Part 54 : Another (2)

1.3K 196 30
                                    

Inner memberi kamera yang dia pegang kepada [Name]. Lalu gadis itu melihat-lihat foto yang tertera disana. Kebanyakan foto dirinya dan Inner, ada juga foto yang menampakkan Mamanya, Todoroki Rei. Kemungkinan si Inner ini juga mengenali Rei.

Ada juga foto dimana Inner menangis karena pup di celana.

"Ih jijik pup di celana!"

"Diam! Jadi apa kau sudah ingat?"

[Name] memberikan kameranya kepada Inner kembali, "Susah sih. Selama ini aku hanya ingat aku ini selalu sendiri. Atau jangan-jangan ingatanku di manipulasi lagi?!"

"Ya. Si Kakek buta itu."

"Widih berani nge-roasting. Tapi emang beneran buta?"

"Gatau juga. Quirk dia banyak pasti bisa lihat walaupun gak punya mata."

Inner tiba-tiba menyentuk tengkuknya, 'Anjir kok merinding?'

"Jadi, kau ini beneran anak buah Shigaraki?"

Inner duduk menyilang kakinya, capek berdiri katanya, "Kan kau juga tadi sudah menebak aku ini bagian dari mereka."

[Name] memperhatikan sekitarnya dan yang ia tangkap suara gaduh. Juga suara yang tak asing lagi di telinganya.

"Toga Himiko, Twice. Cih, bawa kawan rupanya."

"LU AJA BAWA ROMBONGAN YA. KEK MAU REBUTAN SEMBAKO."

"Tapi serius kau tak ada niat jahat padaku?"

Inner bangkit dan ia berjalan mendekat ke gadis itu, lalu mengusap ujung kepalanya, "Tidak ada. Aku hanya ingin kembali ke masa itu. Di mana kita sama-sama tertawa, menertawakan hal yang tidak penting, makan bareng, bikin boneka olaf tapi pake pasir. Like this."

"Akan ku katakan yang sejujurnya, aku ikut aliansi ini hanya untuk bisa menemuimu." Tangan Inner berhenti mengelus dan meraih sesuatu di kantong hoodienya. Dan memberikan benda itu pada [Name].

"Pakai itu dan kau akan tau segalanya,"

Itu adalah liontin. Sebenarnya liontin itu sudah usang dan berdebu. [Name] jadi enggan menggunakannya takut kulit mulus di lehernya terinfeksi.

"Waktunya aku kembali. Bye [Name]-chan!"

"Woy, belum kelar ta-"

"Ngomong-ngomong, kau tidak sadar?" Inner perlahan meleleh seperti lumpur, ya itu berkat Quirk dari Twice.

Mata dan Surai kita mirip loh.

-My Way to be Hero-

"Ne, enak gak bobo di rumah sakit?"

"Enak lah! Di sini dikasih makan gratis juga, kakak suster juga baik. Kalo dirumah kan nunggu dipukulin dulu baru di kasih makan."

"Andaikan aku bisa disini juga. Suster, aku boleh bobo sini gak?"

"Boleh kok, buat nemenin [Name]-chan juga."

"Ih gamau! Kan disini buat orang sakit aja!"

"Kalo begitu aku mau sakit dulu baru bisa bobo sama [Name]-chan!"

"HIH GAK GITU!"

-My Way to be Hero-

"Wah, padahal baru megang udah dapet ingatan."

Sepertinya liontin itu bekerja, [Name] simpan benda itu di sakunya dan mulai kembali ke misi. Gadis itu mengeluarkan petirnya dan melemparkannya ke dinding untuk dihancurkan. Pandangan yang ia temukan ialah Midoriya dan Aizawa yang terluka.

"Sensei, daijoubu?"

"Iya aku tak apa. Apa kau terpisah sendiri? Apa kau bertemu dengan Aliansi penjahat juga?"

"Aku sendiri dan ya aku bertemu. Tapi aku tak apa kok."

Aizawa bangkit, waktunya mereka kembali dengan yang lain. Dengan tiba-tiba dinding dan lantai kembali terombang-ambing. Tapi itu hanya sesaat, tanah juga muncul dan bergerak tak karuan.  Diikuti dengan teriakan tak mengenakan memekik telinga. Midoriya dan [Name] mencoba menemukan dimana sumber suara itu. Tapi pria brokoli itu dengan cepat menemukannya.

