Aku tak perlu secangkir kopi untuk merangkai diksi-diksiku
Getirnya kopi membuat lidahku terasa kelu
Tiap aku menggoreskan tinta penakuAku tak perlu secangkir teh pahit untuk mengisi kosongnya kertas putihku
Karena kenangan pahitnya membuat hatiku pilu
Tiap kali aku mendengar desiran asmamuMengingatmu serasa mengoyak jantungku
Pedihku berbalut luka membasahi pelupuk mataku
Mengiris hingga celah kecil atmaku
Hingga hati tak lagi bisa menyatu***
YOU ARE READING
Reminisensi
Poetry[RANDOM] Rank 1 in #poetry (3 Maret 2021) Rank 5 in #puisiindonesia (27 Januari 2021) Rank 12 in #kumpulanpuisi (29 Januari 2021) Rank 18 in #puisicinta (29 Januari 2021) Rank 18 in #sosial (29 Januari 2021) [KBBI] Reminisensi= 1 kenang-kenangan; 2...