Chapter 7. Am I really ready?

126 65 214
                                    

XinXin berbaring di atas ranjangnya. Tatapan hampanya menatap langit-langit kamarnya.

Besok XuXi dan keluarganya akan datang melamarmu.

"Huft...."

XinXin membuang nafas berat mengingat perkataan Mamanya saat Ia baru saja memasuki rumah tadi. Ingin rasanya Ia berkata pada Mamanya,

"Ma! XuXi sudah punya pacar, Ma! Dia sebenarnya sudah hampir tunangan dengan pacarnya itu. Tapi, XinXin malah merusak pertunangan mereka. XinXin juga punya LinYi, Ma. Kita bahagia dengan pasangan masing-masing. Jadi, tolong hentikan perjodohan konyol ini."

Tapi XinXin sama sekali tidak bisa mengeluarkan kata-kata itu saat Ia berada di hadapan Mamanya tadi. Ia hanya bisa terkejut dan melongo sejenak mendengar penuturan Mamanya.

Pikiran XinXin melayang pada kejadian yang akan terjadi di masa depannya. Seperti apa reaksi LinYi saat tau kalau dia akan segera menikah? Apakah Ia sanggup mengundang LinYi di acara pernikahannya nanti? Apa Ia sanggup melihat kekecewaan yang akan terpancar dari wajah LinYi saat melihat XuXi memasukkan cincin ke jari manisnya? Apakah kehidupan pernikahannya dengan XuXi akan berjalan dengan baik-baik saja? Atau pernikahan mereka akan kandas di tengah jalan karena tidak mencintai satu sama lain?

"Kakak!"

XinXin menoleh ke arah suara memanggilnya yang membuat lamunannya seketika buyar. Xiaohui dengan buku dan pensil di dalam genggamannya memandang XinXin dengan tatapan polosnya.

"Kenapa?"

"Mau bantu aku buat PR?"

XinXin tersenyum manis sebelum berujar, "Tentu saja."

XinXin mengajak Xiaohui untuk belajar di ruang keluarga mereka yang tampak ada Liangyi juga disana. Tapi, sayangnya Liangyi bukan belajar tapi sedang bermain game Online. XinXin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat adiknya yang satu itu tampak berbicara-bicara sendiri dengan HP-nya.

"Xiaohui jangan tiru kak Liangyi, ya. Nanti Xiaohui jadi bodoh di sekolah. Xiaohui mau jadi Pilot, 'kan?"

Xiaohui mengangguk antusias.

"Maka dari itu, Xiaohui harus rajin belajar."

XinXin mengacak-acak rambut Xiaohui yang tersenyum polos padanya.

"Tapi, Xiaohui mau jadi Pangeran juga," kata Xiaohui menatap XinXin antusias.

"Xiaohui menghayal terus mau jadi Pangeran tuh, Kak. Jangan terlalu bacain dia dongeng sebelum tidur," celetuk Liangyi yang duduk di sebelah mereka berdua tanpa mengalihkan pandangannya dari Handphone-nya.

"Kak Liangyi nggak mau jadi Pangeran juga? Padahal kak Liangyi ganteng, loh," balas Xiaohui dengan polosnya.

Liangyi hanya rolling eyes menanggapi perkataan adik kecilnya itu. Menurutnya, Xiaohui terlalu banyak menghayal.

"Kak XinXin, Gōngxǐ!" Ucap Xiaohui tiba-tiba pada XinXin sambil tersenyum manis.

"Untuk apa?" XinXin mengangkat satu keningnya bingung dengan adiknya yang tiba-tiba memberi selamat padanya.

"Kakak sebentar lagi akan jadi Tuan Putri," Jawab Xiaohui.

XinXin semakin bingung dengan perkataan adiknya barusan.

"Maksudnya?"

"Kakak 'kan sebentar lagi akan menikah dengan Pangeran yang kemarin itu. Kata Ibu Guru kalau ada perempuan yang menikah dengan Pangeran, Dia akan jadi Tuan Putri. Dan nanti kalau Pangerannya jadi Raja, Tuan Putrinya akan jadi Ratu. Jadi, kak XinXin suatu hari nanti bisa jadi Ratu juga," Jelas Xiaohui dengan bangga.

The Love or The Wedding Ringحيث تعيش القصص. اكتشف الآن