7

457 168 24
                                    

***

Pukul 8 malam, keluarga Friska selesai makan malam, di rumah sederhana paman Lay tentunya.

Friska, Daniel, dan Heeseung memutuskan untuk duduk di lapangan depan rumah. Jarang-jarang Friska ngumpul bareng abang sepupunya ini. Heeseung sekolah di SMA yang tidak jauh dari rumahnya. Heeseung sekarang sudah masuk kelas 3 SMA. Seharusnya ia sudah kuliah sekarang, namun karena ia terlambat satu tahun, jadi ia masih SMA sekarang.

Selama hampir tiga tahun di SMA, Heeseung tidak pernah mengalami yang namanya pacaran karena ia benar-benar ingin fokus dengan sekolahnya. Heeseung juga punya kerja sampingan untuk biaya hidupnya dan keluarga, menggantikan sang abah (Heeseung manggil bapaknya abah gaes). Heeseung kerja sampingan jadi karyawan di toko pakaian Malbourine. Ia bekerja mulai pulang sekolah sampai pukul 9 malam. Dan hari ini ia pulang cepat karena keluarga Friska yang datang ke rumahnya. Kadang-kadang ia juga mengajari ngaji anak-anak komplek di masjid kalo ada waktu. (Duh, idaman banget!)

"Bang...!" Panggil Daniel. "Seru gak kerja jadi karyawan?" tanya Daniel tiba-tiba.

"Kalo di tanya seru atau nggak nya sih seru juga, kan kita kerja untuk dapet uang. Tapi ya itu, capek pastinya. Pagi nya sekolah, pulang sekolah sampe malam langsung kerja." Jawab Heeseung.

Daniel manggut-manggut. "Gue mau kerja jadi karyawan juga dong bang!" ucap Daniel yang membuat Friska dan Heeseung mengerutkan kening heran.

"Kesambet setan apa lo Niel, tiba-tiba mau jadi karyawan?" tanya Friska.

"Kan lo masih SMP Niel, Om Chan juga masih kerja buat biayain lo." Heeseung masih saja heran dengan adik sepupunya itu.

"Hehe, gue kan mau nyari uang juga, buat nambahin uang jajan gue. Lagian gue bentar lagi kan masuk SMA." Jawab Daniel sambil nyengir.

"Hmm, bagus juga sih lo ada niatan mau kerja. Jangan bisanya cuma nyusahin ayah sama ibu doang lo." Friska habis muji-muji malah ngehina.

Tak lama kemudian terdengar suara lelaki mendekat ke arah mereka.

"Woy! Malem-malem malah ngumpul disini. Pulang sana cuci muka abis tu tidur. Jan pada begadang, kan besok sekolah." Kei yang baru tiba langsung ngoceh panjang lebar ke mereka. Padahal kan mereka kalau mau ngapa-ngapain gak usah di atur juga, dah gede mereka tuh.

"Ah elah bang! Baru jam 8 malem juga. Lagian kita kan dah gede, gak usah di atur juga pasti tau waktu." Jawab Daniel.

"Yaudah sih terserah kalian. Abang mau vidcall-an, jangan ganggu ye!" Dan setelah itu Kei duduk menjauh dari Heeseung, Friska, dan Daniel yang masih memperhatikannya.

"Vidcall-an sama siapa sih itu sih bang Kei? Kayak punya pacar aja." Tanya Friska.

"Lo gak tau Ka, abang kita kan emang punya pacar, anak dosen lagi." Jawab Daniel. "Tapi baru jadian juga sih." Sambungnya.

Friska manggut-manggut mendengar jawaban Daniel. Kemudian atensinya teralihkan ke abang sepupunya yang lagi melamun tak bergeming sama sekali.

Karena Friska takut abang sepupunya itu kesambet, akhirnya dengan sedikit brutal ia menggoyang-goyangkan badan Heeseung. Hingga Heeseung yang tadinya diam jadi menoleh ke arah Friska dengan tatapan seperti bertanya 'Ada apa?'.

***

Pagi ini, Friska berangkat ke sekolah bersama Daniel karena kebetulan sekolah mereka searah kalau dari rumah paman Lay. Mereka ke sekolah naik bus karena jarak dari rumah paman Lay ke sekolah mereka cukup jauh.

Sesampai di sekolah, Friska langsung di sambut oleh ketiga sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Jungwon, Taeyong, dan Kyungmin. Tapi anehnya raut wajah Kyungmin sangat bahagia seperti menang give away.

"Ka!" panggil Jungwon. Friska tak menjawab hanya menolehkan kepalanya ke arah Jungwon. "Lo tau gak sih, gue kan kemarin ke warnetnya bang Seon. Untungnya yang jagain warnet si Yuna." Jungwon langsung memulai sesi curhatnya.

"Ya trus urusannya apa sama gue?"

"Iiish, kok lo sensian gini sih Ka? Udah ah, gue gak jadi cerita." Jungwon pun langsung merajuk.

"Eh jangan dong Jung! Gue gak maksud bikin lo tersinggung."

Namun Jungwon masih merajuk tak menjawab Friska. Melihat itu, Taeyong pun berinisiatif untuk mewakilkan Jungwon untuk mencurahkan isi hatinya.

"Jadi gini Ka, kemarin kan pas ke warnetnya bang Seon kebetulan yang jagain si Yuna. Tapi pas Jungwon lagi ngobrol-ngobrol sama Yuna, bang Jake datang mau jemput Yuna buat jalan-jalan. Jadi ya gitu deh, si Jujung cemburu."

Mendengar penjelasan Taeyong, Friska tak tau harus sedih atau ngakak. Sedih karena pujaan hati dambaan Jungwon di ambil orang lain, ngakak karena Jungwon gak sadar diri, kan Yuna pacarnya Jake. Jadi ya wajarlah dia jalan berdua.

Akhirnya Friska pun mendekat ke Jungwon. "Hm, kayaknya lo harus ikhlasin si Yuna deh Jung." Jungwon langsung menoleh ke arah Friska dengan tatapan tak suka. Enak saja ia disuruh mundur.

"Ya lagian kan si Yuna udah punya kak Jake. Lo gak mau kan jadi perusak hubungan orang?" ungkap Friska lagi.

"Lo seenaknya nyuruh gue nyerah, lo sendiri kalau gue suruh nyerah mau gak?" Jungwon membentak Friska. Mungkin Jungwon sudah sedikit emosi. Untungnya di sana sedang sepi. Para siswa sibuk dengan urusannya masing-masing.

Bentakan Jungwon tadi mampu menusuk ke hati Friska. Bukan karena bentakannya, tapi karena kata-katanya.

"Iya gue tau kalau kak Sunghoon gak bakal mungkin jadi pacar gue, tapi gue tetap mau jadi pengagumnya meskipun cinta gue tak terbalaskan."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Jangan lupa vote+commentnya ya!

POSSIBLE OR IMPOSSIBLE | SUNGHOONWhere stories live. Discover now