00

53.3K 3.1K 626
                                    

"Taeyong ada di dalem?" tanya Seorang wanita cantik dengan postur tubuh yang sexy. El tak henti-henti menatapnya dari atas ke bawah membuat wanita itu geram sendiri.

"Woy! Lo budeg ya? Gue tanya! Taeyong ada di dalem gak?" tanya wanita itu sekali lagi dengan sedikit emosi.

"A-da. Masuk aja." sahut El gelagapan. Wanita itu berjalan pergi segera dengan tatapan sinisnya. "bilang dari tadi kek!"

Sampai pintu ruangan CEO itu tertutup, El menghembuskan nafasnya. El adalah seorang sekretaris dari seorang CEO muda dan kaya di perusahaan Lee Corp.

Udah sering sekali, El kedatangan wanita seperti tadi. Tidak heran, karna CEO-nya memang sangat tampan. Tapi-----BEJAT! Sehari mungkin ada sekitar 5 orang wanita berbeda yang menjadi pemuasnya.

••

Hari telah berakhir. El segera merapikan berkas-berkasnya dan bersiap untuk pulang. saat ingin beranjak, pintu CEO terbuka menampilkan Taeyong yang baru saja keluar dengan wanita yang menggelendoti tangannya.

"Beb, masa gak bisa sekarang? Aku maunya shopping sekarang. Nanti, tas brand itu keburu habis. Ayolah Beb!" rengek wanita itu. El masih setia menunduk pada CEO-nya.

"Gak bisa, honey! Mama Papa minta aku pulang sekarang, katanya penting. Besok aja ya beli tasnya. Janji deh, aku beliin dua langsung." Mata wanita itu langsung berbinar senang dengar Taeyong akan membelikannya dua tas langsung.

"Bener ya? Okedeh kalo gitu kamu hati-hati pulangnya. Aku pulang duluan." ujar Wanita itu. Taeyong hanya menampik senyumnya dan wanita itu pergi. Gak ngerti juga kenapa gak Taeyong yang anter dia balik?

"El? Kamu belum pulang?"

El lalu ngedongak natap CEO tampan itu. "sebentar lagi." sahut El pelan.

"Yaudah. Aku duluan. Kamu hati-hati di luar, rok kamu kependekan." Taeyong nunjuk rok El yang di atas lutut itu, lalu pergi.

El menatapnya kesal. "dasar bejat!" kalo aja Taeyong denger ini. Mungkin besok El udah gak kerja di Lee Corp.

••

"Apa?! Papa mau Jodohin aku? Ayolah Pa. Ini udah dunia modern. Perjodohan itu udah punah." rengek El pada Papanya yang kini duduk di hadapannya.

"Kalo gak di jodohin sampek kapan kamu mau ngelajang? Papa juga mau punya cucu kaya temen-temen Papa yang lainnya." sahut Papanya tak mau kalah.

"Papa mah kejauhan. Aku belum mau nikah. A-ku masih mau kerja Papa." El mencekal keningnya. "Ma, aku gak mau di jodohin." adunya pada Mamanya.

"Sayang, kamu turutin aja apa kata Papa kamu. Itu juga demi kebaikan kamu, sayang." Mamanya kini ngusap punggung El. El menderu nafasnya pasrah. Sulit untuk membantah permintaan orang tua.

"Kamu pikirkan sampai besok pagi. Tapi, kalo kamu sampek nolak Papa gak mau ngomong sam kamu lagi." Papanya beranjak dari ruanh keluarga. Mamanya sangat khawatir sekarang.

"Pa! Gak boleh gitu dong Pa! Itu namanya Papa nyudutin aku biar mau di jodohin! Papa mah!" teriak El memanggil Papanya namun tak di gubris.

"Mama. Aku gak mau Ma." rengek El peluk Mamanya.

"Kamu turutin aja permintaannya Papa. Gak mungkin Papa ngelakuin ini kalo bukan demi kebaikan kamu sayang." Mamanya setia ngusap kepala El yang nempel di dadanya.

My CEO is My Husband • LTY [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang