4

540 187 41
                                    

"Halo Je, anterin nasi goreng sama teh anget ke UKS sekarang ya!" perintah Sunghoon.

"..."

"Anterin aja, gak usah banyak tanya."

"..."

"OK!" Sunghoon pun mematikan ponselnya.

Friska masih tak mengerti dengan lelaki yang satu ini. Tak lama setelah itu, seorang lelaki tinggi dengan aura cerianya datang ke UKS sambil membawa makanan dan minuman yang dipesan Sunghoon tadi.

"Ni dek, dimakan ya! Di isi dulu perutnya biar ada tenaga." Ucap Sunghoon lembut sambil memberikan makanan dan minuman tersebut pada Friska.

Awalnya Friska ragu-ragu, namun perut dan rasa gengsinya bertolak belakang. Jadilah ia menerima makanan dan minuman tersebut. "Iya kak. Makasih ya!"

Setelah itu, Sunghoon dan seorang temannya yang bernama EJ itu keluar dari ruang UKS. Meninggalkan Friska dan ketiga sahabat lamanya.

"Eh gila lo Ka! Enak bener dapet makanan gratis, mau juga gue dong!" ucap Jungwon yang melihat Friska makan dengan lahap.

"Enak aja lo Jung. Gue belum sarapan ini dari pagi."

"Baik banget kak ketos nya ya Ka!" ucap Taeyong.

"Eh, emang namanya siapa Ka? Biar gue cari Ig-nya. Keren juga tu kak ketos." giliran Kyungmin yang antusias.

Dan beberapa Minggu kemudian, Friska cerita ke Jungwon kalau dia suka sama ketua OSIS itu. Friska berfikir kalau Sunghoon bersikap manis seperti itu karena men-spesial-kan dirinya. Padahal Sunghoon memang terkenal ramah ke semua orang terutama cewek, bukan maksud ngebaperin sih ya.

(Gampang banget jatuh cintanya Friska)

Flashback Off

***

Bel istirahat berbunyi. Seluruh siswa dan siswi berhamburan keluar kelas. Ada yang menuju kantin, taman, perpustakaan, dan yang dikelas juga ada.

Saat Friska ingin keluar, ia melihat Lia yang berjalan terburu-buru keluar kelas. Friska merasa aneh dan curiga. Ia menyapa pun tak di jawab oleh Lia. Friska pun berniat untuk mengikuti Lia.

Sesampainya Lia didepan kelas 12 IPA 1, ia lansung masuk begitu saja. Padahal itu kelas seniornya. Namun ia terlihat acuh saat beberapa senior mengomelinya.

Friska yang melihat itu sungguh heran. Namun tak lama, dilihatnya Sunghoon yang menarik Lia menuju ujung lorong yang sepi.

"Maksud lo apaan kak? Kenapa lo ngirimin gue foto-foto gak jelas gitu? Lo benci sama gue? Lo dendam sama gue kak?" tanya Lia dengan nada membentak.

Jadi tadi Lia dapat surat yang didalamnya ada beberapa lembar foto. Entah foto apa, yang jelas itu membuat Lia marah dan kecewa saat melihatnya.

"Gue cuma mau ngasih tau fakta yang sebenarnya sama lo." Jelas Sunghoon.

"Belum tentu itu benar kak. Karena lo gak tau apa-apa tentang dia." Ucap Lia.

"Tapi lo-"

"Tolong jangan ikut campur urusan gue kak! Gue gak suka lo ikut campur urusan gue. Mending lo urusin aja hidup lo sendiri!"

"Gimana gue mau ngurusin yang lain kalau urusan gue itu lo." Jawab Sunghoon santai.

Lia bungkam. Ingin rasanya menangis saja di pelukan lelaki dihadapannya ini. Namun rasa gengsinya terlalu besar. Jadi ia hanya pergi meninggalkan Sunghoon yang masih berusaha menghentikannya.

Sedangkan dari balik dinding, Friska menyaksikan itu semua. Jujur, Friska tak mengerti apa yang mereka bicarakan. Namun satu yang ia tangkap dari percakapan tersebut, Gimana gue mau ngurusin yang lain kalau urusan gue itu lo. /Nyesek gaes :(

Tiba-tiba saja dada Friska terasa sesak. Padahal ia bukan siapa-siapa Sunghoon, tapi itu berhasil membuatnya sakit hati.

"Ternyata kak Sunghoon suka sama Lia. Pantes kak Sunghoon gak mau pacaran sama cewek lain." Gumam Friska.

.

.

.

.

.

.

TBC

POSSIBLE OR IMPOSSIBLE | SUNGHOONUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum