[15] Membaik

Beginne am Anfang
                                    

"Gue nggak secupu itu," kata Leo.

"Terus lo mau apa?" tanya Scorpio.

Leo juga tak tahu dia menginginkan apa dari Scorpio. Tapi yang pasti, Leo hanya tak ingin Scorpio menjauh darinya.

"Gatau," jawab Leo.

"Ya lo sendiri aja gatau mau lo apa," ujar Scorpio. "Udah ah gue mau masuk." Scorpio berjalan pergi meninggalkan Leo.

Tanpa diduga, Leo turun dari motornya dan mengejar Scorpio. Lelaki itu secara tiba-tiba memeluk tubuh Scorpio dengan erat. "Lo jawab jujur sekarang. Beneran lo nggak ngerasa apa-apa pas bareng gue?" tanya Leo tepat di sebelah telingan Scorpio.

Scorpio mematung karena saking kagetnya. Jantungnya berdegup sangat kencang. Bahkan Scorpio tak bisa membuka suara karena otaknya sudah benar-benar blank.

"Pas gue meluk lo, rasanya tuh kaya seneng banget, terus gue juga deg-deg an parah," ucap Leo. "Lo yakin ga ngerasain itu?"

Scorpio masih terdiam.

"Gue itu tau waktu sama suasana, Pyo. Kalau kemarin lo keliatan ogah-ogahan, gue ga bakalan maju. Tapi kemarin itu lo keliatan mau, ya makanya gue nyium lo. Dan maaf kalau itu ternyata ngebuat lo jadi ngerasa takut buat deket sama gue. Gue beneran ga ada maksud apa-apa," jelas Leo.

Mendengar penuturan Leo membuat Scorpio jadi merasa bersalah. Hanya karena rasa malunya, Scorpio malah ngebuat Leo jadi salah paham.

"Sebenarnya ..." Scorpio mencicit pelan.

"Hm?"

"Gue ..."

Leo masih sabar menunggu kata selanjutnya yang keluar dari mulut Scorpio. Akan tetapi Scorpio malah tak mengatakan sepatah kata pun. "Sebenarnya apa, Pyo?" tanya Leo gemas.

"Lepas pelukan lo dulu," ujar Scorpio.

Leo pun melepas pelukannya, "oh, sori," ucapnya. "Jadi apa?"

Scorpio menunduk, "mmm ... gatau."

Leo menghela napas, "gue tabok lo lama-lama."

"Gatau ah, gue mau masuk aja," ujar Scorpio.

"Tapi kita baikan dulu. Gue gamau lo ngerasa canggung di deket gue, mending lo ngomelin gue setiap hari daripada lo pura-pura ga kenal kayak tadi," kata Leo.

"Ya makanya jangan buat gue canggung. Lo juga sikapnya biasa aja, kayak kemarin-kemarin, jangan aneh-aneh," kata Scorpio.

Leo terkekeh mendengar kata 'aneh-aneh' itu. Padahal Leo tidak pernah berbuat aneh kepada Scorpio. Scorpio nya aja yang aneh sendiri.

"Oke, Piyooo," ujar Leo saking gemasnya.

"Ya udah, udah clear kan?"

"Belum, masih ada satu lagi," kata Leo.

"Apa?"

"Itu ..." Leo menggantung kalimatnya.

"Apa?" tanya Scorpio.

"Itu ..."

"Ya itu apaan?"

Descendants Of The MafiaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt