Chapter 10. Huang Family

95 51 193
                                    

XinXin memasuki rumahnya dan disambut dengan Mamanya yang langsung menyerahkan sebuah bingkisan padanya. Untuk sedetik, XinXin menatap Mamanya bingung.

"Antarkan ini ke rumah XuXi. Sekarang."

Mata XinXin melebar seketika mendengar perintah dari Mamanya tersebut.

Ke rumah XuXi? Ah, yang benar saja Mama ini.

"Memangnya bingkisan apa sih, Ma? Kenapa harus aku yang antar? Apa tidak bisa dipaketkan saja?"

"Turuti saja apa kata Mama. Tidak usah banyak tanya, XinXin."

"Arrgh ... Nanti sore saja ya, Ma. Sekarang XinXin capek. Mau istirahat dulu."

"Mama bilang sekarang!"

"Tapi, Ma ...."

Nyonya Wang memasang tampang ganasnya yang dapat membuat anak-anaknya—bahkan suaminya—menciut seketika nyalinya.

XinXin mendengus kesal. Dengan terpaksa akhirnya diterimanya juga bingkisan dari Mamanya itu untuk diantar ke rumah XuXi.

"Baiklah. Akan aku antar ke rumah XuXi."

"Nah ... Itu baru namanya anak baik."

Nyonya Wang tersenyum bahagia.

XinXin melangkah gontai keluar dari rumahnya, kemudian menaiki mobil pribadinya dan melaju menuju rumah XuXi.

Mobil XinXin berhenti di depan sebuah kediaman mewah yang ditutupi dengan pagar besi tinggi nan megah. XinXin menatap kembali kertas yang tertulis alamat rumah XuXi yang diberikan Mamanya sebelum dia berangkat ke rumah XuXi tadi, untuk memastikan bahwa kediaman ini benar-benar milik keluarga Huang.

Perhatian XinXin terhadap kertas yang ada ditangannya teralih seketika karena mendengar ketukan kecil di kaca mobilnya. XinXin menurunkan kaca mobilnya dan mendapati seorang pria berseragam hitam yang mengetuk kaca mobilnya tadi.

"Eh ... Maaf, Saya--"

"Nona Wang XinXin?"

XinXin sedikit terkejut karena ternyata laki-laki itu sudah mengenalnya.

"Eh, I-Iya."

"Silahkan masuk, Nona."

"Eh, Iya. Terimakasih."

XinXin mendengar suara mendengung, dan seperti disulap, dengan perlahan gerbang besar itu mulai terbuka.

XinXin masuk dengan mengendarai mobilnya. Butuh waktu kurang lebih 10 menit untuk sampai di depan bangunan utama rumah keluarga Huang, melewati beberapa kandang kuda, dan hutan kecil yang seolah tidak berujung.

Ini pekarangan rumah atau hutan alam, sih?

Sesampainya di depan bangunan utama rumah keluarga Huang, XinXin turun dari mobilnya dan mematung sebentar sambil mengagumi pemandangan di depannya. Rumah itu megah sekali seperti hotel, dengan hutan kecil yang mengelilingi di bagian belakang dan kedua sisi. Di sebelah rumah megah itu, terparkir beberapa mobil mewah. Mercedes-Benz sedan perak, BMW Hitam, Ferrari biru mengilap, dan Lamborghini putih.

Perhatian XinXin seketika teralih ketika seorang wanita yang terlihat sebaya dengannya tampak menyapanya bersama seekor anjing berwarna putih.

"Permisi, Nona."

"Eh, Iya?"

"Ada yang bisa Saya bantu?"

"Eh, Iya. Saya mau bertemu dengan Nyonya Huang."

Wanita itu mengangguk-angguk lalu tersenyum pada XinXin. Sedangkan XinXin tidak mengerti mengapa sedari tadi Ia menjadi sangat gugup ketika berbicara. Mungkin karena Ia terlalu terlena dengan pemandangan yang ada di sini.

The Love or The Wedding RingWhere stories live. Discover now