Fadil

22 7 0
                                    

Dia adalah orang yang memakai Tank-top hitam tadi. Fadil berusaha memperhatikan dengan tenang, namun tingkah orang dari Roma itu benar benar membuatnya jengkel. Apalagi soal dramatisasi miliknya.

Fadil adalah anak Ares, saat ini bertugas sebagai wakil konselor karena Sherman Yang sedang berburu di hutan dan malas mengikuti rapat ini. Bukan hanya sebagai anak Ares biasa, kakeknya merupakan demigod anak dari Athena, jadi dia tak terlalu suka terjang dahulu pikir kemudian seperti anak-anak Ares lainnya. Dia masih saja heran, kok bisa cucu dari Athena akur dengan Ares.

Lanjut ke situasi sekarang. Pemuda berambut pirang itu memakai sehelai kain putih yang disematkan ke pundak, mirip seperti Chiton gaya Yunani. "Jason" Chiron tergagap, "bagaimana?"

"A-aku kabur" Jason masih berada di ambang pintu. "Mereka akan menghancurkan seluruh dewa dewi, mitologi dan bukan, seluruh dunia akan ditelan, mereka membuat pedang dari jiwa, harus ce-GUK!"

Konselor pondok Demeter yang sedari tadi diam dan mengamati situasi bergerak secepat kilat kebelakang Jason dan memukul bagian belakang kepalanya hingga membuat pemuda itu pingsan.

Ugh, pikir Fadil, Conny memang mengerikan. Sulur sulur anggur dilangit-langit rumah besar bergerak dan membelit Jason lalu tumbuh cabang lain dan mengangkat Dionysus yang tertidur disofa keudara lalu sulur anggur itu membuat ranjang gantung kemudian baru meletakkan Jason dengan lembut keatas sofa.

"Dia perlu istirahat" Conny menjelaskan, semua pekemah dari perkemahan Blasteran sudah tahu betapa cepatnya putri Demeter yang satu ini. Matanya yang sewarna klorofil berbinar menantang, dia memakai kerudung hijau yang alih-alih dipakai untuk menutupi rambutnya malah dipakai seperti kalung. Kaos perkemahan Blasteran, kaos jingga dengan logo pegasus dan tulisan perkemahan Blasteran, kemudian dilapisi dengan jaket hijau. Celana khaki longgar, serta sepatu tinggi berwarna hitam.

"Tapi bagaimana?" Praetor berkulit cokelat tua berbicara. Hazel bukan?

"Halo kawan-kawan" duta bicara Roma melambaikan tangan ... kedua tangannya. "Dengarkan dulu, Jason ... mantan Praetor kita dulu, dia bilang tadi membuat pedang. Dan itulah kabar buruk ketiga, bayangan aneh itu berencana menumbalkan kita untuk membuat senjata aneh itu dan membangkitkan tuannya."

Dia menghentikan kata-katanya sebentar untuk menenangkan diri. Jadi sikap drmatisnya tadi untuk menutupi keterguncangan mental ya? Pikir Fadil.

"Kurasa itu cukup kabar buruk untuk satu hari" duta Roma berkacak pinggang, "kalau ada kabar buruk lainnya silahkan ditambahkan"

Para konselor kepala lain melirik ke arahnya, hanya Conny yang tampak acuh tak acuh terhadap situasi saat ini. "Sebetulnya ada" Fadil menambahi, "tapi sebaiknya kita tunggu ... Jason sadar, dia mungkin akan menambah informasi yang lebih bagus atau dalam konteks kita saat ini, lebih buruk"

"Jiwa orang ini terguncang" Conny berbicara lagi, semuanya menoleh kepada Jason yang saat ini terkungkung dalam kepompong sulur dan daun.

"Tunggu, apa itu lendir?" Tanya konselor pondok Iris, Butch. Seoranf pemuda bertubuh kekar yang memakai kaos seperti hippie dan celana panjang cokelat dan sepatu putih. Yang sangat tak sesuai untuk bersua dengan monster di tanah becek.

"Cairan tanaman" Conny mengoreksi, "itu akan membantunya memulihkan tubuh dan jiwanya."

"Bagaimana?" Malcom pace konselor pondok Athena bertanya, "kalau kau benar benar bisa melakukan itu. Maka akan merubah duni-"

"Prinsip ambrosia dan nektar" Conny kembali duduk ke kursinya. "Menurut kalian kenapa kedua makanan penyembuh itu rasanya mirip seperti makanan atau minuman kesukaan kita?"

Modern MythologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang