54. Gue Benci Lo!

49 28 6
                                    

YOU AGAIN?! • 54 | Gue Benci Lo!

"Inget. Kalau mau minta maaf jangan banyak alasan. Situ mau minta maaf atau ngerjain essai?" - Evanando.

____________________ ___ _ ______

“Mau apa lo?!” nyolot Neisya ketika mereka sudah ada di dalam salah satu ruang kelas yang kosong.

Neisya menyerit saat Adel mengulurkan tangannya. Mau minta duit?

“Maaf.”

“Hah?!”

Adel menghela nafasnya, kalau bukan karena kejadian semalam mana mungkin dia akan melakukan hal ini.

“Jadi bener elu dalangnya?” tanya Evan di sela menikmati indomie gorengnya.

Sontak tangan Adel yang memegang sumpit berhenti di udara mendengarnya.

“Iya, kecelakaan camping itu ulah gue.”

“Astaga,” balas Evan takjub.

“Nekat bener dah.”

“Udah! Gak usah ceramahin gue lagi! Gedeg gue dengernya!” kata Adel galak karena sedari tadi cowok ini terus membuatnya mengaku salah dan mendengar wejangan.

Evan terkekeh lalu menghabiskan sisa mienya. Sambil menunggu Adelyn selesai makan, dia bermain ponsel, namun fokusnya terus terbelah dua. Sampai akhirnya cowok itu kesal sendiri dan menatap Adel.

Usia tujuh taun, Ibunya yang maksa cerai karena suaminya ketauan selingkuh. Sempet damai beberapa taun, tapi meledak lagi saat selingkuhannya punya anak. Dan sampai sekarang perang mulu antar perusahaan.

“Lyn.” panggil Evan membuat Adel menengok, “Hm?”

“Elu pasti tau kata maaf kan?”

“Ish, lo udah ceramahin gue, sekarang remehin gue lagi?!” omel Adel. “Ya taulah!”

“Udah pernah praktiknya belum?”

"Ya, udah—"

Sadar ucapannya salah, gadis itu berdehem lalu membenarkannya.

“Be-belum.”

“Cobain deh, rasanya bakalan sama kek indomie yang lu makan.”

“Serius?!”

“Emangnya dari tadi gue ada bohong?”

Mendengar itu, Adel mengingat semua makanan yang direkomendasikan Evan nyatanya enak semua.

“Gih, sana minta maaf. Gue tau lo kepingin tapi gengsi,” ucap Evan lagi membuat Adel menatapnya horror.

Kenapa dari tadi cowok ini dapat membaca pikirannya?

Adel menggeleng. Benar, dia belum sempat bertanya bagaimana cowok itu membaca pikirannya.

“Woi, serius gak sih lo?!”

“Maaf Ney. Sorry, harusnya gue gak ngelakuin semua itu ke lo. Gue salah.”

Neisya diam. Gadis itu sedikit curiga kenapa Adelyn bisa secepat ini menyadari kesalahan apalagi minta maaf kepadanya.

Mon maap, Neisya itu orangnya kalau udah sekali ga suka bawaannya nethink mulu.

“Gue dibutain sama perasaan gue dan bertindak gegabah,” jelas Adel. “Harusnya gue ga bertindak sampai sejauh itu, ditambah perlakuan gue ke elu saat itu …”

YOU AGAIN?!   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang