Part 14 : Next Rival

3.7K 702 77
                                    

"Tokoyami, bagaimana menurutmu pertandingan ini?" tanya Iida.

"Tergantung apakah Midoriya bisa mendekati Todoroki atau tidak." jawab Tokoyami.

Uraraka menyahut, "Ya. Es itu, bagaimana Deku menghadapinya?"

[Present Mic : Ready? Start!]

Begitu dimulai, Todoroki langsung menyerang dengan esnya. Gunung Es itu menjalar ke arah Midoriya.

"Smash!" sekali jentikkan jari, es itu langsung hancur. Todoroki terhempas, tapi berkat es yang berada dibelakangnya ia tak keluar dari arena. Jari tengah Midoriya langsung patah.

Angin yang dibuat Midoriya sampai ke bangku penonton, membuat stadion jadi kedinginan sementara.

[Name] menggigil, "Dingin, bego!"

"Hanya angin saja sampai sedingin ini?!" seru salah satu penonton.

[Present Mic : Wow! Midoriya menghalau serangan Todoroki!]

Todoroki melancarkan aksinya lagi, tapi dengan mudahnya es itu kembali hancur berkat serangan Midoriya. Kini dua jarinya sudah patah.

"Jika Midoriya ingin menang, dia harus mencari celah dari serangan Shoto. Kesempatannya tinggal beberapa lagi. Harusnya dengan otaknya itu dia bisa cepat menemukannya." gumam [Name].

"Apa maksudmu, [Name]-kun?" tanya Iida.

Gadis itu menyilangkan tangannya di dada dan bersender di kursinya, "4 jari sudah tak bisa digunakan, berarti kesempatannya tinggal 6 lagi. Dia harus cepat menemukannya sebelum 6 jarinya terluka."

Todoroki melancarkan serangan lagi, Midoriya langsung melalukan Smash. Kesempatannya tinggal 5 lagi.

"Pertandingan ini sungguh membuatku bosan." [Name] mendecih.

Kirishima tiba-tiba datang ke kursi penonton, "Sudah mulai, ya?"

Kamimari menyadari kedatangannya, "Ah, Kirishima! Selamat lolos kebabak kedua."

"Iya. Selanjutnya aku akan jadi lawanmu, Bakugou. Mari bersaing!"

Bakugou berkata tanpa mengalihkan pandangannya di pertandingan, "Kubunuh kau!"

Kirishima tertawa, "Meski begitu, kau dan Todoroki juga [Name] bisa mengeluarkan serangan kuat  beruntun ya. Seperti 'Duar!'"

"Hah? Aku?" [Name] yang merasa disinggung menoleh ke Kirishima.

"Kau bisa membuat hujan petir, lalu bisa mengeluarkan petir dari tanganmu dengan skala besar. Jadi 'Duar!' kan?"

[Name] terkekeh, "Kau lucu sekali ya?"

"Bukan 'beruntun', jangan anggap remeh." sahut Bakugou.

"Jika otot bekerja terlalu keras, serat otot bisa robek. Jika terus berlari, bisa kehabisan napas. Keunikan juga merupakan kemampuan fisik. Mereka juga pasti punya batasan tertentu." sambungnya.

[Name] yang mendengar itu melongo, "Oh, Bakugou. Tak kusangka kau itu pintar!"

"Aku memang pintar dasar cewek sialan!" Perempatan imajiner muncul di dahi Bakugou.

"Maa semua orang punya kelemahan masing-masing, begitu juga aku." kata [Name].

"Jangan-jangan kelemahanmu mirip Kaminari, jadi bego. Secara Quirk kalian kan sama." Sero berkata tanpa dosa. [Name] bangkit dan menjitak kepala Sero.

"Lihat saja nanti, kalau kalian mau tau kelemahanku." Semuanya kembali fokus ke pertandingan.

"Berarti, untuk melawan serangan sekali menang Todoroki, Midoriya ingin.." Kirishima berkata.

My Way to be Hero.Where stories live. Discover now