Chapter 6. Feeling

135 74 172
                                    

Mayleen on Mulmed

_____________________

"APA!!"
YiHua dan Li Wei terlonjak mendengar penuturan XinXin tentang calon suaminya.

"Huang XuXi anak Tuan Huang Xuemin?" Li Wei melotot tidak percaya pada XinXin.

XinXin mengangguk.

"Beruntungnya," ucap YiHua dan Li Wei kompak dengan wajah lesu memikirkan nasib mereka yang tidak seberuntung XinXin.

"Kalian jauh lebih beruntung daripada aku. Kalian suatu hari nanti bisa menikah dengan orang yang kalian cintai, pilihan kalian sendiri tanpa campur tangan orang tua. Aku? Kebahagiaan tidak akan berpihak pada pernikahanku. Menikah karena Dijodohkan. Menikah tanpa cinta yang tulus dari hati. Sungguh, Pernikahan yang tidak diinginkan."

"Yah, harusnya kita lebih bersyukur lagi. Aku akan lebih lebih bersyukur kalau berjodoh dengan Xiaojun, uuppss...." Li Wei sontak menutup mulutnya lalu menatap ke sekitarannya. Aman. Ia khawatir kalau-kalau saja Xiaojun sudah balik dari toilet dan mendengar perkataannya barusan. Bisa ketahuan dia.

YiHua berdehem beberapa kali. "Bagaimana mau jodoh kalau setiap ketemu pasti bertengkar?"

"Ssttt... Kalau Xiaojun dengar bisa bahaya," sergah Li Wei memutuskan perkataan YiHua. "Lebih baik kita lanjut membicarakan soal XinXin dan XuXi." Lanjutnya.

"Ah, tidak usah. Moodku bisa hilang kalau membicarakan soal itu," ujar XinXin.

"Setelah dari sini, bagaimana kalau kita pergi shopping ke Mall?" Usul YiHua bersamaan dengan kembalinya Xiaojun dari toilet.

"Tanya ke orang yang lagi ultah. Bagaimana Xiaojun?" Tanya Li Wei sambil melirik Xiaojun.

"Apa?"

"Traktir kita belanja di Mall. 'Kan kamu lagi ultah."

"Traktir kalian belanja? Itu sama saja dengan memeras diriku," Xiaojun tampak tak terima.

"Pelit amat, sih. Padahal 'kan lagi ultah," YiHua manyun.

"Perempuan kalau belanja itu...." Ucapan Xiaojun terhenti karena dipotong Li Wei.

"Cukup. Tidak usah diteruskan. Nanti malah jatuhnya mengejek," potong Li Wei sambil mengangkat jari telunjuknya ke udara bermaksud agar Xiaojun diam. "Kita pergi nonton saja. Bagaimana?" Lanjutnya dengan tanya.

"Boleh, tuh."

"Setuju. Tapi tetap saja harus minta persetujuan dari Xiaojun."

"Eeuumm ... Ya sudah. Ayo kita pergi!" Xiaojun akhirnya mengambil keputusan yang tidak mengecewakan setelah beberapa detik menimang-nimang.

"Yeeeaayy! Terimakasih Xiaojun!"

------------

XinXin, YiHua dan Li Wei berjalan masuk ke dalam area Mall dengan saling bersenda gurau satu sama lain membiarkan Xiaojun berjalan sendiri di belakang mereka seakan dia adalah bodyguard tiga cewek itu.

"Horror, ya."

"Oke. Siapa takut."

"Setuju?"

"SETUJU!!"

Xiaojun yang mendengar perbincangan tiga orang didepannya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Bisa-bisanya mereka mengambil keputusan sepihak tanpa memikirkan Xiaojun yang bisa mati ketakutan di dalam sana hanya karena menonton Film Horror. Kalau dia mati jantungan karena setannya yang suka kaget-kagetan bagaimana? Tiga cewek itu pasti tidak mau tanggung jawab. Apalagi dia mati dihari ulang tahunnya dan hanya karena Film Horror yang kaget-kagetan. Sungguh tidak elite sama sekali cara matinya itu.

The Love or The Wedding RingWhere stories live. Discover now