#28 - Adorasi yang Sia-Sia

6 3 0
                                    

Segala harapku padamu telah hirap, pada persinggahan fajar

Pada relung sukmamu yang terdalam, aku hanyalah secercah ampas.

Untuk apa aku memikatmu, puan? Sia-sia adorasiku untuk mengikatmu. Pada akhirnya senyawaku dicabut: kalut.

Dan, namamu tak lagi kusemat pada sekuntum doaku tiap malam cendayam.

Mengapa? Sebab telah penat daksaku; lamat-lamat; hingga kumat hatiku hanya untuk mengejar kau yang nihil kugapai.

***

ReminisensiWhere stories live. Discover now