1.0

3.3K 348 51
                                    

Taehyung mengendarai motor nya dengan kecepatan luar biasa, sampai-sampai membuat sulung Jeon mempererat pegangan nya pada jaket hitam miliknya.

Manik tajam pemuda Kim melirik kearah spion motor sebelah kiri, dan ia terkekeh kecil kala menangkap alis sang sulung Jeon tengah menukik sebal.

Kejadian ini berawal dari Kim Taehyung yang tiba-tiba saja sudah berada di depan mansion keluarga Jeon dengan senyuman kotak yang luar biasa menawan, sampai membuat Heejin memekik dan berakhir menyeret Kim muda kedalam rumah.

Jungkook ingin sekali menarik ucapannya soal 'akan kembali ke apartment sang Sunbae dilain hari nanti'. Cih, sial sekali!

Kembali pada keadaan, dimana Sulung Kim membelokan motor nya kearah kiri, dan Jungkook baru menyadari bahwa─ arah apartment Sunbae nya bukan kearah sana, "Yak! Kau ingin membawa-ku kemana, Sunbae?!" Pekiknya.

Sulung Jeon merasa geram sebab tak ada jawaban apapun selain kedipan mata yang dilayangkan Kim muda lewat kaca spion. Maka dari itu, tangan nya sudah bersiap-siap untuk memukul helm bagian belakang sang pemuda bermanik hazel.

Saat ingin melayangkan bogeman tangan nya, motor sport milik Sunbae sialan itu berhenti. Sontak, Jungkook mengedarkan pandangan, dan mulai meneliti sebuah mansion berwarna putih yang berada dihadapan nya.

"Rumah siapa ini, Sunbae?" Ujarnya sembari menggulirkan bola mata, "Sepertinya, aku tidak pernah kesini."

Lagi-lagi, Taehyung tak menjawab pertanyaan nya. Dan tiba-tiba saja, pagar tinggi itu terbuka secara otomatis setelah Kim muda membisikkan suatu kata pada interkom.

Ia menyuruh Jungkook untuk turun, lalu membawa motor sport nya kedalam bagasi. Tak lama kemudian, Taehyung kembali dan langsung mengaitkan jemari keduanya untuk berjalan bersamaan kedepan pintu utama.

Saat pintu besar itu terbuka, Jungkook melirik kearah Sunbae nya yang menghentikan langkah dan beralih untuk tersenyum kecil sembari menatap ke sekeliling mansion.

"Ini mansion milikku." Taehyung kembali melanjutkan langkah dan membawa sulung Jeon menuju sofa ruang tamu, "Tunggu disini, biar ku ambilkan minum."

"Eh, tidak-tidak!" Jungkook berdiri dan dengan segera menarik lengan Kim muda, "Aku─ ingin ikut, Sunbae."

Manik hazel Taehyung menyipit, "Kau takut sendirian, ya?" Tebaknya asal, dan siapa sangka kalau pemuda bermanik kelam itu justru merona, bahkan sampai ke telinga.

"S-sedikit, tapi aku tidak takut kok! Hanya─ tidak berani, tapi intinya aku tidak takut." Ia berujar yakin, "Biar aku yang memimpin jalan nya."

Taehyung menunjukan raut wajah remeh nya, "Ya ya, silahkan pimpin jalan menuju dapur, Hoobae-ku sayang." Kata nya jahil.

"Cih, sayang kepalamu kotak! Berkata seperti itu lagi, ku bogem rahangmu, Sunbae." Ia berujar galak, sembari menarik Taehyung ke sembarang arah, "Dapur ya─ Mmm, sebentar."

Kim muda memasukan tangan kanan nya pada saku, dan membiarkan sulung Jeon menarik tangan sebelah kiri nya kesana-kesini. Biar saja, pasti dia akan menyasar.

Jungkook menghembuskan nafasnya kesal, "Kenapa mansion nya luas sekali, sih. Ini dimana ya? Ah, aku tahu─ ini adalah ruang untuk melukis. Lalu, dimana dapurnya?!" Pekik Jeon muda tanpa sadar.

"Dan kau, kenapa diam saja?! Dasar Sunbae sialan!" Jungkook kembali menatap galak kearah pemuda Kim yang tengah menertawai dirinya, "Apasih?! Tidak lucu, tahu."

Taehyung berdeham, lalu menarik Jungkook kedalam salah satu kamar disana─ dan mengunci semua pergerakan nya tepat setelah pintu tertutup.

