Chapter 13. Spend the Day Together (2)

68 28 100
                                    

Wang XinXin on Mulmed

_________________________

Hampir sejam Xinxin mengotak-atik HPnya sambil berjalan berkeliling kamarnya mencoba mencari sinyal yang tampaknya malu menampakkan diri. Sesekali wanita itu menggerutu sendiri, tak habis pikir kenapa bisa-bisanya ia mengikuti perkataan Mamanya untuk pergi bersama Xuxi yang hanya malah membawa petaka baginya.

"Aarghh ... Kenapa susah sekali, sih, mencari sinyal di daerah seperti ini?" Gerutu Xinxin. Ingin sekali dia membanting hpnya saking jengkelnya dengan sinyal yang masih tak ingin menampakkan diri.

"Makanya, siapa suruh mau datang kesini, hah?!"

Xinxin mengalihkan pandangannya ke arah datangnya suara dan mendapati seorang Huang Xuxi yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Heh? Apa kau lupa ingatan? Yang duluan mengajakku ke sini siapa, hah?!"

Xinxin rasanya tidak jadi membanting hpnya tapi ingin sekali melemparkannya ke wajah Xuxi saja yang malah sok-sokan lupa ingatan itu.

"YA, TAPI KAU 'KAN BISA MENOLAKNYA TADI! DENGAN BEGITU AKU BISA PULANG DENGAN BAHAGIA KARENA TIDAK JADI PERGI BERSAMAMU! LAGIPULA, SEMUA INI 'KAN HANYA PAKSAAN DARI IBUKU DAN IBUMU! KAU JUGA PASTI TAU ITU, 'KAN?"

XinXin agak kaget mendengar Xuxi yang malah membentaknya. Tapi, karena rasa tak mau kalah, Xinxin juga balik membentak Xuxi.

"HEI! LALU KAU PIKIR AKU TIDAK INGIN MENOLAKMU TADI, HAH?! KALAU SAJA TIDAK ADA IBUKU DISITU AKU PASTI SUDAH MENGUSIRMU PULANG TADI!"

"TAPI, MASALAHNYA SEKARANG KAU YANG MEMBUAT KITA TERKURUNG DI SINI! KALAU SAJA TADI KAU TIDAK JATUH KE DANAU, KITA TIDAK AKAN TERKURUNG DI SINI!"

"KAU YANG TERLEBIH DAHULU MENAKUT-NAKUTIKU!"

"KAU YANG TERLALU PENAKUT!"

"YA, ITU KARENA--"

Tok ... Tok ... Tok ...

Suara ketukan di pintu kamar mereka membuat dua orang itu menghentikan adu mulut mereka seketika dan menatap ke arah pintu kamar yang masih tertutup rapat.

"Permisi!"

Terdengar suara seorang wanita dari luar kamar membuat Xinxin langsung mengambil tindakan untuk membuka pintu diikuti Xuxi yang berjalan mengekor di belakangnya.

"Eh, iya. Ada apa, ya?" tanya Xinxin sambil tersenyum menatap wanita yang berdiri di depan kamarnya itu yang tampaknya salah satu pelayan di sini.

"Maaf, jika kalian punya masalah rumah tangga, lebih baik diselesaikan secara baik-baik. Jangan bertengkar sambil berteriak-teriak karena itu dapat menganggu ketenangan tamu yang lain," jelas wanita itu seramah mungkin.

"Ups!" Xinxin yang mendengarnya refleks menutup mulutnya, mengingat kejadian tadi yang memang sangat memalukan dimana dia kelepasan karena terlalu emosi pada Xuxi.

"Oh ya, maaf jika pertengkaran kami tadi sangat menggangu. Memang kami ada sedikit masalah hari ini. Setelah ini kami akan menyelesaikannya secara baik-baik. Maaf atas ketidaknyamanannya," jelas Xuxi pada sang pelayan diikuti Xinxin yang mengangguk-angguk membenarkan perkataannya yang sebenarnya adalah dusta.

The Love or The Wedding RingWhere stories live. Discover now