2.2

2.9K 284 45
                                    

Kim Jisoo memandangi kekasih hati kakaknya dengan pandagan antusias, sembari memakan pancake manis dengan siraman madu buatan bibi Lee yang menjadi kesukaannya sejak kecil.

Ia mencondongkan tubuh, sampai membuat Jungkook menahan nafas sesaat, "Hoo, jadi ini yang membuat Taehyung Oppa tersenyum seperti orang gila." Ujarnya jahil.

"Kau cantik─ bahkan bisa tampan secara bersamaan, wajahmu manis lho, kalau boleh jujur." Gadis itu terkikik, lalu membawa kedua tangan sulung Jeon dalam genggaman, "Ku mohon, jaga Oppaku nde? Aku tak bisa menetap di Korea lebih lama lagi."

Jungkook membulatkan matanya terkejut, "K-kenapa begitu, Noona?" Tanya nya dengan tatapan khawatir, dan rasa takut sebab teringat mimpinya beberapa bulan lalu pun menguap.

"Selama ini, aku tinggal di Jerman bersama Adeline Grandma. Kau tentu tahu bukan?" Jisoo kembali memakan pancake nya, "Mingyu menceritakan tentangmu padaku. Dan kalau kau ingin tahu mengapa saat Grandma sakit aku tak merawatnya, karena aku tengah mengambil study di Kanada selama satu minggu."

Jeon muda menganggukan kepalanya paham, "Uhm, begitu." Balasnya pelan, seraya mencuri pandang kearah pintu utama, dan Jisoo yang menyadarinya pun tertawa kecil.

"Oppaku akan kembali sebentar lagi, tunggu saja." Ia mengusap sudut bibirnya dengan tissue, "Ah ya, apakah aku harus memperkenalkan diri? Tentu saja, namaku Kim Jisoo, adik atau lebih tepatnya kembaran Taehyung Oppa."

Jungkook tersenyum kecil, "Salam kenal, namaku Jeon Jungkook, Noona." Jawabnya halus, seraya melepaskan genggaman Jisoo pada kedua tangan nya secara perlahan.

"Jeon soon to be Kim Jungkook?" Lagi-lagi, Jisoo tertawa kala melihat rona merah yang berada pada telinga juga pipi gembil sang pemuda manis, "Kau menggemaskan sekali, Kookie."

Rengutan kecil terlihat pada kening Jungkook, "Uh, aku tidak lucu." Dengusnya, "Kupikir kalian berbeda, tapi ternyata sama-sama menyebalkan, suka sekali mengataiku cantik atau menggemaskan, huh." Kesalnya tanpa disadari.

"Ya Tuhan, manisnya kekasih Oppaku." Bungsu Kim menggigit garpu yang baru saja ia gunakan untuk melahap pancake dengan gemas, "Bagaimana bisa kau mau menjalin hubungan dengan manusia aneh it─?"

Tiba-tiba, pintu utama terbuka lebar menampilkan sang sulung dengan kantung plastik yang berada pada genggaman tangannya, "Siapa yang kau sebut manusia aneh, Soo-ya?" Tanya Taehyung sok galak, sampai membuat Jungkook terkikik kecil.

"T-tentu saja Yeontan!" Jisoo terlihat gelagapan, "Maksudku, anjingmu itu yang aneh, kok, Oppa."

Kim muda menduduki dirinya tepat disamping sang kekasih, "Jadi, kau mengatai Tannie-ku itu aneh, hm?" Ujarnya, setelah membubuhkan kecupan hangat pada kening Jungkook. Dan Jisoo yang melihat hal itu pun merasakan sudut matanya berkedut jengkel.

Kakaknya itu benar-benar sialan.

"Ya ya, pamerkan saja kemesraan kalian di depanku," Jisoo melirik sinis, seraya memakan suapan terakhir pancake miliknya, "Aku tak masalah kok, sungguhan."

Jungkook mendorong kening Taehyung saat pemuda itu ingin menciumnya lagi, "Hentikan, adikmu melihat kita, Hyungie." Cicitnya pelan, nyaris seperti berbisik.

"Memangnya kenapa? Biar saja." Kim muda melirik jahil pada sulung Jeon, "Ah, aku tahu. Kau merasa malu bukan? Lihat, pipimu merah sekali lho, bunny."

TAEBUNNY | Kth×JjkWhere stories live. Discover now