"Sudah bagus kau duduk diam di sofa ruang tamu sana. Kenapa memaksa ingin ikut─ hmm?" Taehyung beralih untuk mencubit kedua pipi Jungkook dengan gemas, "Kau ini bebal sekali, bunny."

Jungkook mendelik, "Aku bukan kelinci! Sampai kau panggil begitu lagi, akan ku gigit jarimu, Sunbae sialan." Ucapnya kesal.

"Ya, gigit saja. Masukan kedalam mulutmu─ lalu kulum lah agar aku lebih mudah untuk memasukannya kedalam lubang sempitmu itu, bunny." Taehyung menyeringai, "Menggeruknya, lalu membuat gerakan menggun─ Akh!"

Tiba-tiba saja, sulung Jeon menginjak kaki nya dengan pipi yang merona malu, "Yak! Dasar Byuntae! Berani-berani nya kau mengucapkan kalimat menjijikan seperti itu padaku, keparat!" Ia memberi pukulan kecil pada pundak kiri Taehyung.

"Kau yang mesum, bodoh." Kim muda menangkap bogeman tangan Hoobae nya, "Maksudku itu, lubang hidung, tahu."

"Lalu kenapa celanamu menggembung, bangsat?!"

.
.
.
.
.
.
.

Saat ini, Heejin tengah menuliskan beberapa barang belanjaan yang akan ia beli nanti. Namun tiba-tiba saja, sebuah ide cemerlang hinggap pada otak jenius nya.

Ia beralih untuk mengambil ponsel, dan mendial nomer telepon sang putera sulung. Menunggu selama beberapa detik, dan ia tersenyum saat Jungkook menjawab panggilan nya.

"Yeoboseyo, Eomma?"

Heejin menaruh ponsel pintar miliknya diatas meja, dan kembali menuliskan barang belanjaan, "Ne, Yeoboseyo, Jungie." Jawab nya halus.

"Waeyo, Eomma? Kenapa tiba-tiba menghubungiku? Tumben sekali, Apa Eomma baik-baik saja? Atau perlu sesuatu?"

Lagi-lagi, Heejin tersenyum lembut, "Eomma baik-baik saja, kok. Hanya ingin meminta tolong padamu, boleh?" Tanya nya penuh harap.

"Mmm, boleh. Eomma ingin aku melakukan apa?"

Heejin menaruh bolpen nya pada sisi sebelah kanan kertas, "Tolong pergilah ke super market untuk berbelanja, Jungie." Jawab nya pelan.

"Oh itu, kirimkan saja daftar belanjaan nya, Eomma." Jungkook terdiam beberapa saat, "Tapi aku akan kembali malam nanti, tidak apa-apa kan, Eomma?"

Tiba-tiba saja, Somi duduk didepan sang Eomma lalu menjulurkan tangan─ bermaksud untuk meminta ponsel Heejin, dan langsung diberi oleh sang empunya sebab ia tahu kalau puteri bungsu nya itu akan melakukan sesuatu yang tak terduga.

Somi berdeham, "Mau tidak pulang juga tak masalah, asalkan belanjaan itu sampai sebelum pukul lima! Kalau tidak, kau akan ku adukan pada Appa sebab tidak pulang semalaman, Oppa." Ia mengatur nafas nya, karena Somi berbicara dalam satu tarikan nafas saja─ sampai membuat Jungkook membulatkan bibir nya diseberang sana.

"Dan jangan lupa ajak Taehyung Oppa kesini, aku belum sempat melihatnya tadi. Yasudah, akan kumatikan telepon nya, irit pulsa. Bye-bye, Oppa." Lanjut Somi.

Heejin terkikik, lalu mengusak kepala puteri bungsu nya dengan gemas, "Anak pintar. Tapi nanti, kau akan diberi bogeman mentah olehnya tahu rasa." Tutur Heejin.

"Biar saja, nanti akan ku bocorkan pada Oppa tampan kalau Jungie Oppa masih suka mengemut jempol nya pada saat ia tertidur!"

------------------------
.
.
.

Halo! Maaf sekali baru up nde, habisnya─ jemariku seperti mati rasa setelah melihat moment Taekook bertebaran lagi─ ya tuhan.

Anw, congrats for bangtan! Demi apapun, merasa bangga sekali melihat nama BTS tercantum pada urutan pertama:')

TAEBUNNY | Kth×JjkWhere stories live. Discover now