39 - END !!!

10.6K 638 88
                                    

Semenjak datangnya Sungchan di rumah Keluarga Lee. Taeyong dan Elsa selalu saja berdebat dan berantem. Jeno yang sebagai anak sukung disana selalu menyalahkan Sungchan yang gak tau ap-apa soal itu semua.

Semenjak kepeulangan Elsa dari rumah orang tuanya. Sebegitu terkejutnya ia melihat luka-luka yang ada di sekujur tubuh Sungchan. Ia tau, itu semua psti ulah Taeyong.

Taeyong yang dulu baik hati dan tidak pernah menyakiti anak kecil kini tekah berubah. Taeyong bahkan berani menggubakan kekerasan terhadap anak kecil.

Elsa menangis melihat Sungchan yang terus meringis kesakitan. Terlebih sekarang tubuh Sungchan demam tinggi. Elsa meletakan handuk yang di rendam air hangat di jidat Sungchan. Namun sudah satu jam ini, panas tubuh Sungchan tak kian menurun.

Elsa memutuskan membawa Sungchan ke rumah sakit. Elsa meminta bantuan pak kim untuk membawa Sungchan ke mobilnya.

"Kamu bener-bener keterlaluan Taeyong !" Gumam Elsa. Matanya memerah dan masih berair. Sungchan yang terus meringis kesakitan membuat hatinya sesak untuk melihat.

Taeyong, Jeno, Haechan dan Ningning tidak ada di rumah. Taeyong pasti mengajak mereka pergi berbelanja atau bermain di mall. Untung saja bibi Kim menelponnya untuk segera pulang karna keadaan Sungchan kian parah.

🌹

Di sebuah Mall, Taeyong membelanjakan anak-anaknya. Seperti baju, tas, celana, jaket dan apapun yang di perlukan anak-anaknya. Taeyong membelikan semua yang mereka butuhkan.

"Ngapain kamu ambil kemeja cowok ?" Tanya Haechan yang melihat Ningning meletakkan kemeja cowok oversize di keranjangnya. Ningning gelagapan, seharusnya ia lebih berhati-hati lagi agar tak di lihat oleh kakaknya itu.

"Kenapa Chan?" Tanya Jeno mendekat, Haechan menujuk belanjaan Ningning.

"Adek lo ambil kemeja cowok. Buat pacarnya kali." Ujar Haechan asal menuduh. Jeno merampas kemeja itu. Lalu di lihat-lihatnya.

"Ini ukuran yang pas buat Sungchan. Lo ambil ini buat dia kan?" Tanya Jeno curiga. Ningning gemetar hebat, aneh sekali kenapa ia selalu takut dengan kakak sulungnya itu.

"Ngaku atau gue bilang ke Daddy soal ini ?"

"Iya! Apa salahnya beliin kak Sungchan baju. Dia juga saudara kita. Tapi Daddy cuma beliin kita aja." Sinis Ningning. Pikirannya selalu saja aneh di saat berbelanja seperti ini, Dad-nya itu tidak pernah mengajak atau membelikan Sungchan apapun. Ia merasa aneh saja.

"Anak kecil mending nurut aja sama ucapan Daddy. Lo mau Daddy marah dan mukulin lo kaya Sungchan?" Ujar Haechan, ia tak tahan dengan kelakuan adiknya itu. Selalu saja memikirkan Sungchan. Padahal sudah di berikan semuanya oleh Daddy mereka tapi Ningning malah memikirkan Sungchan yang justru mengundang kemurkaan Daddy mereka.

"Kalian berdua sama aja kaya Daddy. Gak punya perasaan sama sekali. Aku gak mau tahu, aku bakal tetap beli kemeja ini untuk kak Sungchan!"

"Ngeyel banget ?!" Haechan hendak merebut kemeja itu namun tangannya di tahan Jeno.

"Biarin aja." Lalu Jeno beranjak ke arah Daddynya untuk membayar.

Ningning menjukurkan lidahnya ke Haechan. "Wlee..!" Lalu pergi berlari mencari Daddynya.

"Ngeselin banget punya sodara !"

🌹

Di rumah sakit, Sungchan belum juga bangun dari tidurnya. Sekarang sudah jam 11 malam, sudah hampir 5 jam Sungchan tidur.

"Semoga benar kamu hanya tertidur saja." Ujar Elsa mengusap jidat Sungchan. Luka memar di wajah Sungchan masih menghitam dan terlihat jelas.

Taeyong benar-benar menghantam Sungchan dengan kasar.

My CEO is My Husband • LTY [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang