INTERMEZZO : AGAM & ZALENA

22.3K 1.7K 175
                                    

Assalamu'alaikum! Intermezzo time!

Sekian lama gak buka lapak ini akhirnya kita ketemu lagi 😭🫂

Apa kabar kalian semua? Semoga baik-baik aja ya.

Btw, udah pada sekolah offline belum nih?

Happy Reading♡♡

——————————————


Zalena berjalan mondar-mandir di teras rumah, menunggu suaminya yang entah pergi ke mana. Agam sebenarnya izin namun tak menyebutkan tujuannya. Zalena memegang pibggang dan mengusap perut buncitnya dengan sayang.

Hingga motor besar milik Agan masuk ke dalam gerbang membuat Zalena menoleh cepat, menatap penampilan suaminya yang seperti anak muda zaman sekarang. Celana robek di bagian lutut, kaos hitam terutup jaket jeans dan selatu converse.

"Assalamu'alaikum sayang," ucap Agam dengan senyum lebar. Tangan kanannya membawa sebuah goodiebag.

"Wa'alaikumsalam," jawab Zalena terus memperhatikan suaminya yang sudah turun dari motor dan melangkah menghampirinya.

Zalena meraih tangan Agam untuk dicium dan Agam mengecup keningnya. Zalena mengernyit merasa lain dengan aroma di tangan Agam.

"Sayang aku beliin makanan kesuka—"

"A'a ngerokok ya?" sela Zalena dengan tatapan tajam. Hidungnya mengendus bau-bau yang sangat pekat di pakaian suaminya itu.

Agam menggigit bibir bawahnya, ia kaget dan panik namun sebisa mungkin merasa tenang. Dengan senyum yang masih terukir Agam menggelengkan kepalanya.

"Enggak sayang, masa iya aku ngerokok lagi sih," ujar Agam cengengesan.

"Bohong," tandas Zalena cemberut. "A'a jujur aja, berapa batang rokok tadi?"

Agam mengumpat dalan hati, padahal ia sudah menutupi bau rokok dengan parfum hingga hampir habis. Agam mengusap tengkuknya kikuk menatap sang istri yang semakin cemberut.

"Berap A'?" tanya Zalena mendesak.

"Satu kotak," jawab Agam jujur sambil cengengesan.

"Satu kotak?" beo Zalena tak percaya.

"Maafin A'a, itu terakhir kalinya. Janji," ucap Agam panik meraih tangan sang istri.

Zalena menghiraukan perkataan Agam, ia memilih berbalik dan melangkah masuk ke dalam rumah. Agam pun langsung menyusul isitrinya dengan rasa cemas.

Zalena mendengus sebal, matanya berkaca-kaca menatap Agam yang duduk kaku di depannya. Zalena sangat marah, bahkan dongkol karena Agam yang melanggar janjinya untuk tidak merorok lagi.

"A'a gak sayang aku sama debay?" tanya Zalena lirih. "Tega biarin paru-paru A'a rusak?"

"Sayang, aku bisa jelasin." Agam beralih ke samping Zalena, menggenggam hangat ta gan istrinya. "A'a tadi udah nolak, tapi di paksa sama temen-temen A'a."

"Di paksa atau emang gak tahan?" Zalena menoleh dengan bibir melengkung ke bawah. "A'a bohong terus ya sekarang, Zalen gak suka."

"Iya A'a jujur." Agam menundukkan kepalanya dengan helaan nafasn nafas. "A'a gak tahan, udah lama gak ngerokok. Mulut A'a juga sepet tadi."

"A'a tidur di luar! Zalen marah sama A'a." Zalena bersedekap dada dengan nafas memburu menatap Agam yang kini medongak menatapnya.

"Kok gitu?" Agam melangkah mendekati Zalena. "Dosa loh kalo gituin suami."

Coldest Prince [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang