Part 08 : I Will to be a Winner!

5.5K 871 277
                                    

Saatnya pulang sekolah, [Name] masih sibuk mengemasi barangnya. Todoroki menghampiri gadis itu.

"[Name], ayo pulang!" ajaknya.

"Kau jadi sering mengajakku pulang ya, Shoto?"

"Kau keberatan?" ucap Todoroki dengan tampang polosnya.

MANA ADA AKU KEBERATAN PULANG BARENG IKEMEN.

"Gak kok! Ayo!"

Keduanya mulai berjalan dan membuka pintu. [Name] terkejut lantaran banyak siswa berada didepan kelasnya. Sepertinya satu angkatan sekarang berkumpul.

"Woy mau ngapain? Ngemis? Maaf gak ada receh!" sahut [Name].

"Dia ingin mengamati kita," bisik Todoroki ke [Name].

Iida selaku ketua kelas bertanya pada mereka, "Kalian ada perlu apa dengan kelas A?"

"Kami jadi tak bisa lewat!" Mineta menimpali.

Todoroki dan [Name] berjalan ke pintu depan. Ternyata disana lebih banyak siswa di depan pintu.

"Hish jadi gak bisa pulang anying, minggir gak?!" sarkas [Name].

Bakugou berjalan kedepan, "Mereka mengamati kita, soalnya kita pernah berhadapan langsung dengan penjahat. Mereka pasti ingin melihat kita sebelum festival olahraga."

Bakugou berhenti dihadapan mereka, "Meski kalian mengamati kami, tidak ada gunanya. Minggir para kroco!"

Iida berteriak pada Bakugou, "Jangan panggil "kroco" pada orang yang belum kau kenal!"

[Name] menghampiri Bakugou dan memegang pundaknya, "Ish ish, perkataanmu kasar sekali. Harusnya kau bilang gini. 'Minggir, bangsat!' gitu dong!"

"PERKATAANMU JAUH LEBIH KASAR, [NAME]!"

"Heh, masa?" tanya [Name] dengan polosnya.

Murid berambut ungu tiba tiba melangsak kedepan, "Kelas A yang sering dibicarakan, aku datang karena penasaran. Ternyata anaknya sombong, ya?"

"Bukan sombong, terong! Aku membeberkan fakta!" sahut [Name].

T-terong?

"Apa murid prodi pahlawan semuanya begini?" lanjut pria ungu itu.

"Gak kok! Cuma Bakugou!" gadis itu menjawab.

"DIAM KAU CEWEK SIALAN!"

Pria ungu itu sudah dihadapan Bakugou dan [Name], "Prodi umum dan lainnya, ada banyak murid yang masuk kesana karena gagal diterima di prodi pahlawan. Apa kau tahu?"

"Hee masa? Gak tahu tuh!"

"Kau tak tahu karena kau ini murid jalur rekomendasi Kepala Sekolah. Semua tau itu!" [Name] jadi memasang muka serius.

"Pihak sekolah memberikan kesempatan pada kami yang gagal ini. Tergantung dari hasil festival olahraga, katanya mereka akan mempertimbangkan kepindahan ki ke prodi pahlawan. Dan itu berlaku sebaliknya, lo."

"Mengamati kalian? Aku hanya mau bilang, sekalipun kalian dari prodi pahlawan, jangan sombong atau aku bisa mengusir kalian. Aku datang untuk menyatakan perang."

"Heee... mengusir?" [Name] kini berhadapan dengan pria ungu itu.

[Name] memberi tatapan sadis padanya, "Jangan banyak omong, tunjukkan kalau kau bisa mengusir salah satu dari kami. Majulah, para pecundang!"

Tiba-tiba murid dari kelas 1-B berteriak, "Oi, oi! Gue dari kelas sebelah nih! Karena gua denger katanya kalian habis melawan penjahat, makanya gue datang. Jangan sok belagu gitu ya, woy!"

My Way to be Hero.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang