#22 - Lengkara**

16 3 0
                                    

Sudut pagi melukis rinai dalam secarik kertas fana
Dalam secangkir getir, monolog pun mencipta lara
Aku, yang lengkara menjeremba puan yang paripurna
Sedang memori mengusikku dengan fatamorgana nan fana

Mungkin, puisiku terlalu hiperbola
Sebab afeksi ini meronta bercengkerama denganmu
Saban hari nestapa mengusik daksaku yang cela
Bak pungguk menanti candra, kini cintaku dilepas paksa : alufiru

Mungkin saja: semesta telah mencipta derita pada ruang batinku
Siang malam celotehmu terngiang di runguku hingga kelu
Pergilah, puan! jangan memintaku untuk bersatu
Agar relung sukmaku tak mencumbu sembilu

***

ReminisensiWhere stories live. Discover now