08

21.9K 1.6K 312
                                    

Suasana hati El hari ini sangat baik. El bangun subuh sekali buat masak sarapan untuk mereka bertiga.

Selesai menghidangkan, El pergi ke kamar buat bangunin suaminya.

Nyampek kamar, Taeyong malah masih pules banget di bawah selimut. Anget kali ya.

El menyibak gordennya, munculan seburat cahaya menyoroti wajah Taeyong, hitungan detik kemudian Taeyong menggeliat merasakan cahaya menyoroti wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

El menyibak gordennya, munculan seburat cahaya menyoroti wajah Taeyong, hitungan detik kemudian Taeyong menggeliat merasakan cahaya menyoroti wajahnya.

"Sayang.. Silau. Tutup gordennya. Aku masih mau tidur.. Hmm." Taeyong menggeliat menutup wajahnya dengan selimut.

El mendekat, menyibak selimut yang nutupin Taeyong. "Ayo.. Bangun. Kamu bilang pagi ini ada rapat sama orang penting. Buruan bangun." El menarik-narik lengan Taeyong.

"Iya-iya.. Bangun ni."

Taeyong emang udah bangun, posisinya sekarang duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong emang udah bangun, posisinya sekarang duduk. Tapi matanya masih rapet ketutup.

"Matanya di buka kalo bangun Taeyong." lirih El.

Taeyong langsung ngerjap-ngerjap beberapa kali.

"Buruan mandi, aku udah siapin air anget di bathup." El narik Taeyong ke kamar mandi, Taeyong yang nyawanya belum ngumpul cuman ngikutin tarikan dari El.

"Aku bangunin Mark dulu." Ucap El saat Taeyong sudah masuk kamar mandi. Hendak keluar.

"Sayang!"

El stop, dan noleh ke Taeyong.

"Morning kissnya mana?"

El menggeleng. "gak ada! Kamu belum sikat gigi. Dah sana mandi!"

El nutup pintu kamar mandinya dan segera berjalan keluar.
















"Yaampun! Kakak adek kebo banget kalo di suruh bangun!" omel El. Pasalnya Mark juga masih pules banget.

"Mark! Bangun. Kamu gak ada kelas pagi?" El menggoyangkan lengan Mark lembut, gak kaya pas ke Taeyong.

Mark terlihat mengerjap-ngerjap.

"Euhmmmm.. Aku kelas sore hari ini.." Mark meregangkan tubuhnya. Lalu bangun dengan posisi duduk.

"Cuci muka, terus kita sarapan." Ucap El mengusap kepala Mark yang langsung di anggukin Mark.

Sumpah ini kayak Mark jadi anaknya mereka. Wkwk

••

Taeyong baru aja berangkat ngantor. Tadi buru-buru karna rapatnya 10 menit lagi di mulai. Pekerjaan Taeyong pasti lebih berat karna posisi sekretaris masih kosong, belum ada pengganti El.

Memang ada Doyoung, tangan kanan Taeyong. Tapi, tetap aja. Doyoung juga udah punya tugas tersendiri.

Semoga aja Taeyong cepat dapat sekretaris baru.

El mencuci piring-piring kotor yang di pake sarapan tadi pagi.

Mark cuma duduk santai nonton tv di ruang keluarga.

El juga nampak ikut menonton, karna country dapur berhadapan sama ruang keluarga.

"Umgh!" El menutup mulutnya. Tiba-tiba perutnya terasa mual.

"Umghh!!" El menutup mulutnya lagi. Mematikan keran dan langsung lari ke kamarnya.

Mark yang mendengar deru langkah El mencemaskan El yang terlihat buru-buru lari ke kamar. Mark akhirnya mengikuti El ke kamarnya.

"Kak! Kakak kenapa?!"

"HUEK!" El terus memuntahkan cairan bening ke kloset di kamar mandi.

Mark makin cemas. "masak iya kakak keracunan masakan sendiri?!----

"HUEK!"

"Astaga! Kak ayok kita ke rumah sakit!"

El yang lemas tiba-tiba ambrug. Dengan cepat Mark mennagkap dan melarikannya ke rumah sakit.

••

Mark terlihat gelisah di kursi tunggu. Mark lupa mengabari Taeyong, hpnya tertinggal di sofa ruang keluarga.

Mark menggigiti jarinya, menunggu kabar dari dokter yang masih menangani El di dalam. Mark takut kalo nanti El bener-bener keracunan masakannya sendiri. Atau bisa aja bahan yang di pake El ternyata kedaluwarsa.

"gimana keadaannya--

"ikut ke ruangan saya sebentar." tutur Dokter itu penuh senyuman.

Mark menggaruk tengkuknya, kenapa Dokter tadi malah senyum.

Mark ngikutin jejak Dokter tadi, setelah masuk, Mark duduk di depan Dokter tadi.

"Selamat. Istri anda positif hamil." tutur dokter itu penuh senyuman menyelamati Mark.

"Apa?! Hamil?"

"iya, usia kandungannya masih muda. Jadi, tolong di jaga baik-baik. Dan perhatikan makanan yang masuk ke istri anda, karna itu bisa mempengaruhi janin di dalamnya." jelas dokter itu lagi.

"Anda bisa datang ke spesialis kandungan untuk memeriksa kandungan. Sekali lagi selamat atas kehamilan istri anda." ucap Dokter itu.

"T-tapi Dok, dia bukan istri saya. Dia istrinya Kakak saya."

••

"APA?! OKE GUE PULANG SEKARANG!" histeris Taeyong di tengah-tengah ruang rapat yang kosong, karna rapat baru saja selesai.

Taeyong cepat-cepat memasukkan hpnya. Dan berlari keluar sangat terburu-buru.

Sampai di tengah ruang karyawannya Taeyong berdiri dengan nafas yang menderu cepat dan wajah yang sangat bahagia.

"Perhatian!" Taeyong mengontrol nafasnya, senyumnya terus menempel di wajahnya.

"Istri saya Hamil!" bangga Taeyong memamerkan kehamilan istrinya.

"wahh selamat atas kehamilan istri anda Pak."

"Selamat Pak. Semoga istri dan calon bayinya sehat."

"Selamat Pak, saya turut senang dengan kehamilan istri Bapak."

"Semoga anaknya cakep kayak Bapak."

"kalo anaknya cewek gimana?"

"Mau cewek mau cowok pasti tetep cakep kok, Bapaknya ajak cakepnya subahan indahnya ciptaan tuhan."

Ya begitulah percakapan karyawan-karyawan di sana.

"karna saya dapet berita bahagia, besok makan siang saya traktir satu kantor. Sama staff kebersihan juga, semuanya saya traktir makan siang."

Dengan cepat semua karyawan bertepuk tangan bahagia.

"Saya harus pulang sekarang. Kalian semua kembali bekerja." tutur Taeyong yang langsung di beri hormat oleh karyawannya dengan membungkuk 45 derajat ke arah Taeyong.


🌹🌹🌹

VOTE
-
NEXT!

Follow akun ini bagi yang blm follow. Thx!




Bapak Taeyong bahagia banget istrinya bunting :)

My CEO is My Husband • LTY [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang