Hiruk pikuk pagebluk membuat hidup kian terpuruk
Saban hari mencipta perkara pelik hingga berkecamuk
Lantaran ego dan nafsu duniawi telah menjadi budaya
Hingga ibu pertiwi memikul lara dan tak berdayaRibuan dokter berperang di garis terdepan
Rakyat jelata berteriak minta makan
Tikus berdasi mengambil alih peran
Korupsi menjadi tradisi yang menyengsarakanKini, degradasi kultur termaktub nyata dalam corak sengketa
Mencipta resah seisi bumi pertiwi; yang kini menanggung derita
Amanat penguasa lantas tak ditaati segenap umat
Hingga virus berbaur dengan raga yang segan tunduk; hingga sekaratMari kita berkoalisi melawan elegi
Sebab virus hadir untuk diperangi bukan direnungi
Sembari melangitkan harap pada Tuhan agar melindungi
Selayaknya tiap insan saling membentengi, tak sekadar menyemarak liturgi***
berpendarlara,
22 Februari 2021
YOU ARE READING
Reminisensi
Poetry[RANDOM] Rank 1 in #poetry (3 Maret 2021) Rank 5 in #puisiindonesia (27 Januari 2021) Rank 12 in #kumpulanpuisi (29 Januari 2021) Rank 18 in #puisicinta (29 Januari 2021) Rank 18 in #sosial (29 Januari 2021) [KBBI] Reminisensi= 1 kenang-kenangan; 2...