Coldest Prince || 22

19.9K 2.5K 122
                                    

Alhamdulillah update !! Lama banget gak sih?

Jangan lupa Vote dan Comment !! Wajib.

Kalian kangen siapa nih??

Happy Reading ♡
.
.
.
.
.

"Zaidan! Ayok main basket, jangan belajar mulu lo! Gak kasian apa sama otak di kasih makan rumus matematika terus?!" Alby datang menghampiri Zaidan dan Abila yang sedang duduk santai di bangku pinggir lapangan dengan omelan panjang.

Zaidan mendongakkan kepalanya menatap malas pada Alby. "Ganggu."

Alby berdecak sebal, mengambil paksa buku yang berada di tangan Zaidan lalu menaruhnya di atas bangku.

"Abil, gue pinjam Zaidan dulu. Biar gak sumpek belajar terus," kata Alby pada Abila.

Abila menoleh, menyerngit. "Ehh, tapikan--"

Alby langsung menarik lengan Zaidan menuju lapangan bergabung dengan Daylon, Bastian, Ubay dan Banu.

"Bagi dua tim ye, bertiga-bertiga nih kitaa. Hompimpah dah," cetus Ubay di balas anggukan dari mereka semua.

"Hompimpah alayum gambreng, nek ijah pakai baju rombeng!"

"Yess! Gue satu tim sama Zaidan," seru Bastian senang.

"Anjim! Ini tim gue isinya orangnya kagak ada yang bener!" gerutu Alby.

"Sembarangan lo By! Gini-gini gue jago main basket," sahut ubay tak terima.

"Udah lah! Cepat mulai!"

Zaidan mendengus pasrah mengikuti alur permainan. Para kamu hawa sudah berbaris rapi di pinggir lapangan menyaksikan sang pangeran bermain basket. Beberapa sudah berinisiatif membawakan minuman dingin.

Zaidan juga ahli dalam bermain basket. Dengan cepat dan tangkas Zaidan memasukkan bola ke dalam ring menimbulkan suara riuh dari penonton.

Zaidan kembali menggiring bola melewati Alby dan Banu dengan mudah lantas mengopernya pada Daylom dan bola tepat masuk ke dalam ring.

"KAK ZAIDANN!! SEMANGAT!!"

"KALAU HAUSS AKU UDAH BAWAIN KAKAK MINUM NIH!!"

"JODOH GUE YA ALLAHH!!"

Teriakan itu menggema tak mengalihkan perhatian Zaidan pada permainan basketnya.

"Ehh, Len itu kenapa rame-rame di lapangan?" tanya Adysha heran menghentikan langkahnya menatap lapangan basket.

"Palingan abang lagi main basket," jawab Zalena. Ia sudah tahu jika rame seperti itu pasti abang gantengnya sedang bermain basket. Dapat di dengar sorakan-sorakan yang menyebut nama Zaidan.

"Beneran?!" Zalena mengangguk. "Ayo kita nonton!" ajak Adysha bersemangat.

"Ehh, tapi kan kita mau ke kantin. Aku laper Dysha mau makan."

"Nanti aja!!"

Adysha kemudian menarik lengan Zalena berlari kecil membelah kerumunan para siswi. Matanya terus memperhatikan Zaidan yang begitu cool menggiring bola di tengah lapangan sana, baju sekolahnya sudah tidak rapi dengan keringat yang membanjiri.

"MasyaAllah," gumam Adysha terkagum-kagum.

Zalena menoleh pada Adysha, sedetik kemudian tertawa. "Ya ampun Dysh, biasa aja kali. Sekeren itu ya abang aku?"

"Sstt! Jangan ketawa, gue lagi menikmati ciptaan Allah yang paling wah ini."

"Zina mata Dysh, astaghfirullah."

Coldest Prince [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang