Hi and Goodbye

10.1K 1K 71
                                    

Dorm

Semua member dibuat cemas bukan main saat Jaemin pingsan di ruang bermain baby anne sore itu. Mereka awalnya tidak sadar Jaemin pingsan sebelum baby anne menangis kencang sembari memanggil mamanya. Johnny dan Jaehyun yang pertama kali mendengar tangisan baby anne, keduanya segera menuju ruang bermain dan menemukan Jaemin sudah tergeletak tak sadarkan diri. Johnny menggendong Jaemin untuk di bawa ke kamar, sedangkan Jaehyun menenangkan baby anne. Taeil sendiri segera menghubungi manager mereka agar dibawakan dokter, Jeno disisi lain segera menghubungi orang tua Jaemin atas permintaan Johnny tadi.

"Hey, Na?" Johnny berusaha menepuk pipi si manis untuk membuatnya sadar, tapi si manis tak kunjung sadar juga. Tapi sepuluh menit kemudian si manis sadar, dia merasa pusing luar biasa, dan kram perut.

"Kau baik sayang?" Jaemin hanya menggeleng pelan, mau berbohong juga tidak mungkin karena tubuhnya sudah sangat lemas. Johnny hanya bisa memberi pijatan dan pelukan pada si manis.

Dokter baru datang setengah jam kemudian bersamaan dengan kedua orang tua Jaemin, mereka segera masuk ke dalam kamar, Johnny bangun dari posisinya, dan membiarkan dokter memeriksa Jaemin.

"Dia kenapa John?" tanya Tuan Na.

"Tiba-tiba pingsan saat bermain bersama baby anne, kalau baby anne tidak menangis tadi kami tak akan tahu jika dia pingsan. Maaf aku tak menjaganya dengan baik" Tuan Na menepuk bahu Johnny dan tersenyum.

"Tidak apa, dia memang kalau sakit sukanya diam tak mau bilang. Kita tunggu dokter saja" Nyonya Na menatap putra manisnya yang terlihat lemas.

"Nyonya Na, apa Jaemin pernah melakukan check up kesehatan?" Nyonya Na mengangguk.

"Apa Anda mendampinginya?" Nyonya Na mengangguk.

"Nyonya-"

"Nanaku hamil, benar?" dokter tadi mengangguk, manager, Jaemin dan Johnny shock mendengarnya, Tuan Na hanya diam.

"Aku... hamil?" Nyonya Na dan sang dokter mengangguk.

"Tapi kandungannya sangat lemah, saya sarankan Jaemin menggugurkannya, karena ini akan mempengaruhi kesehatannya" Johnny mendekati dokter itu.

"Dokter, jika dia mempertahankan bayinya, apa yang terjadi?" tanya Johnny. Jaemin menatap Johnny yang berdiri di sisi sang dokter.

"Jika dia tetap mempertahankannya di tengah jadwal kalian yang padat seperti ini, energinya akan terkuras banyak, dia mudah lelah, dan dia tetap akan keguguran, karena memang selemah itu kandungan Jaemin. Kalau mau tetap dipertahankan, dia harus hiatus setahun" ujar si dokter. Johnny menatap Jaemin yang kini juga diam menatapnya.

"Itu bayimu, John?" tanya manager hyung, dan Johnny mengangguk yakin. Karena memang hanya dirinya yang menyentuh Jaemin.

"Semua keputusannya ada pada Jaemin sendiri, dia mau tetap mempertahankan kehamilannya atau menggugurkannya" ujar sang manager, Tuan dan Nyonya Na saling pandang.

"Dokter, apa ada jangka waktunya?" tanya Tuan Na, dokter itu menggeleng.

"Tapi saya sarankan segera sebelum kandungannya makin besar segera digugurkan, kebetulan kandungan Jaemin baru berusia dua minggu, hanya saja semuanya kembali pada Jaemin sendiri, dia maunya bagaimana, kalau memang tetap mau dipertahankan, aku akan berikan resep obat dan vitamin untuk menguatkan kandungannya." Jaemin diam, sebelum-

"tolong beri aku waktu" lirihnya, dokter tadi mengangguk, manager hyung mengantarkan dokter tadi keluar. Tersisa Jaemin, pasangan Na, dan Johnny.

"Hyung" Johnny mendekati Jaemin dan duduk di tepi kasur, dia usap jemari Jaemin.

[BXB] Nana's BabyWhere stories live. Discover now