0.7

3.5K 374 39
                                    

Kening Heejin mengerut tak suka kala indra pencium nya menangkap aroma parfum yang cukup menyengat, ia beralih untuk mematikan kompor dan melepas apron yang sempat melekat pada tubuh nya.

Setelah mencuci tangan, Heejin berjalan menuju kamar sang puteri bungsu─ Jeon Somi. Lalu mengetuk pintu sebanyak tiga kali, namun tak kunjung disahuti.

Dengan perlahan, ia membuka pintu kamar bercat peach itu, lalu tersenyum kala netra kelam miliknya melihat Somi tengah tertidur dengan buku-buku disekitaran tubuh nya.

"Kau pasti sangat lelah," Heejin berujar setelah mendudukan dirinya disamping Somi, lalu mulai mengusap halus surai kecokelatan puteri nya.

Dengan cekatan, Heejin merapihkan buku-buku yang tercecer dengan beberapa snack, serta dua botol minuman disana. Dan setelahnya, kembali mendekati Somi untuk menyelimuti sekaligus memberi kecupan sayang pada dahi.

"Kalau bukan Somi, parfum siapa ini?" Ia menutup pintu kamar puteri nya, "Ah astaga, pasti Jungkook. Aku hampir lupa kalau mempunyai dua anak, semoga saja aku tidak mati sebelum menimang cucu-cucu ku."

Heejin mendengus dan mulai menaiki tangga menuju kamar sang sulung Jeon, dan benar saja─ aroma itu semakin menguat saat dirinya berada didepan kamar Jungkook.

Tangan nya terulur untuk mengetuk pintu putera nya, namun sudah dibuka terlebih dahulu oleh sang pemuda yang memiliki warna bola mata yang sama dengan nya.

"Yak! Kau mau kemana, Eoh?" Cerocos Heejin sembari berkacak pinggang, "Kenapa tidak izin pada Eomma kalau mau pergi keluar, Jungie?"

Jungkook terlihat gelagapan dengan raut wajah panik, "Aku sedang terburu-buru, sebab flashdisk yang berisi seluruh tugas kuliah ku berada pada Yeri, dan dia adik kelasku, Eomma." Jujur nya.

"Kenapa bisa begitu, sih? Kau ini ceroboh sekali, ini kan sudah malam!" Pekik sang Eomma seraya menepuk pundak sang putera sulung, "Yasudah sana, berhati-hatilah, Jungie."

.
.
.
.
.
.
.

Jungkook membuka pintu mobil Dokyeom secara terburu-buru, dan dengan segera ia mendudukan dirinya disana tanpa menyadari tatapan heran dari teman nya itu.

"Kau baik-baik saja, Jungkook Oppa?" Tanya seorang gadis yang berada pada kursi belakang, "Seperti dikerjar hewan saja, hehe."

"Aku berada ditengah kata baik dan tidak baik, Naeun." Jawab Jungkook.

Dokyeom menggeleng kecil dan mulai menancapkan gas mobil, "Aku tidak tahu letak rumah Yeri, Jung." Ucap nya.

"Ah, sial!" Jungkook mengumpat kesal, "Aku juga lupa menanyakan alamat rumahnya, Yeom, bagaimana ini?!"

Lee Naeun, adik dari Dokyeom pun berdecak malas, "Aku ini 'kan teman nya Yeri, kenapa tidak bertanya padaku, sih?" Tanya nya.

"Ah ya, aku melupakan fakta bahwa adikku adalah teman nya Yeri." Dokyeom mendengus, "Cepat tunjukan jalan nya, Naeun."

Bungsu Lee menggeleng, "Tidak mau, aku akan menunjukan jalan nya kalau Jungkook Oppa menjawab pertanyaan ku, bagaimana?" Tawar nya.

"Baiklah, tanya saja apa yang ingin kau tanyakan padaku." Pasrah Jungkook, karena sebenarnya ia paling tidak suka apabila seseorang mencari tahu segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya.

TAEBUNNY | Kth×JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang