Part 41 : After the Test

2.5K 492 223
                                    

"Aku... GAK LULUSSSS?!!"

Pekikan [Name] membuat semuanya tutup telinga. Pasalnya suara itu sangat menggelegar ke penjuru Jepang. Bahkan Ayah Ibunya yang sudah 'disana' pun mendengarnya.

"Anak kita kaya toa ya bund," ucap sang Ayah yang lagi nakutin warga desa.

"Huh untung dah mati," jawab Ibunya.

Hampir semua kelas 1-A berhasil lulus. Tapi tidak dengan [Name], Todoroki, dan Bakugou.

Well, Bakugou sama sekali tidak membantu penyelamatan korban. Todoroki yang sibuk bertengkar dengan Yoarashi. Dan [Name]....

Apa kesalahan dia?

"Mungkin karena kau marah dengan orang H.U.C di awal?" gumam Sero.

"TAPI KAN AKU BANTU LAWAN GANG ORCA! GAK! INI GAK ADIL! AKU MAU PROTES!" [Name] berjalan bak orang marah. Tapi ditahan oleh Todoroki.

"Sudahlah, terima saja." ucapnya. [Name] jadi terdiam.

"Todoroki!" panggil Yoarashi tiba-tiba, lalu ia mendekat kearah Todoroki lalu menatap tajam.

Tak lama, ia membungkukkan badan terlalu over yang akhirnya nyublek, "Maaf! Penyebab kamu tak lolos adalah aku! Gara-gara hatiku yang sempit ini! Maaf!"

"Oh! Jangan-jangan kamu juga penyebab aku gak lolos nih?!" ucap [Name].

Yoarashi menegakkan badannya, "Loh? Kenapa ya kau tak lolos? Padahal kau hampir bisa melawan Gang Orca,"

"Gak tau, Mera mabok kali."

"Ini bukan salahmu. Lagipula aku yang memulai duluan. Pertikaian ini membuatku tersadar." ucap Todoroki kepada Yoarashi.

"Todoroki dan [Name]... tidak lulus?" tanya Ashido.

"Tiga orang teratas dikelas kita gagal?" sahut Sero.

Semuanya jadi iba ke Todoroki dan [Name]. Untuk Bakugou jangan ditanya. Perilakunya memperjelas dia tidak akan lolos.

[Mera : Eng, selanjutnya kami akan menyerahkan lembar hasilnya. Disana ada rincian nilai kalian...]

"Bla bla bla aku tak peduli. Minna, aku pulang dulu." ucap [Name] lalu meninggalkan kerumunan itu. Teman temannya memanggil, tapi ia menghiraukannya.

Disaat sudah sepi, ternyata ia menyadari bahwa ada yang mengikutinya.

"Ada apa kau mengikutiku, gadis telanjang?" tanya [Name] lalu membalikkan badannya. Menghadap Camie.

"Kasar sekali panggilanmu untukku itu. Aku ingin berteman denganmu. Itu saja." jawab Camie.

"Berteman? Memangnya aku tak tahu?"

[Name] menyeringai, lalu mendekat ke Camie dan menatap wajahnya dengan tatapan tajam.

"Kau ingin menculikku kan?...

... Toga Himiko,"

Toga menyeringai, ia mengeluarkan pisaunya dan menebasnya ke [Name]. Untung saja ia bisa menghindarnya. Gadis itu mundur selangkah.

"Kupikir tindakanmu ini terlalu gegabah, bagaimana kalau o-"

"Oi!"

Seseorang menghentikan perkataan [Name]. Toga yang masih berwujud Camie melambaikan tangannya, "Sampai jumpa lagi, [Name]-chan."

Toga lalu pergi, dan berpapasan dengan Aizawa yang menghampiri [Name].

"Apa yang kau lakukan disini? Mana lembar nilaimu?" tanya Aizawa.

"Aku tak lolos. Untuk apa lihat nilai? Bikin badmood ah mau pulang!"

[Name] pergi meninggalkan Aizawa. Guru itu hanya menatap kepergian muridnya tanpa suara.

My Way to be Hero.Where stories live. Discover now