Coldest Prince || 6

34.9K 4K 165
                                    

Jangan lupa Vote dan Comment !

Jangan siders :(( !!

180 vote + 65  Comment lanjut. Spam gaes! Comment setiap paragraf.

.
.
.
.
.
.
.
.


Zaidan memasukkan kedua belah tangannya kedalam saku almamater, berjalan santai dengan Alby dan Daylon dilorong kelas 10. Setiap pagi, ia harus berkeliling untuk menegur murid yang menyalahi aturan sebenarnya ini bukan tugasnya kerena ia disegani alhasil ia diberi kepercayaan oleh tim disiplin untuk melaksanakanya.

Bukan hal mudah dan bukan juga hal sulit, Alby dan Daylon juga ikut membantu solidaritas katanya.

"Dek, kenapa gak pakai ciput?" Zaidan menegur salah seorang siswi yang mengenakan hijab namun tidak dengan ciput.

Siswi itu nampak kikuk, "Aku bawa kak, cuman emang gak dipakai."

"Pakai." ucap Zaidan dibalas anggukan patuh. Mereka kembali berjalan kini langkahnya sudah berada dilorong kelas 11.

"Yang celananya sengaja dikecilin besok harus udah gober, kalau gak gue gunting." Zaidan bersuara saat melihat gerombolan siswa didepan pintu kelas.

Gerombolan siswa itu mengangguk kikuk, "Iya kak," sahutnya serempak.

Daylon dan Alby yang berada disamping Zaidan memasang wajah sok sangar, supaya terlihat seperti Zaidan juga.

Daylon menyenggol Alby keras, matanya membelalak tak percaya, "By lo lihat cewe yang lagi sama Zalena!"

Alby menoleh dengan bingung kemudian mencari objek yang dimaksud Daylon matanya membelalak terkejut, "Njir! Baju ketat, rok diatas lutut. Selama masa jabatan Zaidan berlangsung baru kali ini gue liat cewe yang berani kayak gitu."

"Top markotop dah! Gak tau mau komentar apa lagi," sahut Daylon.

Zaidan memeriksa setiap kelas, hanya masuk sebentar menelisik satu-persatu murid kemudian melenggang pergi tanpa sepatah kata. Dan kini, ia berada dikelas sang adik dimana Zalena yang sedang berada didepan kelas bersama Adysha.

Ia berdecak, melihat penampilan Adysha didepannya sangat-sangat menyalahi aturan sekolah.

"Bang Zai!" Zalena menyapa ramah, "Lagi keliling ya?" ujarnya lagi, ia melirik Adysha yang berada disampingnya menyadari jika temannya ini melanggar aturan sekolah.

"Hmm," Zaidan membalas dengan dehaman. "Bilangin sama temen kamu, hari ini beli seragam putih abu-abu yang baru. Kayaknya seragam yang sekarang udah sempit dan kekecilan."

Adysha menoleh cepat saat Zaidan mengucapkan itu, ia rasa Zaidan sedang menyindirnya sekarang.

"Nyindir gue hah?!"

"Ngerasa?"

"Iyalah!"

Zaidan mangut-mangut melirik malas pada Adysha. "Baguslah kalo ngerasa, besok kalau masih pakai seragam ini poin bertambah."

"Bodoamat!" ketus Adysha ia tidak perduli, ia nyaman memakai seragam ini.

"Hmm, bu Wenda kayaknya lagi diruangan nih."

"Iya gue ganti besok, ngeselin!"

Zaidan beralih menatap sang adik. "Abang lanjut lagi ya, belajar yang bener jangan tidur."

"Siap 86!" balas Zalena dengan senyum manisnya.

Zaidan terkekeh kecil, mengusap kepalan Zalena lembut. "Selamat belajar, jangan lupa bilangin temen kamu yang tadi."

Coldest Prince [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang