"Ya lagian aku juga gak mungkin ke goda sama dia, Dy. Kamu yang berlian aja udah ada di depan aku, masa aku mau sama remahan rengginang kayak dia? Gak mungkin sayang, di lihat dari manapun kamu tetap bidadari ku."

"Selingkuh terjadi karena kedua pihak sama-sama mau, jadi sebenernya kamu mau di goda kayak apapun sama dia kalau kamu gak mau ya gak bakalan terjadi."

Sam mengangguk, ia menarik kepala Dyba dari lehernya. Sam menatap dalam mata biru itu dan mendekatkan wajahnya. Sam menempelkan dahinya dengan dahi Dyba. "Trust me, honey, aku gak bakalan berpaling ke siapapun."

"Aku serius Sam, kalau kamu berpaling aku bakalan ngirim kamu ke Tuhan langsung sama selingkuhanmu."

Sam tersenyum, ia mengigit bibir Dyba dengan gemas. "Iya sayang. Adyba nya Sam jadi posesif nih? Beneran ganti judul jadi posesif Adyba?"

Dyba mengangguk hingga membuat kepala Sam ikut bergerak. "Iya, jadi posesif Adyba. Aku gak mau kamu di ambil orang lain, aku gak mau kamu dimiliki sama orang lain, aku gak mau berbagi pokoknya."

"Siap ibu negara, Sam nya Dyba gak mungkin dimiliki sama orang lain."

Dyba tersenyum malu, wajahnya memerah begitu saja. Dyba memajukan wajahnya, mempertemukan bibir mereka. Sam tersenyum di sela-sela ciuman mereka. Sam berjanji Adyba akan menjadi istrinya, bidadarinya, dan ibu negaranya sampai waktunya habis di dunia.

***

Dyba yang masih berada di pangkuan Sam tersentak saat pintu ruangan Sam terbuka begitu saja. Mata Dyba berbinar saat melihat ke belakang dan menemukan lelaki yang jarang ia temui setelah ia menikah dengan Sam. Dyba langsung turun dari pangkuan Sam dan berlari ke arah lelaki itu.

"Abang! Dyba kangen!" Agam terkekeh, ia menerima pelukan Dyba dan membawa adik iparnya itu ke gendongannya, memutar-mutar tubuh itu.

"Bang, Dy pusing nanti, turunin!" Agam tersenyum geli mendengar nada suara Sam yang tidak enak itu. Ia menurunkan Dyba.

Agam mengacak-acak rambut Dyba. "Gimana kabarnya? Udah baik kan? Masih ada yang sakit?"

Dyba menggeleng, ia menggandeng Agam untuk duduk di sofa ruangan Sam. Sam memutar bola matanya malas, Dyba nya bakalan di manipulasi sama abangnya kalau seperti ini. Sam akhirnya memutuskan untuk ikut duduk di sofa, duduk mepet di samping Dyba dan memeluk wanita itu dari belakang.

Dyba mengelus-elus tangan yang melingkar di perutnya, tetapi pandangannya tetap fokus ke Agam. "Dy udah gak kenapa-napa. Abang ke mana aja gak pernah jenguk Dy waktu di rumah sakit kemarin? Sibuk banget deh."

"Maaf, abang lagi ada masalah di Australia Dy. Dy mau apa deh biar kesalahan abang bisa di tebus?"

Dyba menggeleng. "Gak usah, Dy cukup lihat abang dalam keadaan baik-baik aja kok. Dy juga gak marah kok karena Dy tau pasti abang juga sibuk, apalagi si kupret ini gak mau kerja waktu Dy di rumah sakit."

"Jahat, suami sendiri dibilang kupret," gumam Sam sambil mengigit tengkuk Dyba.

Agam terkekeh. "Tapi kamu sekarang udah gak kenapa-napa kan?"

"Udah enggak kok, Dy juga udah normal lagi."

Agam mengelus rambut Dyba. "Alhamdulillah, jangan sampai sakit lagi. Kalau ngerasa ada yang aneh sama tubuh kamu langsung cek aja."

Dyba mengangguk. "Iya, bang Agam bawel! Terus sekarang gimana, abang udah punya someone belum?"

"Maksud kamu pacar?"

Dyba mengangkat alisnya sambil tersenyum menggoda. "Iya, jadi gimana? Kapan mau nyusul kita?"

"Gak mau pacaran, abang mau langsung nikah aja."

Sam yang berada di belakang Dyba langsung tersentak. Ia meletakkan dagunya di atas bahu kanan Dyba. "Serius? Abang mau dapat di mana?"

"Club aja."

Satu pukulan dari Dyba mendarat tepat di lengan Agam, dan satu pukulan dari Sam mendarat di paha Agam. Orang dua itu berkata dengan kompak. "Jangan ngadi-ngadi!"

Agam meringis, pukulan kedua orang itu tidak bisa diragukan. "Anjir kalian! Sakit woi!"

"Ya habisnya abang aneh, jangan aneh-aneh deh untuk masa depan," kata Dyba.

Agam menggidikkan bahunya. "Lah, terus abang nyari di mana?"

"Pembaca banyak loh yang mau sama abang."

Agam mengangguk-anggukkan kepalanya. "Iya juga, abang kan ganteng gak mungkin mereka gak mau."

Dyba dan Sam langsung mengeluarkan ekspresi seperti mau muntah. "Jijik!"

***

Sampai jumpa di part selanjutnya
(❁'◡'❁)

Jangan lupa vote and comment
Terima kasih yang udah mau baca, vote, and comment ceritaku ♡♡

03 November 2020















DySam (After Marriage)  [Selesai]Onde histórias criam vida. Descubra agora