar dengan diameter limat meter lalu Fadil dengan refleks beladirinya yang seperti pemain akrobat, berputar diudara dan menggunakan momentum serta gaya sentrifungal yang dihasilkan dari gerakan tersebut ditambah kekuatan ototnya sendiri untuk menendang tongkatnya lurus kepada Hojosa.

Sang rubah melirik tongkat itu sekilas lalu menebas udara kosong dengan tangannya. Tongkat Fadil seketika terbelah dua dengan rapi lalu terjatuh, Fadil yang masih terbang diudara dibantu oleh Sun yang menangkapnya dengan bantuan Yamata.

Sally yang semenjak tadi takjub karena melihat pertarungan yang epik lupa menyadari satu hal. Rubah rubah api yang dipanggil Hojosa sebelumnya telah menghilang. Dan Sadie hendak merangsek maju tapi berhasil dihalangi oleh Walt yang menariknya dengan susah payah.

Tongkat yang terbelah itu jatuh diatas gurun dan sang rubah berjalan di antaranya. "Lumayan loh" Hojosa tersenyum, "kombo serangan antara dewa dan manusia, lumayan. Tapi masih kurang."

"Membesar" titah Fadil. Kedua tongkat yang terbelah tadi membesar dan seketika menjepit Hojosa ditengah tengahnya. Senyum menyebalkan itu masih belum menghilang dibalik wajahnya yang tampan mempesona.

Tentu saja akibat reaksi spontan, Hojosa menahan kedua belah tongkat yang telah terpotong itu dengan masing masing tangannya, yang tentu saja menciptakan celah dibagian dada. Sun yang sama sekali tidak menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut melesat dan menebas leher Hojosa, tetapi tepat sebelum melakukan itu, kaki sang rubah menedang perut Sun dan membuatnya menghilang diangkasa.

Sally sama sekali tak berbohong, satu tendangan, terjadi ledakan sonik, dan menghilanglah temannya itu. Sangking kuatnya ledakan sonik yang dihasilkan Hojosa, badai pasir mini terjadi dan membutakan seluruh mahkluk hidup terdekat yang melihat menggunakan mata mereka. Perasaan takut dihati Sally semakin besar, demikian pula dengan rasa putus asa yang dimilikinya.

Dia khawatir bahwa temannya menghilang di stratosfer dan ketika jatuh kebumi malah berubah menjadi abu. Sally menelan ludah gugup, tangannya yang memegang tali emas semakin tegang dan memutih. Dan badai pasir tadi menyurut, menyisakan Hojosa dan Fadil yang saling berhadapan dalam jarak jauh.

Modern MythologyWhere stories live. Discover now