Sally

29 6 9
                                    

Sally terbangun pagi itu dengan perasaan gugup. Bagaimanapun ia akan menyopiri dua Praetor Roma ke tempat sekutu mereka. Perkemahan Blasteran, butuh beberapa jam dari Perkemahan Jupiter untuk kesana.

Dia bercermin, rambut hitamnya dipotong pendek agar lebih mudah masuk kedalam helm perang (meskipun ketetapan yang baru tidak mewajibkan hal itu), matanya yang berwarna cokelat menyiratkan rasa khawatir, bibir berekspresi kaku.  Seperti semua orang bilang, Sally terlalu kaku akan tugasnya dan memiliki ruang untuk bersenang senang.

Aku bisa bersenang-senang kok, pikir Sally. Dia sepertinya tengah mengalami kebimbangan remaja, Sally menarik nafas lalu menenangkan diri. Tidak ada gunanya gugup seperti ini.

Namun, perasaan resah didalam hatinya belum menghilang. Sudah beberapa hari ini ia terus bermimpi buruk, dan semakin lama semakin menjadi jadi. Dia baru saja lulus dari masa probatio, kecil kemungkinan dia akan langsung diincar oleh para monster.

Begitulah harapannya. Tapi tak lama lagi, Sally akan tahu bahwa itu hanya angan angan kosong.

Apalagi baru-baru ini Apollo kembali menjadi dewa, dia lulus dari masa probatio akibat aksinya menghalau sepasukan mayat hidup. Ketika mengingat hal tersebut, tubuh Sally masih bergetar karena rasa ngeri, sekaligus sedih. Bagaimanapun, teman temannyalah yang berubah menjadi zombie berotak kosong.

Sally berpakaian dengan normal. Baju perkemahan Jupiter, yaitu kaus ungu berlogo SPQR dengan daun laurel, dan celana jins abu-abu. Dia berbalik dan mengambil Naginata miliknya, memang bukan senjata standar legiun, tapi dia menyukai senjata ini.

Senjata ini merupakan favoritnya, bisa dibilang dia memodifikasi senjata ini. Sally meminta kepada anak-anak Vulcan untuk membuatkannya senjata semacam ini, dan mereka menyetujuinya dengan semangat (mereka sudah bosan hanya membuat gladius, pilum, dan mata panah). Tombak ini sepanjang 2 meter dengan gagang dari besi berongga yang diisi dengan semen, pangkal gagangya disumbat dengan perunggu langit berujung lancip yang bisa digunakan untuk menikam. Sedangkan mata tombaknya berbentuk seperti golok, lebar dan bermata satu, terbuat dari emas Imperial, serta dihiasi dengan ukiran ukiran melengkung nan apik. Sally juga menyarankan itu pada anak anak Vulcan.

Kebetulan, mereka juga menambahkan fungsi khusus. Jadi ketika Sally mengaitkan Naginatanya kepinggang, maka tombak itu akan berubah menjadi tali keemasan yang bisa digunakan untuk mengikat monster dan hanya akan berubah menjadi tombaknya lagi ketika ia menginginkannya. Jadi dia diberi bonus tali Wonder Woman oleh para anak Vulcan, dan itu merupakan salah satu candaan jelek yang mereka sematkan untuknya.

Sally penasaran, ia merupakan anak dewa atau dewi yang mana, malam ini ia akan diakui. Mungkin. Tepat tanggal 27 November, mungkin ayah atau ibunya akan ingat? Sally tak yakin. Para Dewa Romawi jarang menunjukkan kasih sayang pada anak anak mereka, apalagi perhatian.

Mereka akan berangkat pada pukul sepuluh, yang artinya Sally akan melewatkan ulang tahunnya di perkemahan Blasteran.

Waktunya berangkat, pikir Sally, aku perlu bersiap-siap. Dan ya, wanita muda nan mempesona ini tak mandi terlebih dahulu dan langsung pergi ke gedung senat untuk meminjam kunci mobil

○○○

Mereka sudah separuh jalan menuju Perkemahan Blasteran. Sally yang merupakan anggota baru, bahkan ini baru tahun pertamanya, meskipun ditato dengan setrip didekat sikunya, tetap saja belum ada simbol dewa atau dewi yang melekat disana.

Sally melirik spion, Frank dan Hazel sedang tertidur dibelakang. Memang Praetor lebih sering berpacaran satu sama lain, apalagi setelah Praetor sebelumnya mengundurkan diri dan menjadi anggota pemburu Diana. Lagipula, siapa yang tahan melihat keimutan pasangan yang saat ini berada dibelakangnya.

Modern MythologyKde žijí příběhy. Začni objevovat