11

15.2K 1.1K 45
                                    

El masuk ke Mansion terburu-buru. Taeyong di belakangnya membawa dua box pizza geleng-geleng kepala melihat istrinya.

"Mark-ya~~" El menelusuri ruangan. "Mark~~ kk El bawa pizza."

Taeyong meletakkan dua kotak pizza tadi di atas meja makan.

"Hai." Sapa orang keluar dari kamar Mark. Taeyong menaikkan satu alisnya.

"Ngapain di rumah gue?" Tanya Taeyong menggernyitkan alisnya. Dia Jaehyun.

"Mark minta gue temenin. Kesepian katanya." Sahut Jaehyun pelan, senyum melihatkan dimplenya.

"Aaaaa~~ thanks ya. Oiya Mark dimana?" Tanya El yang gak ngeliat keberadaan Mark.

"Masih di kamar mandi____

"Oh! Kalian udah pulang?" potong Mark mendekat setelah keluar dari kamar mandi.

"Mark-ya! Kk El bawa pizza!" Mata Mark membulat sempurna mendengar Pizza.

"Wahhh! This smell DAEBAK! Kajja! Let's to eat!" Heboh Mark. El senyum bahagia ngeliat tingkah Mark yang heboh karna Pizza. Taeyong cuman geleng-geleng kepala kecil.

"Jae! Ayoo sini." Ajak El. Jaehyun ngangguk dan mendekat. Taeyong sinis sebentar dengan nada yang di gunakan El.














Setelah makan mereka main bersama-sama di ruang tengah. El sama Taeyong gak jadi kencan keluar. Karna, El lebih milih main di rumah.

Taeyong dan Jaehyun main playstation berdua duduk di bawah. Mark berperan sebagai suporter mereka.

"GOAL!!!" heboh Mark sbg suporter. Taeyong mendapatkan goal ketiga nya.

"Cuman segitu kemampuan lo jadi gamers? Hah! Gak ada apa2 nya!" Taeyong puas mengolok-olok Jaehyun sedari tadi. Karna Jaehyun kalah terus darinya.

El hanya menertawai kelakuan mereka bertiga. El rebahan di sofa panjangnya sambil ngescroll2 beranda instagramnya.

"OMG! Taeyong!" Teriak El mengalihkan perhatian. Taeyong menghampiri istrinya sedikit panik.

"Kamu kenapa? Perut kamu sakit? Ayoo kita ke dokter!" Panik Taeyong ancang2 mau gendong tubuh El.

"Gak gitu sayang." Cegah El. Taeyong jadi bingung. Begitu juga dua laki2 yang ikut panik di belakang Taeyong.

"Tapi ini___" El melihatkan layar hpnya ke Taeyong. Sebuah foto iklan Pelecing kangkung sambal matah dari Lombok,Indonesia. "Visualnya enak bgt. Aku mauu~~~" Mata El berbinar.

"Tapi, itu cuman ada di Indonesia. Gak ada di Seoul." Sahut Taeyong lembut mendudukan dirinya di sebelah El.

"Yaudah ayok kita ke Indonesia! Kalian juga ikut?!" Ajak El bangun dari duduknya.

Taeyong jadi panik. "Gak bisa mendadak gini syg. Yang lain aja ya, kita gak bisa kesana sekarang."

"Gamau! Aku maunya ini." Rengek El. Taeyong sangat lemah dalam urusan ini, apalagi skrg kondisi El sedang ngidam.

"Kalo pun berangkat sekarang, kk bakal di karantina dulu stlh sampai disana." Ucapan Mark ada benarnya. Krna covid-19 ini.

"Aku aja yg buat ya~~ aku bisa cari cara buatnya di youtube." Bujuk Taeyong dgn berbagai cara.

"Gamau! Pokoknya mau yg dari Indonesia. Skrg juga! Kalo gak, aku ngambek gak mau makan lagi!" El merebahkan lagi tubuhnya dan menutup wajahnya dgn bantal sofa.

"Syg jangan gitu dong~~ gak baik buat kesehatan bayi kita." El tetap gak mau denger dan tetap di posisi ngambeknya.

Taeyong benar2 pusing skrg!

••



El tampak lahap memakan pelecing kangkung sambal matahnya. Untung aja Jaehyun inget kalo di hotel orang tuanya ada chef dari Indonesia yang bekerja disana.

Jaehyun menghubungi orangtuanya dan meminta chef itu datang ke alamat mansion Taeyong. Dan masalah El yg ngambek pun selesai.

"Gue gak tau kalo istri hamil itu serepot ini. Thanks udh bantu gue." Ucap Taeyong menepuk pundak Jaehyun yg duduk di sebelahnya. Jaehyun ngangguk sbg jawaban.

Mereka berdua asik melihat betapa girangnya El memakan makanannya bareng Mark. El yg minta Mark menemaninnya makan.

••













Delapan bulan sudah usia kandungan El. Perutnya kini kian membesar, tak banyak hari lagi El segera melahirkan.

Sore ini, El sudah selesai bersiap-siap. Pulang Taeyong ngantor nanti, mereka akan pergi belanja untuk perlengkapan bayi mereka.

Sampai hampir melahirkan Taeyong dan El belum mengetahui jenis kelamin bayi mereka, mereka sengaja melakukannya. Biar lebih suprise!

"Sayang~~ daddy pulang."

Mendengar itu El berjalan secepat mungkin, tapi tetap saja El kesusahan jalan karna perutnya yang besar itu.

"Jangan buru2 syg, kamu berdiri disana, biar aku yg samperin."

Sesuai perintah Taeyong, El diam berdiri di sana dan membuka lebar tangannya menunggu kedatangan Taeyong.

"Uhmmm hari ini aku kangen kamu terus di kantor." Taeyong memeluk tubuh El hangat. Nyaman! Itu yg mereka rasakan. Taeyong mengecup ujung kepala El.

Taeyong melepas pelukannya. Berjongkok dan menyapa bayi yang kini ada di perut El.

"Hello Baby! Daddy pulang. Kamu kangen ya? Maaf Daddy buat kamu nunggu." Taeyong mengecupi perut El dan mengusap2nya lembut.

Hal kecil yang di lakukan Taeyong, membuat El tersenyum bahagia mengusapi kepala Taeyong yang berjongkok di bawahnya. Taeyong mendongak menatap mata El lalu mereka tersenyum bersama.

"Kamu udah siap. Kita berangkat skrg?" Tanya Taeyong setelah berdiri mensejajarkan posisinya.

"Kamu gak makan atau mandi dulu?" Tanya El.

Taeyong menciumi tubuhnya. "Aku masih wangi. Nanti aja mandinya." Jawab Taeyong senyum manis.

"Kamu makan dulu ya." Minta El.

Taeyong menggeleng kecil. "Malem ini kita dinner di luar aja. Nanti kamu capek kalo harus masakin aku dulu."

El tersenyum kecil. Taeyong mengusapi rambut El. Mencium lembut kening El. Menggenggam erat tangan El dan membantu El berjalan. Mereka pun berangkat untuk pergi membeli perlengkapan bayinya.

••

🌹🌹🌹

VOTE
-
NEXT!

Follow akun ini bagi yang blm follow. Thx!






Yuk borong yuk!

Yuk borong yuk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My CEO is My Husband • LTY [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang