6

485 177 20
                                    

Sesampai di rumah, Friska liat ibu dan ayahnya sudah mengenakan pakaian rapi dan membawa tas besar.

"Ibu nginap di rumah paman?" tanya Friska yang melihat tas besar di samping ibunya.

"Iya, tadi pakaian kamu juga udah ibu siapin di dalam. Cepat sana, kamu siap-siap!" perintah Seulgi.

Setelah selesai bersiap-siap, Friska keluar dengan membawa tas besar yang isinya pakaiannya.

"Bu, bang Kei gak ikut ke rumah paman?" tanya Friska yang tak melihat keberadaan abangnya.

"Enggak, abang kan masih kuliah. Pulang nya mungkin malam. Tadi dia juga nelpon katanya bakalan nyusul." Jawab Seulgi.

***

Sesampainya di rumah paman Lay, keluarga Friska di sambut dengan hangat. Namun ada satu pemandangan yang membuat Friska spontan mengeluarkan air mata.

"Pamaaaann! Hiks,,, Kenapa paman jadi gini? Ika gak mau paman sakit. Paman harus sembuh ya, hiks!" Friska lansung berhambur memeluk pamannya yang sedang terbaring lemah di ranjangnya. Ia sedang berbaring di depan TV.

"Udah Ka, paman pasti sehat kok! Jangan nangis ya, paman gak mau Ika sedih." Pamannya pun mengelus rambut Friska dengan lembut.

"Ika nginap disini kan?" tanya bibi.

"Iya bi." Jawab Friska.

"Oh ya bi, bang Icung mana?" tanya Daniel tiba-tiba.

"Apaan Niel? Ni gue lagi make baju." Teriak Heeseung dari kamarnya. Mendengar Heeseung menyahut, Daniel lansung membawa tasnya ke dalam kamar Heeseung. Tapi tak lupa ia izin dulu sama paman dan bibinya.

***

Di lain tempat

Malam harinya, seorang perempuan sedang duduk di sebuah cafe. Ditengah sibuk-sibuknya ia mengotak-atik handphone nya, datang seorang laki-laki berbadan tinggi menghampirinya.

"Hai, udah lama nunggu? Maaf ya, tadi macet." Ucap laki-laki tersebut.

"Iya, gapapa kok. Oh ya, ini udah aku pesenin." Ucap si perempuan.

Tiba-tiba hening. Keduanya tengah menikmati makan malamnya.

"Oh ya, Min. Kamu serius kan sama aku?" tanya si perempuan tiba-tiba. Membuat Kyungmin tersedak makanannya sendiri.

"Kok kamu tiba-tiba nanya begitu sih? Ya jelas lah aku serius." Jawab Kyungmin santai.

Sejenak, hening kembali tercipta. Sampai Kyungmin berbicara.

"Lia...!" panggil Kyungmin. "Kalo seandainya ada orang yang lebih sayang kamu dari pada aku, atau orang yang lebih sempurna dari pada aku, kamu bakal nerima orang itu gak?"

"Kok kamu nanyanya gitu? Kamu relain aku sama orang lain, ha?"

"Bukan gitu, maksud aku-"

"Aku akan tetap milih kamu kok. Aku gak mau berpaling ataupun berpindah hati dari kamu." Ucap Lia sambil meraih tangan Kyungmin.

Jadi, Kyungmin dan Lia ini sudah pacaran sekitar tiga bulan lalu. Masih baru kan, masih anget juga ni hubungannya. Tapi anehnya, Kyungmin dan Lia merahasiakan hubungan mereka ini. Dan yang mengetahuinya selain mereka berdua adalah Sunghoon. Sunghoon tau hal ini karena tak sengaja ia melihat Kyungmin dan Lia berkencan di sebuah kafe. Namun, Sunghoon tak suka melihat Lia berhubungan dengan Kyungmin. Apa alasannya? Nanti bakal terungkap sendiri kok.

"Dah malem ni, pulang yuk!" ajak Kyungmin.

"Anterin aku pulang ya!" pinta Lia dengan nada memelasnya.

"Ee, bukannya aku gak mau nganterin kamu, tapi kan-"

"Aku gak peduli kamu mau pake motor kek, jalan kaki kek, asal sama kamu aku mau kok." Ucap Lia tulus.

Sejenak Kyungmin tampak berpikir.

"Ya udah. Ni pake jaket aku, ntar masuk angin lagi." Ujar Kyungmin sembari memberikan jaketnya pada Lia.

Jadi, setiap mereka keluar untuk ketemuan, Kyungmin selalu menolak saat Lia memintanya mengantar pulang. Ia lebih memilih Lia pulang dengan taksi. Alasannya ia tak mau Lia naik motor malam-malam dengannya, ntar masuk angin. Sedangkan Kyungmin tak punya mobil, pesawat, maupun jet pribadi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

POSSIBLE OR IMPOSSIBLE | SUNGHOONUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum