[SELESAI]✔️
[DISARANKAN UNTUK MEMBACA FEBRUARY TERLEBIH DAHULU]
[Terdapat beberapa kata kasar dan adegan kekerasan. Harap bijak dalam membaca!]
[Series stories of Mahardika's Series]
°°°
"Bisakah kita bersama, disaat takdir seolah memisahkan kita?"
...
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
•••
LUSA setelah kejadian tempo hari, kini Cherry, Ana, dan Ghea tengah berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan.
Cherry menemani dua bumil itu berbelanja untuk keperluan bayi mereka sekaligus merilekskan pikirannya.
"Anak kalian di USG cowok apa cewek?" tanya Cherry.
"Cewek/cowok," jawab Ghea dan Ana bersamaan.
"Wihhh... mantep ponakan gue laki ama bini," ucap Cherry tersenyum senang.
Cherry mengelus perut buncit Ana dan Ghea. "Sehat-sehat di dalem baby. Tante nggak sabar tunggu kalian lahir ke dunia."
Ana dan Ghea terkekeh geli. "Iya, Anyeu. Tunju tami beldua," ucap Ghea menirukan suara anak kecil.
Cherry tertawa. "Yaudah, pilih lagi deh bajunya."
"Yang ini bagus nggak?" tanya Ana sambil menunjuk bayi bergambarkan bola.
"Bagus," komentar Cherry.
"Jujur sih, gue masih ragu sama hasil USG nya. Bisa aja salah, kan? Tante gue aja di USG anaknya laki, eh tau-tau pas brojol bini," ucap Ana.
Cherry dan Ghea tertawa sambil mengangguk membenarkan.
"Bisa jadi sih. Tapi, kan, nggak semua kayak gitu," sahut Ghea.
"Kalo lo masih ragu, lo beli dua warna aja dulu bajunya. Pink sama biru," saran Cherry. "Kalo misalkan anaknya cewek pake baju biru, ya, masih nyambung aja," sambungnya.
Ana berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk setuju. "Boleh deh."
Kemudian mereka lanjut berbelanja perlengkapan bayi lainnya. Sebenarnya dua bumil itu sudah beberapa kali pergi ke toko perlengkapan bayi ini, namun mereka hanya melihat-lihat saja karena waktu itu usia kandungan mereka masih kecil.
