01 ° Rasa Rindu

1.1K 107 367
                                    

Aku yakin kalian mengerti cara menghargai sebuah karya:)

Spam komen yuk

Typo tandain aja 🙏


💕Happy Reading 💕

💕Happy Reading 💕

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Tuhan menciptakan sebuah kerinduan dengan suatu alasan.

Tuhan menciptakan rindu agar kau lebih bersyukur dengan apa yang kau dapatkan sekarang.

Jadi, syukuri apa yang kau dapatkan kemarin, hari ini, atau pun esok.

Karena bisa saja, apa yang kau dapatkan sekarang akan menghilang saat itu juga:)

-Annsatrwant13-

GALEN menguap sambil menuruni anak tangga. Ia melangkah malas menuju ruang makan.

"Udah bangun, Boy?"

Galen menatap sang ibu yang kini tengah menyiapkan makanan. "Kemana banyaknya pelayan?" tanya Galen tanpa menghiraukan ucapan sang ibu barusan.

"Ada kok," jawab Hana.

"Kemana? Terus ngapain Mamah yang nyiapin?" tanya Galen, terdengar tak suka.

"Mamah suruh mereka bersih-bersih rumah, pagi ini biar dapur urusan Mamah."

Galen pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia mengambil gelas di atas meja makan, lalu menuangkan air putih.

"Mamah panggil Papah dulu," ujar Hana sembari menepuk pelan pundak Galen. Galen hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu meminum air putihnya.

Galen menatap meja makan yang ditata rapi oleh sang ibu. Senyum kecil terbit disudut bibirnya. Galen menarik kursi meja makan tempat biasa ia duduk.

Galen menghembuskan nafas pelan, tak lama kemudian Rafael datang bersama Hana.

"Morning, Boy," sapa Rafael sembari menarik kursi meja makan paling ujung.

"Morning, Dad," balas Galen. Hana tersenyum melihat keakraban anak dan suaminya. Ia cukup senang karena 5 tahun belakangan ini Galen lebih memilih tinggal di rumah daripada di apartemennya.

Dentingan sendok dan piring menghiasi keheningan di antara ketiganya.

Galen menatap kursi di sebelah Hana. Ia tersenyum kecil. "Galen kangen Omah."

Can We? ✔️Where stories live. Discover now