"One For All : Full Cowling, Smash!"

Dan benar, Mimic terlihat disana. Lalu Aizawa menghentikan Quirknya. Semua yang terombang-ambing tadi berhenti. Mimic terjatuh, tapi sebelumnya ia melihat Toga dan Twice.

"Maaf, Yakuza. Sepertinya kami akan tetap bertindak sesuka kami! Bye!" ucap Twice.

"Aliansi Penjahat?!" pekik Midoriya.

"Kurang ajar!!" teriakan Mimic itu dihentikan dengan Pion(?) yang dilempar oleh Sir Nighteye. Lalu Midoriya dengan cepat menangkap tubuh Mimic.

"Apa kabar Togata-senpai dan Eri ya?" tanya Midoriya.

"Ayo kita susul dia. Aku akan memantau dia dengan mataku." ucap [Name].

Tetapi, jalan yang harusnya di tempuh jadi tak beraturan karena Mimic. Pria itu tak bisa mengembalikannya seperti semula karena pengaruh obat yang mungkin sudah menghilang.

Polisi yang lain juga berjaga-jaga jika Aliansi Penjahat tiba-tiba menyerang, berkhianat kepada Shie Hassaikai bukan berarti berpihak pada Hero.

Lock Rock memerintahkan mereka untuk lanjutkan perjalanan apapun yang terjadi. Ia menjaga Mimic disana karena dirinya sudah tak bisa bergerak karena Toga menyerangnya. Akhirnya yang tersisa melanjutkan perjalanan. sembari [Name] memantau Tamaki dengan matanya.

"Lemillion berhasil membawa Eri!"

"Lemillion bertarung dengan Chisaki!"

Sembari berlari sembari memberikan informasi. Lumayan melelahkan tapi ini demi kebaikan.

Senpai, habis ini traktir Takoyaki loh.

[Name] terkejut, ia mendapat informasi terbaru. "Sir, Lemillion terkena tembakan. Pelurunya hampir mirip seperti yang dibicarakan Fatgum."

Di jalan itu, mereka melihat orang Shie Hassaikai yang terkapar. Mungkin itu ulah Lemillion. Mereka yakin ini memang jalannya. Midoriya langsung menghancurkan dinding yang berada dihadapannya, dan muncullah Lemillion yang sudah tak karuan,  Chisaki yang babak belur, dan kedua orang kepercayaan Chisaki yang terkapar.

Midoriya menghantam Chisaki dengan Smash-nya. Aizawa dengan cepat menghapus bakat Chisaki. Sir Nighteye langsung menghampiri Lemillion dan Eri dan memeluknya.

Aizawa, Midoriya dan [Name] menyerang Chisaki.

"Bangun, Chrono!" teriakan Chisaki membuat Chrono menyerang ketiga hero itu dengan Quirknya. [Name] dan Midoriya berhasi menghindar, tidak dengan Aizawa yang lengannya tergores.

"Gerakan mereka yang tertusuk jarumku waktuku akan melambat." ucap Chrono, dengan Quirk Perlambatan waktu.

Aizawa tak mampu menahan matanya, perlahan ia berkedip. Chisaki yang menantikan itu langsung mengaktifkan Quirknya. Membuat tanah runcing yang menjulang ke atas. Midoriya, Sir, dan lainnya berhasil menghindar. Tetapi tidak dengan gadis itu, karena dia sibuk mengkhawatirkan Aizawa, dia melepas pengawasannya.

Perut dan matanya tertusuk tanah runcing itu. Gadis itu tak sadarkan diri.

-Part 54 : End-

Hehehe dah lama ya. Syukur syukur masih inget punya book ini HAHAHAHAHAHA

Kalo kalian mau bayangin segede apa lubang di perut [Name], diameter tutup toples sosis so nice, kecil kecilan aja😁 yang dimatanya, lebih kecil lagi. Bagian perut tembus, mata nggak ya bestie.

Kalo mau lihat visual Inner, pp grup wa ya gess!

Kamis, 3 Maret 2022

My Way to be Hero.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang