Sudut pagi melukis rinai dalam secarik kertas fana
Dalam secangkir getir, monolog pun mencipta lara
Aku, yang lengkara menjeremba puan yang paripurna
Sedang memori mengusikku dengan fatamorgana nan fanaMungkin, puisiku terlalu hiperbola
Sebab afeksi ini meronta bercengkerama denganmu
Saban hari nestapa mengusik daksaku yang cela
Bak pungguk menanti candra, kini cintaku dilepas paksa : alufiruMungkin saja: semesta telah mencipta derita pada ruang batinku
Siang malam celotehmu terngiang di runguku hingga kelu
Pergilah, puan! jangan memintaku untuk bersatu
Agar relung sukmaku tak mencumbu sembilu***
YOU ARE READING
Reminisensi
Poetry[RANDOM] Rank 1 in #poetry (3 Maret 2021) Rank 5 in #puisiindonesia (27 Januari 2021) Rank 12 in #kumpulanpuisi (29 Januari 2021) Rank 18 in #puisicinta (29 Januari 2021) Rank 18 in #sosial (29 Januari 2021) [KBBI] Reminisensi= 1 kenang-kenangan; 2...