Part 40 : Last Lisence Exam (2)

2.5K 466 62
                                    

"Kabur, yuk!"

Midoriya langsung melongo tak percaya, "Yang benar saja! Ini bagian dari ujian, [Name]-san!"

"Cih, merepotkan!"

[Name] melangkah kedepan, menghadapi Gang Orca, "Satte, Paus-san. Kau ingin dikalahkan dengan cara apa?"

Gang Orca menyeringai, "Oh! kau sombong sekali, Hero."

"Semuanya berlindung!" ucap Shindo sambil berlari menghadang Gang Orca dan antek-anteknya menuju posko.

"Mundurlah! Jauhkan mereka dari penjahat!"

[Name] langsung memindahkan para korban. Yang sebelumnya berada di permukaan tanah menjadi melayang. Tentu saja mereka masih didalam perlindungan [Name].

Shindo melayangkan serangannya. Membuat getaran di tanah untuk menghalang penjahat. Tanah retak begitu saja dan berhasil membuat mereka terhenti.

"Takkan kubiarkan mereka mendekat!" kata Shindo. Tapi ada yang berhasil lolos, dan itu adalah ketua villainnya, Gang Orca.

"Terlalu lemah!" Gang Orca langsung menyerang Shindo. Pria yang mengidamkan [Name] itu mendadak tak sadarkan diri dan ambruk ke tanah.

"Perbedaan kekuatan sejauh ini, hanya dihentikan satu orang? Sepertinya aku diremehkan, ya."

"Mana ada."

Tiba-tiba [Name] berada dibelakang Gang Orca. Dengan kesempatan yang ada gadis itu langsung menebas penjahat itu. Gang Orca merintih kesakitan.

"Counter. Paus hidup di air dan Air adalah penghantar yang cocok untuk Petir. Apakah kau bisa mengalahkan Counter sejatimu ini, Paus-san?"

"Jangan sombong dulu, Hero." Gang Orca hendak mengeluarkan gelombang Ultrasoniknya kepada [Name]. Tetapi tiba-tiba ada serangan Es dibelakangnya sehingga gelombang tadi jadi menghancurkan Es itu.

"Shoto.." Tak hanya Todoroki. Teman yang lain pun menyusul.

"[Name]! Tolong bawa korban lebih jauh lagi!" ucap Ojiro. Lalu [Name] menurutinya, membawa korban lebih jauh lagi dari pertarungan ini.

Todoroki lalu membekukan kaki para penjahat sehingga mereka tak mampu bergerak. Lalu ia mencoba menyerang Gang Orca tapi lagi-lagi Es-nya dihancurkan dengan mudahnya.

"Serangan yang lemah!"

"Pahlawan nomor sepuluh memang hebat," gumam Todoroki.

Tiba-tiba datanglah hembusan angin. Lalu seseorang muncul dari langit, "Terhempaslah!"

Angin yang dibuat Yoarashi langsung menghempaskan sekitarnya. Para penjahat pun juga ikut terhempas.

"Hmm ada orang Angin dan Shoto. Oke sudah kuputuskan aku tak ikut bertarung, mau nonton aja." ucap gadis tak bermoral itu.

"Serangan penjahat? Benar-benar kejutan yang membuat suasana jadi panas, ya!" kata Yoarashi yang masih melayang berkat anginnya.

Todoroki dan Yoarashi, keduanya sama terkejutnya. Kenapa kali ini merek dipertemukan?

[Name] dan lainnya melanjutkan evakuasi. Gadis itu menurunkan para korban yang berada di bola perlindungannya perlahan-lahan. Setelah mereka turun, para calon pahlawan melanjutkan menyembuhkan lukanya.

"Bisa-bisanya aku tiba disaat yang sama denganmu." ucap Yoarashi.

"Harusnya aku yang bilang begitu. Kenapa kau tak membantu proses evakuasi saja? Bakat-mu lebih cocok untuk evakuasi, kan? Yang di sini, biar aku yang urus." balas Todoroki tanpa melihat ke arah Yoarashi.

My Way to be Hero.Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum